2017/09/28

Spain Trip 2017 - Alhambra

Alhambra termasuk salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO dan destinasi wisata penting di Spanyol, yang menunjukkan arsitektur Islam paling penting dan terkenal di Spanyol, bersama dengan bangunan gereja dan masjid abad ke 16. Kompleksnya berada di puncak bukit, dari balkon penginapan kami bisa melihatnya dari kejauhan. 

Pagi itu sekitar pukul 8 pagi, kami berjalan mendaki mengambil jalan pintas dekat penginapan menuju Alhambra. Alternatif lain menuju Alhambra, berjalan dari Plaza Nueva ke arah atas atau bisa naik mini bus C3 atau C4. Rutenya naik turun dan lewat jalan-jalan sempit.

Rute bus C3 : Plaza Isabel la Catoloca - Calle Molinos - beberapa pemberhentian - Generalife (loket tiket) - Puerta de la Justicia - Hotel Palace - Calle Santiago - Plaza Isabel la Catoloca. 

Rute bus C4 : Plaza Isabel la Catoloca - Plaza Fortuny - Calle Molinos - beberapa pemberhentian - Generalife (loket tiket) - Generalife (parkir mobil) - Barranco del Abogado - Campo de Principe - Plaza Isabel la Catoloca.

Saat mendaki, kami melewati jalan yang penuh dengan mural-mural cantik tergambar di dinding sepanjang jalan. 

Lovely Mural on the way to Alhambra
Tiket masuk Alhambra sudah saya beli sejak di Jakarta. Cara pembelian tiket dapat dibaca disini. Saat pembelian tiket, kita wajib memilih jadwal masuk ke Nasrid Palace, pilihan yang ditampilkan hanya waktu yang masih tersedia kuotanya. Kunjungan ke Nasrid Palace yang merupakan salah satu bangunan di dalam kompleks Alhambra, dibatasi. Kita tidak diperbolehkan masuk sebelum atau lewat waktu yang kita pilih. Saya memilih pukul 15.00. Namun untuk masuk ke kompleks Alhambra boleh sejak jam buka.

Kompleks Alhambra sangat luas, jadi sebaiknya pelajari dahulu peta Alhambra sebelum mengunjunginya, sehingga kita punya gambaran dan mengambil rute yang tepat agar tidak terlambat masuk ke Nasrid Palace sesuai waktu yang kita pilih. 

Disarankan untuk membeli tiket sebelumnya. Jika kita membeli lewat internet dengan kartu kredit, maka kartu kredit tersebut harus dibawa, untuk mencetak tiket yang sudah kita beli di mesin tiket yang tersedia di samping pintu masuk, di belakang ruang informasi. Di ruang informasi kita bisa mengambil peta Alhambra yang disediakan dalam beberapa bahasa. Masukkan kartu kredit ke mesin, mesin akan membaca dan mencetak tiket sesuai pembelian.
Alhambra ticket machine
Alhambra Map & Ticket

Alhambra Map

Alhambra Map Detail

Kami memulai jelajah Alhambra dari pintu masuk utama Generalife, lalu mengambil arah kanan untuk eksplore area Generalife terlebih dahulu. Generalife dibangun antara abad 12 dan 14. Istana tersebut digunakan oleh bangsawan Muslim sebagai tempat peristirahatan, selengkapnya bisa dibaca disini. Sebagian besar berupa taman yang sangat terawat, dengan berbagai tanaman bunga, buah, air mancur, deretan pohon cemara dan 2 paviliun istana.
Generalife Auditorim Theatre
Di area Generalife tersedia 2 lokasi toilet dekat theater, sedangkan di area Alhambra hanya 1 lokasi saja di Wine Gate, tak jauh dari kompleks istana Charles V & Nazrid. Meski agak susah menemukan toilet tapi pancuran air minum bisa ditemukan dimana-mana dan bentuknya beraneka.

Area Generalife terdiri dari teater, taman bawah, taman atas, tempat peristirahatan, menara.

