2013/09/30

Singgah di Florence / Firenze

Under the Tuscan Sun, sebuah film drama komedi romantis tahun 2003, dibintangi oleh Diane Lane, lokasi utama cerita adalah sebuah desa di Tuscan, Italy. Desa tergambar sangat cantik, sehingga saya memimpikan suatu saat jika beruntung, dapat mampir.

Sekitar 8 tahun kemudian, saya memasukkan Florence sebagai salah satu destinasi yang kami kunjungi pada trip Eropa kami. Dari Venice kami naik kereta sampai di Stasiun Santa Maria Novella, Florence. Hari sudah siang menjelang sore sewaktu kami sampai, jadi kami memutuskan untuk makan siang dahulu sebelum ke tempat kami menginap.

Aturan transportasi umum di Florence berbeda dengan sebelumnya. Transportasi dalam kota didominasi oleh bus. Dengan tiket bus seharga eur 1,20 berlaku untuk 90 menit, jadi selama 90 menit anda bebas untuk naik turun bus dihitung dari waktu penggunaan (time stamp) pertama kali.

Dari stasiun, kami naik bus nomor 12, sampai di halte setelah Piazzale Michelangelo. Kami menginap di Plus Camping Michelangelo, di sebuah rumah tenda yang kami gunakan berdua, di dalamnya tersedia tempat tidur. Area camping tersebar diantara kebun zaitun, terdapat area tenda dan area caravan. Letak tenda kami cukup jauh dari pintu masuk maupun area kamar mandi dan toilet yang terpisah. Untuk menuju ke tenda kami saja, kami diberi peta ;p. Camping Fusina di Venice masih lebih baik kondisinya dibandingkan dengan disini. Namun tidak masalah bagi kami, kami ingin mencoba sesuatu yang berbeda, lumayan untuk menambah pengalaman.

Nilai plusnya adalah lokasinya tidak jauh dari Piazzale Michelangelo (Michelangelo Square)yang terkenal, dimana kita bisa menikmati kota Florence dari ketinggian, sebab letaknya di atas bukit. Di tengah piazzale terdapat patung Daud (David) karya Michelangelo terbuat dari tembaga.

Hari pertama di Florence kami habiskan untuk duduk-duduk menikmati kota dari Piazzale. Di dalam area camping tersedia mini market untuk berbagai kebutuhan pengunjung. Udara bulan September cukup dingin di dalam tenda meskipun sudah memakai selimut tebal. Tidak tersedia colokan listrik didalam tenda. Jika ingin charge baterai, harus membayar eur 1 untuk 1 jam.


Piazzale Michelangelo, Firenze

Selesai ritual pagi, kami membeli tiket bus untuk perjalanan pergi dan pulang ke camping. Dengan berbekal peta yang kami dapat dari camping, kami menjelajah kota Florence dimulai dari jembatan Ponte Vecchio (Old Bridge), yang merupakan peninggalan abad pertengahan, meski beberapa kali rusak karena banjir. Jembatan tidak dirusak oleh Jerman pada Perang Dunia kedua. Kami sempat melewati di beberapa tempat menarik:
  • The Basilica di Santa Maria del Fiore (Basilica of Saint Mary of the Flower) atau disebut juga Il Duomo di Firenze, merupakan gereja kathedral di Florence, Italy.
  • The Palazzo Vecchio (Old Palace) merupakan salah satu balai kota yang paling mengesankan di wilayah Tuscany.
  • Patung David karya seni Michaelangelo setinggi lebih dari 5 meter terbuat dari marmer, di tempatkan di alun-alun Palazzo della Signoria, yang diresmikan tahun 1504.
  • Santa Maria Novella, basilika pertama di kota Florence, terletak di seberang stasiun kereta Santa Maria Novella.
  • The Basilica di Santa Croce (Basilica of the Holy Cross), gereja Fransiskan, terletak 800 meter sebelah tenggara the Duomo. Tempat dimakamkan beberapa orang Italy terkenal seperti Michelangelo, Galileo, Machiavelli, dan lainnya.
  • Piazza della Signoria, alun-alun yang terletak tidak jauh dari Ponte Vecchio dan Piazza del Duomo.
  • The Loggia dei Lanzi, dapat dikatakan galeri patung terbuka hasil karya seni era Renaissance termasuk the Medici lions.
  • The Florence Baptistery (Battistero di San Giovanni),juga dikenal sebagai the Baptistry of Saint John. Berbentuk oktagon terletak diantara Piazza del Duomo dan Piazza di San Giovanni, di seberang Florence Cathedral. Dibagun antara tahun 1059 dan 1128.
Kami sempat tersesat masuk ke pasar, baru kali ini kami melihat pasar beneran di Eropa. Pasar tertata rapi dan bersih, harga buah sangat murah, kami membeli peach eur 1,4 untuk 1 kg. Rasanya manis dan crunchy, baru kali ini kami makan buah peach segar, biasanya sudah di dalam kaleng....


