2013/07/18

A week in Norway - 3

Dari Trondheim kami menuju kota Molde, melewati gunung, hutan, cantik sekali. Kami beruntung diajak menjelajah dengan mobil, sepertinya tidak ada transportasi umum melewati area itu. Yang menarik jalan layang di Kristiansund terlihat seperti menghilang. Ini fotonya.

Jalan layang di Kristiansund

Di Molde, kami menginap semalam di Hotel Molde Fjord. Molde merupakan kota tempat diselenggarakannya Molde International Jazz Festival setiap bulan July, salah satu featival jazz tertua di Eropa. Walau hujan, kami jalan-jalan sekitar hotel dan melewati Aker Stadion, stadion sepak bola.

Dari Molde kami kembali ke Hammar, melewati gunung, hutan, danau dimana bisa melihat keindahan fjord Norway yang terkenal. Ini beberapa foto-foto perjalanan kami.

our breakfast

Aker stadion @Molde

Cantiknya Norway...

relaxing...

Norway's fjord

Nice view

Hundred years old wodden church
Setelah menginap semalam lagi di Hammar, kami diantar ke Oslo oleh Erna untuk terbang ke Berlin dengan Ryan air. Selesailah trip kami di Norway selama seminggu. Norway menggunakan mata uang sendiri yaitu Norwegian Krone, selama di Norway kami tidak diperbolehkan membayar apapun oleh Brox, semuanya free ;D. Thank you Brox.....

Norway Map

2013/07/17

A Week in Norway - 2

Mulai hari ketiga kami diajak eksplor Norway dengan mobil. Mobil Brox mobil hybrid, berbahan bakan bensin dan gas, jadi kalau gas habis akan otomatis akan beralih ke bensin. Kami sempat mampir mengisi gas di perjalanan, di sana pembeli mengisi sendiri dan membayar dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debet, semuanya self service, tidak ada penjaga. Pemerintah mendorong warganya untuk menggunakan bahan bakar gas, sehingga mobil dengan gas terkadang mendapat keringanan seperti bebas biaya parkir.

Kami diajak Brox menginap di rumah musim panas temannya, Else di daerah Einunndalen. Sekalian menutup rumah menjelang musim dingin. Ternak-ternak sudah dipindahkan, rumah-rumah dan peternakan sudah banyak yang ditutup.

Einunndalen gate
Rumah Else berupa rumah kayu yang sudah puluhan tahun, tidak ada listrik dan toilet tradisional berada di luar rumah. Pengalaman pertama kami tinggal di tempat seperti itu. Susah digambarkan, lebih baik lihat fotonya saja ;p kami tinggal semalam di sana.

Else's summer cabin

Family room

Bed room

Traditional toilet

Dairy farm

our breakfast
Hari berikutnya perjalanan dilanjutkan menuju kota Troheim, karena Brox ada pekerjaan di kota itu. Sementara Brox kerja, kami ditemani Erna, teman Brox dan Dije (teman saya). Selanjutnya Erna bergabung sampai kembali ke Hamar. Hari itu hujan, kami hanya keliling kota dengan jalan kaki saja. Melihat-lihat gereja, melewati taman dan museum.

Inside the church

In front of Trondheim Art Museum

Bersambung.....

A week in Norway - 1

Susahnya warga negara Indonesia, mau jalan-jalan ke Eropa perlu visa dengan persyaratan yang cukup ribet. Saya iri dengan warga negara Asia lainnya, yang kalau mau pergi tinggal berangkat, tanpa harus mengurus visa dan persyaratannya beberapa minggu sebelumnya. Namun kesulitan ini tidak cukup menyurutkan niat dan minat orang Indonesia untuk traveling ke luar negri.

Setelah transit selama 9 jam di Bangkok, dengan menggunakan Thai Airways, sampailah kami (saya berdua teman) mendarat di Gardermoen Airport, Oslo jam 7:25 waktu setempat (GMT+2). Sewaktu antri di imigrasi, kami diminta dokumen macam-macam, semua dokumen kami perlihatkan, dari mulai guarantee letter, hotel booking, tiket pesawat, tiket eurail, tapi si petugas masih belum puas, kami disuruh ke kator kepala imigrasinya. Kami heran apa masalahnya, visa sudah ditempel di passport. Kami jadi tontonan, mungkin gak dipercaya, orang Indo bisa sampai di Eropa, aneh.

Di kantor kepala imigrasi, kami di tanya tahu gak kalau biaya di Norway lebih mahal daripada Singapore. Hah! tentu saja kami tahu. Sepertinya si Bapak mencoba menelpon pengundang kami, Brox, yang mestinya sudah ada di airport menjemput kami. Kami ditanya setelah dari Norway, siapa yang membayar perjalanan kami. Kami heran, seharusnya proses verifikasi kemampuan finansial sudah dilakukan oleh pihak kedutaan sewaktu memberikan visa. Tak lama kemudian masuk 2 orang sepertinya dari Vietnam, mengalami hal yang sama dengan kami. Kasian sekali ya, orang Asia :-(

Akhirnya dapat juga tuh stempel imigrasi, begitu kami keluar airport sudah sepi. Kami dijemput oleh Brox, tanya kenapa lama sekali. Trus kami ceritakan kejadiannya, dia ikutan sebel. Tapi ya sudahlah, dinikmati aja.