Flowers at Alhambra

Generalife lower garden

Court Of Water Channel

Court Of The Sultana

Generalife Palace

Water Stairway

Upper Garden View From Romantic Mirador

Pomegranate Tree

Drinking Water

Flowers Tunnel

Setelah selesai dengan Generalife, kembali ke pintu masuk dan berbelok ke kanan memasuki area istana Alhambra sampai ke area Charles V's Palace yang berdampingan dengan Gereja Santa Maria de la Alhambra dan Nasrid Palace. 

Deretan pohon yang rapi dan terawat menyambut kita, di sebelah kanan taman-taman cantik dan sebelah kiri area penggalian atau mungkin juga reruntuhan.

Tree line at Alhambra

Archeological Are

Grape Tree
Baths of the Mosque
Gereja St Mary Alhambra, dibangunan di bekas lokasi Masjid Agung Alhambra dan selesai pada abad ke-17. Gereja bergaya campuran latin dan baroque.

St Mary Church of the Alhambra
Istana Charles V berada di depan gereja. Istana bergaya romawi dibangun atas prakarsa Raja Charles V.


Charles V's Palace

Karena belum waktunya untuk masuk ke Nasrid Palace, kami mencari tempat untuk makan siang terlebih dahulu. Selesai makan, kami masuk ke area Alcazaba (benteng), menaiki beberapa menara pengawas yang mengelilinginya, dari sini kita bisa melihat kota Granada dari ketinggian. Pada salah satu sisi benteng terdapat taman di atas tembok yang disebut Garden of the wall walk, di sini kita bisa berisirahat dan berlindung dari terik matahari, namun areanya cukup sempit. 

Alcazaba

Granada City View From Alcazaba

Granada City View  From Alhambra

Kami duduk-duduk di luar istana Charles V, menungu giliran masuk ke Nasrid Palace sambil berisitirahat dan berlindung dari terik matahari. 30 menit sebelum pukul 15.00 kami mengantri di depan pemeriksaan tiket masuk ke Nasrid Palace

Nasrid Palace, sangat mengagumkan detail ornamennya yang bergaya Nasrid (Arab), masih terpelihara dengan baik. Tak habis-habisnya kami memotret, sampai harus mengisi ulang baterai kamera. 

Nasrid Palace

Nasrid Palace Tiles

View From Nasrid Palace's Tower

Court of The Myrtles

Court of The Lions

View From Nasrid Palace

Partal Palace Garden

Selama di dalam Nasrid Palace tidak dibatasi waktunya. Puas keliling kami ke luar Alhambra melalui Gate of Justice, setelah melewati Charles V’s Pillar, Monumen Washington Irving dan hutan Alhambra dan berakhir di Gerbang Delima (Gate of the Pomegranates).  

Gate of Justice

Charles V’s Pillar
 Washington Irving adalah seorang penulis Amerika yang mengunjungi Alhambra pada tahun 1829. Ia menulis buku Tales of The Alhambra yang terinspirasi dari kunjungannya. Bukunya masih bisa kita temukan dijual di toko-toko suvenir baik di Alhambra, maupun di pusat kota Granada. Namanya bisa kita temukan tertulis di atas salah satu pintu di kompleks Alhambra, dan patungnya berdiri di tepi jalan di hutan Alhambra, jalan menuju gerbang delima (Pomegranate Gate). Di sini kami keluar mengakhiri kunjungan kami di Alhambra.

Washington Irving
Gate of the Pomegranates
Saya baru tahu kalau Granada itu berarti delima (pomegranates) dalam bahasa Spanyol, pantas banyak ditemukan gambar atau pahatan juga pohon delima di Granada. Selain delima, kita juga banyak menemukan pohon jeruk penuh dengan buah di pinggir jalan. Kami heran kenapa banyak jeruk yang dibiarkan jatuh ke tanah, tidak dipetik. Apakah ada larangan untuk memetik atau bukan buah jeruk yang bisa dimakan seperti di Turki, saya tidak paham.