Ponte Vecchio (Old Bridge)







Makan malam kali ini kami mencoba makan pizza di negeri asalnya, pizza margaritha eur 5. Esok pagi perjalanan ke destinasi terakhir sebelum kembali ke tanah air, Roma.

2013/09/24

Lost in Venice

Venice/Venezia merupakan sebuah kota di bagian timur laut Italy. Seluruh kota berikut lagunanya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia. Terdiri dari sekitar 118 pulau kecil yang dipisahkan oleh kanal dan terhubung dengan jembatan.

Kami sampai di Venice sekitar pukul 8.30 pagi dengan kereta malam dari Vienna.
Venice punya 2 stasiun kereta yaitu Metre yang merupakan stasiun kereta terakhir di Venezia daratan sebelum menyeberang ke pulau Venezia, dan stasiun Venezia Santa Lucia. Begitu sampai, terasa sekali bedanya dengan kota-kota Eropa yang kami kunjungi sebelumnya. Cuaca lebih panas, transportasi tidak senyaman Jerman dan Austria, susah menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris.

Semula berniat untuk menitipkan tas, jalan-jalan baru ke tempat menginap, namun ternyata tidak ada loker otomatis seperti sebelumnya, tas hanya disimpan di rak-rak saja, harganyapun mahal eur 4 per 5 jam kemudian bertambah eur 0,6 per jam. Maka kami batalkan untuk titip dan langsung ke penginapan.

Seperti judul di atas, kami tersesat di Venezia dalam arti sesungguhnya. Ceritanya begini, kami tanya di tourist information bagaimana caranya menuju tempat kami menginap yaitu Camping Fusina Tourist Village, sebuah area perkemahan yang ternyata terletak di daratan utama Venesia, bukan di pulau. Kami diberitahu untuk naik bus nomor 6 lalu ganti nomor 16 di Rizzardi. Lalu kami membeli tiket untuk 24 jam eur 18, berlaku untuk bus dan water bus, belakangan baru tahu hanya berlaku di area Venezia, tidak berlaku di pulau lainnya. Ternyata karena hari minggu, bus 16 tidak beroperasi sedangkan bus 6 tidak berhenti di Rizzardi seperti yang diberitahukan. Supir bus tidak mengerti bahasa Inggris, jadi susah komunikasinya, tapi ganteng sih....hahahaha.....

Jadilah kami bolak-balik naik bus 6 itu, ternyata banyak rute 1 arah  jadi rute pergi beda dengan rute pulang. Kami naik arah balik akhirnya sampai juga kami di Rizzardi. Kami harus ganti bus 10 sebagai ganti bus 16. Nah masalah belum selesai, kami kira nomor bus hanya digunakan untuk 1 jurusan, jadi kami naiklah ke bus nomor 10 tanpa membaca tujuannya. Setelah bolak-balik 3 kali, akhirnya kami diturunkan di area perumahan, katanya tinggal belok kiri sudah sampai. Setelah beberapa lama jalan kaki tidak ketemu juga, tidak banyak orang di luar rumah, sulit untuk mencari orang yang bisa ditanya.
Akhirnya ketemu cowok cakep yang baru mau masuk ke rumahnya, kami tanya bagaimana caranya ke Fusina, nah dia tidak paham bahasa Inggris, kami juga tidak mengerti bahasa Italia, waduh dia pusing kami juga ikutan pusing hahaha......Akhirnya dia antar kami ke halte tidak jauh dari rumahnya, dengan gerakan tangan dan bahasa Italia, kami menangkap bahwa kami harus naik bus nomor 10 tapi jurusan Fusina dari halte itu. Ternyata bus 10 itu hanya beroperasi hari libur saja dan jurusannya bisa beda-beda, pantesan.....

Setelah perjalanan panjang kami sampailah kami di Camping Fusina sekitar jam 13.30 setelah tersesat lebih dari 3 jam ;(
Camping Fusina terletak di depan halte bus. Kantornya di dekat pintu gerbang masuk, kami check in dan mendapat kabin untuk 2 orang, eur 13/orang ditambah tax 0,89 per orang. Area camping cukup besar, area kabin untuk tidur terpisah dengan kamar mandi, toilet dan area laundry (eur 4). Kabin cukup nyaman, 2 tempat tidur, 1 meja, 1 lemari, lampu baca dan ada colokan listrik, hanya kalau malam-malam ingin ke toilet harus keluar kabin dan jalan agak jauh, mana dingin lagi..... Kami mendapat pengalaman yang berbeda setelah sebelumnya menginap di hostel biasa.
Beginilah rupa Camping Fusina....