Hari itu hari minggu, jalanan sepi sekali, hanya bertemu mobil lain satu dua saja. Katanya masih pagi, biasanya orang-orang pada keluar rumah setelah tengah hari kalau hari minggu. Jalanan mulus beraspal, kanan-kiri banyak pohon dan sebagian hutan, katanya sih masih ada beruang, rusa, serigala, dll. Udara bersih sekali dan cukup dingin. Dari Oslo menuju Hamar, rumah Brox sekitar 1 jam.

Setelah menyimpan tas di kamar yang telah disediakan, kami diajak ke Norway Forest Museum. Museumnya bagus sekali, berbagai binatang diawetkan, kemudian ada sejarah berburu, memancing, dan kehidupan hutan. Di dalam museum juga ada galeri lukisan, perpustakaan, kantin, toko. Di luar museum ternyata areanya masih luas, ada kabin untuk menginap, area hutan yang dihubungkan dengan jembatan karena dipisahkan sungai yang cukup lebar. Orang Norway akrab dengan kehidupan alam, karena itu mereka sehat-sehat.
Kalau saja di Indonesia punya museum hutan yang representarif ya.

Beruang di Museum Hutan

Area luar Museum Hutan

Selesai melihat-lihat Museum Hutan, kami diajak ke pabrik pembuatan lilin Loiten Lys yang menempati bekas pabrik aquavit (minuman beralkohol lokal yang terbuat dari hasil fermentasi gandum dan kentang). Lilin-lilinnya cantik sekali, berbagai macam warna dan bentuk, sebagian bertemakan natal, meskipum masih bulan September. Banyak orang datang membeli, kami hanya melihat-lihat saja.

Loiten Lys
 
Lilin putih


Lilin merah

Kami diajak mengunjungi situs bagunan bekas terkena bom saat perang dunia kedua, karena ingin melidungi situs ini jadi mereka menutupnya dengan bagunan kaca berbentuk piramid di atasnya. Reruntuhan itu masih difungsikan, kadang digunakan untuk konser, dan menurut Brox, sering orang menunggu aurora di sekitar situ.


Tiga hari pertama di Norway, kami tidur cepat karena perbedaan waktu, tapi terbagun sekitar jam 2-3 pagi.

Hari kedua, kami jalan-jalan sendiri sekitar rumah. Ternyata hari itu hari pemilihan wali kota serta DPRD. Pemunggutan suara diadakan di balai kota sampai jam 9 malam, jadi hanya di satu tempat saja, tidak ada TPS seperti di Indo. Kami main ke rumah mamanya Brox, yang masih sehat dan kemana-mana naik sepeda. Beliau senang sekali, kami diajak keliling rumah dan diceritakan setiap detil sejarah rumahnya. Makan malam dimasakin sama Brox, kami hanya boleh membantu menyiapkan meja saja. Sebenarnya kami diajak untuk melihat proses perhitungan suara dan pesta kemenangan, tapi karena masih jetlag jadi jam 7 sudah ngantuk sekali.

@Hamar

Our dinner

Bersambung....