Sekitar jam 5 sore kami keluar dari Alhambra, selanjutnya menuju area Albaicín (Albayzín) yang merupakan sebuah distrik Arab di Granada, bersama Alhambra dinyatakan sebagai situs warisan dunia pada tahun 1984. Tujuan utamanya menemukan lokasi Mirador San Nicolás, dimana kita bisa melihat Alhambra secara utuh karena lokasinya sejajar. Tapi berjalan kaki menuju ke sana tidak mudah, karena petunjuk arahnya kurang memadai, jadi ikuti saja kata hati, belok kiri kanannya melewati jalan-jalan sempit dan berliku. Sesekali kami berpapasan dengan mini bus entah C3 atau C4, akhirnya kami mencoba mengikuti rute bus karena salah satu perhentiannya ada di Mirador San Nicolás. Dari perhentian bus, kita harus sedikit mendaki untuk sampai ke Mirador San Nicolás, selain plaza juga ada gereja San Nicolas.

Alhambra View from Mirador San Nicolás

Dari Mirador San Nicolás, lanjut berjalan, kami melewati pasar Arab pada jalan sempit dengan toko di kiri kanan jalan, menjual barang-barang khas Arab dengan warna-warni cerah, sampai berujung pada jalan raya menuju Gran Via. 

Albayzín Market

Lelah setelah seharian berjalan kaki, kami pulang menuju penginapan setelah mampir ke supermarket untuk membeli jus dan makanan untuk esok hari. Ini hari terakhir kami di Granada, esok pagi-pagi melanjutklan perjalanan menuju kota berikutnya Sevilla dengan Alsa Bus.  

2017/09/25

Spain Trip 2017 - Granada City Center

Pukul 5 pagi kami keluar dari Pensión Rodríguez, belum ada yang bangun, jadi kunci kamar kami tinggalkan di atas meja. Keluar dari flat, loby gelap dan lift tidak beroperasi. Kami nyalakan lampu di loby, lalu turun lewat tangga. Untung pintu depan bisa dibuka. Di luar masih gelap dan dingin, kami berjalan menuju stasiun Cercanias Sol. Untuk menuju terminal bus selatan (estación sur de autobuses), lebih mudah dicapai dengan kereta daripada dengan metro. Kami membeli tiket di mesin dengan tujuan stasiun Méndez Álvaro €1,7. Dari Stasiun Sol transit di stasiun Atocha (jalur C3 atau C4), lalu ganti C5 arah Humanes, turun di stasiun Méndez Álvaro. 

Stasiun Atocha mempunyai 10 jalur kereta, jadi perhatikan kereta yang akan kita naiki ada di jalur mana, sebab untuk pindah jalur kita harus naik lalu turun lagi lewat tangga atau elevator. 

Stasiun Méndez Álvaro terintegrasi dengan terminal bus selatan. Terminal bus ini luas sekali, terdapat 65 loket tiket, melayani rute domestik maupun internasional. Kami menunggu informasi, bus kami berada di jalur berapa. Terminal keberangkatan berada di bawah, bus Alsa jurusan Granada di pintu 23. Cara pembelian tiket bus Alsa yg saya beli sebelumnya bisa dibaca disini.

Busnya nyaman, tersedia layar monitor untuk menonton film/hiburan atau browsing di masing-masing kursi. Tersedia juga wifi, saya baru tahu passwordnya saat bus berhenti istirahat, ternyata informasi password tertera di pintu masuk bus. Informasi yang ada di bus maupun di terminal tidak ada dalam bahasa Inggris, hanya bahasa spanyol dan catalan, yang tidak kami pahami. Perjalanan dari Madrid ke Granada, melewati banyak kebun zaitun. 


From Madrid to Granada with Alsa Bus

Kami sampai di Granada pukul 12.00. Dari terminal bus Granada, kami naik bus SN1 dari halaman terminal menuju penginapan yang kami booking via Airbnb. Tiket bus bisa dibayarkan ke supir bus €1,2. Di dalam bus tidak ada informasi tentang pemberhentian selanjutnya dan bus tidak akan berhenti jika tidak ada yang naik atau turun. Jadi kita harus memperhatikan di luar untuk tahu sampai di mana. Halte bus diberi nama sesuai dengan nama jalan, jika ada beberapa halte di jalan yang sama, maka akan diberi nomor bangunan terdekat dengan halte.  