Selesai beres-beres, kami keluar kembali ke Venezia, karena hanya punya waktu hari itu saja, kami hanya menginap semalam. Besok pagi sudah harus ke Florence. Dari resepsionis, kami diberitahu lebih cepat naik boat menuju Venezia dibanding naik bus. Hari sudah sore, paling tidak kami harus mengunjungi Piaza San Marco yang terkenal.

Kami membeli di resepsionis, tiket boat Fusina - Venezia seharga eur 12 untuk dua kali naik. Tiket bisa digunakan untuk hari yang berbeda. Jadi kami berangkat menuju Venezia dengan bus, menggunakan tiket bus kami, kebetulan bus siap berangkat. Dari terminal bus tinggal jalan kaki menyusuri lorong-lorong jalan diantara kanal. Tidak jauh dari terminal banyak pedagang topeng Venezia yang terkenal, kami hanya foto-foto dan melihat-lihat saja. Harganya cukup mahal untuk kantong kami, kami hanya membeli yang berbentuk magnet saja dengan topeng kecil.


Perjalanan mencari Piaza San Marco merupakan pengalaman lain yang unik. Kita harus keluar masuk lorong-lorong kecil di antara kanal yang penuh dengan toko-toko dan rumah-rumah, kadang ada toko merek terkenal seperti Gucci, Salvatore Ferragamo, dll. Di dinding lorong banyak ditulis arah menuju San Marco, kami mengikuti arahnya, tapi sepertinya berputar-putar karena banyaknya petunjuk. Mungkin semua orang menaruh tanda panah supaya orang lewat hotelnya, ternyata banyak hotel bagus tapi sempit di dalam lorong. Akhirnya setelah hampir putus asa karena sudah semakin sore, ketemu juga Piaza San Marco dengan basilica dan clock tower-nya.





Setelah puas keliling-keliling, hari mulai gelap saat kami kembali ke camping Fusina dengan menggunakan boat sampai di dermaga depan penginapan. Untung masih keburu naik boat yang katanya sudah yang terakhir.

Esok paginya kami kembali ke Venezia menggunakan boat untuk melanjutkan perjalanan ke Florence......




2013/09/23

Enjoy Vienna, Austria (2)

Hari ke-2 setelah sarapan di hostel, kami menuju kawasan theater, museum dan istana, kami turun di stasiun Volkstheater. Berikut foto-foto perjalanan kami.







Vienna merupakan tempat asal pelukis Gustav Klimt yang terkenal dengan lukisannya berjudul The Kiss (1908). Saat ini lukisan disimpan di Österreichische Galerie Belvedere dan banyak dibuat menjadi berbagai macam suvenir. Saya pernah melihat replikanya di Hotel Tugu, Malang.

Ada hal menarik berkaitan dengan "Kiss" ini, baru-baru ini di Vienna memberlakukan denda sebesar eur 50, untuk berciuman, berbicara keras di ponsel dan membawa makanan berbau di transportasi umum, setelah mendapat banyak komplain dari masyarakat.

The Kiss by Gustav Klimt
Hari ke-3 setelah check out, kami menuju Wien Westbahnhoft untuk menitipkan tas kami karena kami akan naik kereta malam menuju Venice. Locker otomatis untuk 24 jam, ukuran kecil eur 2, sedang eur 2,5 dan besar eur 3,5. Kami memakai ukuran sedang untuk berdua. Kami jalan-jalan sekitar stasiun sampai sore. Melewati sungai, pasar, taman, gedung parlemen, kebetulan di taman sedang ada sport competition, memberikan pemandangan yang berbeda. Ini beberapa fotonya.






Kereta kami berangkat pukul 20.40 sampai di Venice pukul 8.30 esok paginya. Kereta melewati Salzburg dan berhenti cukup lama sekitar 2 jam. Ternyata tempat duduk yang berhadapan bisa ditarik dan disatukan menjadi tempat tidur, kami baru tahu setelah melihat orang di sebelah kami melakukannya hahahaha.....



Enjoy Vienna, Austria (1)

Vienna/Wien/Wina adalah ibu kota Austria, destinasi kami setelah Salzburg. Dengan menggunakan Eurail pass dari Salzburg kami naik OBB railjet yang ditempuh dalam waktu 2 jam 45 menit. Kami turun di Wien Westbahnhoft, pukul 12.45.
Kebetulan di stasiun ada yang jual nasi dan mi goreng, kami sudah kangen makan nasi, jadi makan siang dulu di stasiun, harga eur 1,9 untuk nasi ataupun mie goreng. Memang rasanya tidak seperti yang kami harapkan, hampir tidak ada rasa malahan, untung kami bawa sambel andalan dari rumah ;p jadi lumayanlah....