2013/07/11

My Europe's Fist Trip

Eropa merupakan salah satu destinasi trip yang ada di wish list saya. Ketika teman saya diundang untuk datang mengunjungi mantan bos-nya yang tinggal di Norway dan mengajak saya ikut, langsung saya cari informasi dan mempersiapkan trip ke Eropa, karena ini trip pertama kali ke Eropa, jadi cari info sebanyak-banyaknya dari google, milis, dll.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
  1. Tentukan berapa lama trip, untuk menentukan berapa lama perlu cuti (maklum kerja kantoran dengan cuti terbatas) dan biaya yang dibutuhkan. Kami memutuskan trip selama 3 minggu, pada September 2011.
  2. Tentukan destinasi, negara dan kota mana yang akan dikunjungi, untuk menentukan transportasi dan akomodasi serta masing-masing berapa lama untuk dicantumkan di itinerary yang merupakan salah satu yang harus dilampirkan, saat apply visa Schengen. Teman saya minta untuk tinggal di Norway selama seminggu, sisa 2 minggu terserah saya katanya. Saya sendiri ingin di Italy seminggu dan harus mengunjungi Eagle's nest di perbatasan Jerman dan Austria (Salzburg).
  3. Tentukan di kedutaan mana harus apply visa Schengen. Saat ini visa Schengen mencakup 22 dari 27 negara European Union dan 4 negara bukan anggota European Union (Norway, Swiss, Liechtenstein dan Islandia). Kita harus apply visa di negara mana pertama kali kita mendarat atau yang paling lama kita tinggal. Karena pertama kali mendarat dan paling lama tinggak di Norway, maka kami apply visa di kedutaan Norway di Menara Rajawali lantai 20, kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Terkadang persyaratan masing-masing negara ada perbedaan. Jadi kami cari tahu apa saja persyaratannya di website kedutaan Norway dan mulai melengkapinya.
Destinasi
  1. Norway selama 7 hari, akan tinggal di rumah mantan bos teman saya di kota Hamar, 1 jam perjalanan dengan mobil dari Oslo. Kami tidak membuat perencanaan mau kemana saja selama di Norway, kami serahkan pada tuan rumah saja. Namun kami perlu dokumen dari pengundang yaitu asli dan copy "Guarantee Form for Visit" yang harus disahkan oleh kepolisian Norwegia setempat. Dokumen ini tidak diperlukan jika kita bepergian sebagai turis dengan biaya sendiri. Kami juga perlu mencari tiket Jakarta - Oslo, dan yang termurah menggunakan Thai Airways. Untuk apply visa kami minta print reservasi dari travel agen. Setelah visa disetujui, kami baru beli dari internet karena harganya lebih murah.
  2. Berlin, adalah tujuan selanjutnya. Dari Oslo ke Berlin, kami menggunakan Ryan Air yang paling murah setelah cari beberapa alternatif.
  3. Untuk mengunjungi Eagle's nest, kami memutuskan akan mengambil tur dari Salzburg. Karena ini kunjungan pertama ke Eropa, kami ingin mencoba naik Eurail. Eurail pass ada beberapa pilihan, bisa dilihat di http://www.eurail.com/eurail-passes. Mulai dari Berlin sampai ke Roma, kami menggunakan Eurail. Eurail pass kami beli dari Jakarta (www.eurobytrain.com) , kami minta reservasi di-email terlebih dahulu, untuk keperluan apply visa.
  4. Karena sudah di Austria, maka kami memutuskan untuk mengunjugi Viena, sebelum lanjut ke Italy.
  5. Di Italy kami memutuskan untuk mengunjungi 3 kota, Venice, Firenze dan Rome. Pulang ke Jakarta dari Roma.
Transportasi
  1. Thai airways: Jakarta - Oslo, Rome - Jakarta.
  2. Ryan air: Oslo - Berlin
  3. Eurail sellected pass 3 countries 5 days, harga untuk grup (lebih dari 1 orang bepergian bersama-sama) lebih murah daripada beli per orangan. Alternatif lain dapat menggunakan bus antar negara (http://www.eurolines.com/en/) atau   budget airlines (Ryan Air, Easyjet, Tap Portugal, Vueling, Alitalia).
  4. Transportasi dalam kota, kami beli tiket day pass yang berlaku untuk semua transportasi (kereta, bus, subway).
Akomodasi
Akomodasi dapat dibooking melalui internet: hostelworld, hostelbookers, booking.com
Selama perjalanan di Eropa, kami coba beberapa jenis akomodasi, mulai dari hotel, hostel dorm untuk 10, 8, 4 orang sampai menginap di tenda (camping ground).

Persyaratan visa Schengen melalui kedutaan Norway.
  1. Passport minimal masih berlaku 3 bulan sesudah kembali dari  Norwegia.
  2. Mengisi aplikasi permohonan visa  dengan benar.
  3. Pasfoto
  4. Fotokopi data pribadi  lembar pertama  Passport, demikian juga apabila tertera stempel serta visa Schengen yang ada sebelumnya.
  5. Fotokopi KTP (identitas diri).
  6. Surat keterangan kerja yang menyatakan bahwa kita bekerja di situ dan akan kembali ke Indonesia.
  7. Bukti Keuangan ( Buku Bank, Tabungan , Investment,dll) selama 3 bulan terakhir.
  8. Undangan dari  sponsor yang menerangkan maksud  kunjungan. Apabila biaya perjalanan ke Norway ditanggung sponsor, “Guarantee form for visit” harus diisi oleh sponsor dan disertifikasi oleh Kantor  Polisi lokal di Norway di mana mereka tinggal.
  9. Itinerary perjalanan dari masuk sampai keluar dari wilayah Schengen.
  10. Bukti booking penginapan.
  11. Tiket pergi pulang, reservasi saat pengajuan visa dan harus ditunjukan booking tiket jika visa dikabulkan.
  12. Asuransi perjalanan selama jangka waktu perjalanan, khusus untuk Norway harus ditambah 15 hari lagi, dengan besar nilai pertanggungan minimal setara dengan EUR.30.000 dan mencakup seluruh area schengen.
  13. Biaya visa sebesar setara EUR.60, dibayar dalam rupiah.  

Inilah rute perjalanan saya di Eropa.


Europe Trip's Route