Selama di Granada kami hanya naik bus sekali saat menuju penginapan, selebihnya jalan kaki. Transportasi umum di Granada bisa dilihat di sini

Penginapan kami berupa flat di lantai 4, dari balkon kita bisa melihat Alhambra dari kejauhan. Untuk menuju ke pusat kota juga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Kami berada di Granada selama 2 hari. Hari ini kami akan eksplor kota tua yang berada di pusat kota dan besok baru ke Alhambra dengan tiket yang sudah kami beli dari Jakarta, cara pembelian tiketnya bisa dibaca disini. Cuaca di Granada juga panas seperti di Madrid. 

Tuan rumah menjelaskan letak fasilitas yang bisa kami gunakan. Kami juga menanyakan cara memakai mesin cuci mengingat pengalaman di Paris ;p. Setiap kami memakai penginapan Airbnb jika lebih dari semalam, kami selalu sempatkan mencuci pakaian. Jadi kami tidak perlu membawa pakaian terlalu banyak. Itu salah satu keuntungan menggunakan Airbnb. 

Dengan berbekal peta yang sudah disiapkan oleh tuan rumah, kami memulai eksplorasi Granada ke pusat kota. Granada kota yang cantik, banyak taman, jalanan juga dihiasi bunga-bunga, terkadang di taman atau jalur pedestrian dihias dengan patung-patung. Secara geografis Granada berada pada kaki gunung Sierra Nevada, berada pada muara dari tiga sungai, yakni Beiro, Darro dan Genil. Penginapan kami dekat sungai Genil, yang saat itu hanya dialiri sedikit air. 

Sepanjang jalan Calle Reyes Católicos, diberi peneduh jalan agar terhindar dari teriknya matahari, di antara gedung-gedung tinggi di kiri kanan jalan. 

Corral del Carbon
Corral del Carbon adalah bangunan tertua yang ditinggalkan oleh orang Arab. Dibangun pada abad ke-14 oleh Yusuf I, dahulu berfungsi untuk gudang barang dagangan dan tempat peristirahatan para pedagang. Kemudian pada abad ke-16, pada era Kristen, diubah fungsinya menjadi panggung pertunjukan. Sekarang digunakan untuk kantor informasi turis dan toko buku. 

Bangunan itu memiliki bentuk segi empat, dengan paviliun masuk yang memiliki lengkungan yang dihiasi dengan "muqarbas" (motif arsitektur muslim). Dari sini kita ruang tunggu yang mengarah ke halaman terbuka dikelilingi ruang-ruang bertingkat. 
Lokasi Corral del Carbon agak masuk ke jalan kecil dari jalan utama.


Corral del Carbon, Granada


Plaza Isabel la Catolica
Nama resminya Plaza Isabel la Catolica tetapi penduduk Granada biasa menyebutnya La Plaza de Colon- Columbus Square. Terletak di perempatan jalan Gran Via de Colón dan Reyes Catolicos. 

Terdapat monumen yang menggambarkan peristiwa penandatanganan Capitulations of Santa Fe antara Ratu Isabel dan Columbus, ditandatangani di Santa Fe, Granada pada tanggal 17 April 1492.
Plaza Isabel la Catolica, Granada

Menyusuri jalan Reyes Catolicos, kita akan menemukan Plaza Nueva (New Square), namun merupakan alun-alun tertua di Granada. Plaza Nueva dulunya adalah salah satu bagian terpenting kota tempat berbagai turnamen, permainan dan adu banteng diadakan. Lalu Plaza Santa Ana di mana terdapat gedung cantik Pengadilan Tinggi Andalusia (Spanyol: Tribunal Superior de Justicia de Andalucía, TSJA). 


Tribunal Superior de Justicia de Andalucía


Di seberangnya kita akan menemukan Gereja Santa Ana yang dibangun pada tahun 1501 di lokasi bekas masjid Almanzra. Gereja ini hanya dibuka saat waktu ibadah saja. Juga terdapat kantor informasi turis Granada (gedung kuning di samping gereja). Di samping gereja mengalir sungai Darro dan jalan berbatu Carrera del Darro, yang dulunya merupakan salah satu jalan arteri utama Granada, peninggalan orang Moor. 


Santa Ana Church, Granada
Madraza (Madrasah)
Nama Madrasah (Madraza dalam bahasa Spanyol) berasal dari kata Arab "medersa", yang berarti sekolah atau perguruan tinggi Alquran, merupakan universitas pertama abad ke 13 di Granada. Didirikan oleh Yusuf I pada tahun 1349, bangunan tersebut bergaya Nasrid. Terletak di samping Royal Chapel, dipisahkan jalan kecil saja.  

Pada tahun 1500, Raja Ferdinand II, mengubah fungsi bangunan menjadi Balai Kota sampai tahun 1841. Mengubah penampilan menjadi bergaya Baroque pada tahun 1722. Saat ini bagunan menjadi bagian dari Universitas Granada.


Madraza, Granada

Royal Chapel of Granada (Capilla Real de Granada)
Merupakan kapel tempat keluarga kerajaan dimakamkan. Dibangun tahun 1504, menempel dengan Katedral Granada. Pintu masuk utama aslinya berada di dalam Katedral, namun saat memiliki pintu masuk sendiri.


Royal Chapel of Granada 
Cathedral of Granada
Merupakan Katedral terbesar ke-4 di dunia, dibangun oleh Ratu Isabella segera setelah penaklukan Granada. Sebuah katedral bergaya Renaissance dengan fondasi Gothic. 


Cathedral of Granada

Dari Katedral kami menyusuri jalan San Juan de Dios, kami masuk ke bagunan dengan taman cantik. Saya tidak yakin ini Basilica atau rumah sakitnya.


San Juan de Dios

Basilica of San Juan de Dios
Gereja bergaya Baroque dibangun atas perintah Bruder Alonso de Jesús Ortega pada tahun 1737 dan diselesaikan pada tahun 1759.

Dari jalan San Juan de Dios, menyeberangi jalan kita akan menemukan Garden of Triumph di perempatan jalan. Ditengah jalan ada patung kepala besar dari Gonzalo Fernández de Córdoba yang tidak mungkin kita lewatkan. Ia adalah seorang jenderal Spanyol yang bertempur dalam Penaklukan Granada dan Perang Italia terkenal dengan sebutan El gran capitán.


 Gonzalo Fernández de Córdoba Statue

Triunfo (Triumph) Garden
Taman Triunfo pada awalnya merupakan sebuah pemakaman Arab yang luas, didirikan pada abad ke-13. Di satu sisi kebun, kompleks itu bergabung dengan benteng Albaicin, dan sisi lain terhubung dengan pinggiran kota Granada.

Selama masa pendudukan Prancis, banyak patriot Spanyol digantung dan ditembak di sini, dan tetap menjadi tempat eksekusi publik sampai tahun 1840. Tahun 1856, Walikota D. Manuel Gadea dan Subiza mengubah tempat kumuh itu menjadi taman kecil, dengan taman dan air mancur. Pembukaan jalan Gran Via de Colón, mengubah wajah Taman Triunfo.


Grarden of Triumph, Granada

Lingkungan di sekitar taman sepi, dalam perjalanan kami melewati Universitas Granada dan akhirnya menemukan Plaza de Toros de Granada. Bangunan bulat bergaya Neomudéjar, tempat berlangsungnya pertunjukan adu banteng. Terdiri dari tiga lantai dengan total 14.500 kursi. Di bagian luar terdapat cafe-cafe dan restoran. 

Kami melewati toko-toko yang baru dibuka oleh pemiliknya, saat itu sekitar lewat dari pukul 3 sore. Saya baru ingat jika di Spanyol punya budaya siesta, tidur siang singkat setelah makan siang atau biasa disebut istirahat tengah hari. 

Melanjutkan perjalanan kami menemukan jalur pedestrian di tengan jalan Avenida de la Constitucion yang dipenuhi patung-patung orang-orang terkenal di Spanyol. 


Avenida de la Constitucion Statues
Dari jalan ini kami berbelok ke Gran Via de Colón untuk kembali ke penginapan. Kami mampir ke supermarket Mercadona yang cukup besar dan lengkap, membeli makanan dan jus untuk makan malam dan bekal besok ke Alhambra. Kami makan malam kami mie instan yang baru kami temukan, setelah bosan makan sandwich. Mie kami tambah dengan jagung terasa nikmat, sambil menunggu cucian selesai ;p 

Setelah beres semua, baru mandi dan tidur....hari yang cukup melelahkan, terutama karena terik matahari. Esok pagi kami akan ke Alhambra.