Selesai makan siang, kami memesan tempat duduk di kereta malam menuju Venice untuk lusa, eur 7 untuk kabin isi 8 orang. Lalu beli tiket transportasi umum eur 5,7 untuk 24 jam. Tiket dapat dibeli di mesin atau di toko/warung.

Transportasi menuju hostel kami, Palace Hostel Schlossherberge cukup mudah. Naik kereta jalur U3 turun di stasiun terakhir Ottakring lalu ganti naik bus 46B atau 146B, turun di halte depan hostel.

Hostel kami berada di atas bukit, sepanjang jalan menuju hostel banyak pohon chestnut, banyak yang jatuh, di belakang hostel ada kebun anggur dengan pemandangan kota Viena.
Kami ambil kamar dorm isi 4 orang, namun kami beruntung selama 2 malam hanya kami berdua yang mengisinya. Kami diberi sprei dan sarung bantal yang harus kami pasang sendiri, dan waktu check out harus kami serahkan lagi di resepsionis. Kali ini hostel termasuk breakfast, eur 23,20/orang/malam.


Hari sudah sore, kami disarankan untuk jalan-jalan di sekitar Stephenplatz. Banyak bangunan menarik, seniman jalanan, ada juga kereta kuda untuk keliling, patung dimana-mana. Ini beberapa foto yang sempat kami ambil.







Demikian hari pertama kami menikmati Vienna.
Bersambung.....

2013/09/19

Visiting Salzburg, Austria

Salzburg menjadi destinasi ke-3 trip Eropa kami, setelah Berlin. Kami menginap 2 malam di Meininger Hotel Salzburg City Center di kamar dorm untuk 10 orang, eur 15,50 per malam/orang dengan kamar mandi di dalam.

Kami sampai dengan kereta dari Munich sekitar jam 11 siang. Stasiun kereta dan terminal bus ternyata 1 lokasi. Kami membeli tiket transportasi 24 jam seharga eur 4,25 masing-masing membeli 2 lembar, kami akan berada di Salzburg 3 hari 2 malam. Lalu kami membeli paket tur ke Eagle's Nest untuk esok pagi.

Kami naik bus menuju ke hotel. Kota Salzburg sangat cantik, namun kabel-kabel tram yang melintang di atas kota sangat mengganggu pemandangan, tapi mau bagaimana lagi. Selama di Salzburg kami menggunakan bus dan tram, serta jalan kaki tentunya.

Sampai di hotel karena belum waktu check in, kami membayar hotel dan menitipkan tas kami. Ternyata ada tambahan biaya tax di luar harga booking eur 1,9/orang. Beres urusan administrasi, kami naik bus menuju kawasan kota tua salzburg.


Kawasan kota tua sangat cantik, banyak lukisan dan patung-patung di sepanjang jalan. Ada jalan kecil penuh dengan toko-toko, kita bisa menemukan Mozart chocolate di sini. Kami menemukan rumah kelahiran Mozart yang dijadikan museum. Kami jalan kaki sambil menikmati pemandangan gunung, sungai Salzach, hutan, bangunan kuno.





Sebelum kembali ke hotel, kami mampir di Mirabell park & garden, salah satu tempat shooting film Sound 0f Music. Taman ini bergaya Baroque. Anda akan melihatpatung-patung dewa romawi seperti Diana, Flora, Minerva, Ceres, Pomona, Venus, Vesta, Juno, Chronos, Bacchus, Jupiter, Mars, Hercules, Vulcan, Hermes, Apollo. Di tengah taman terdapat air mancur besar dikelilingi patung.



Hari kedua kami mengikuti tur Eagle's Nest sampai sekitar jam 2 siang. Kami dijemput dari hotel dengan bus kecil, lalu ganti bus besar menuju Eagle's Nest sampai di tempat parkir yang disediakan. Di tempat parkir naik bus khusus menuju Eagle's Nest, bus jalan setiap 25 menit. Cerita mengenai Eagle's Nest baca disini.




Selesai tur kami jalan-jalan sebentar sebelum kembali ke hotel. Esok paginya kami menuju kota berikutnya, Vienna dengan Eurail pass.



2013/09/17

3 days in Berlin (2)

Hari ketiga di Berlin, setelah sarapan di penginapan, kami check out menuju Berlin Hauptbahnhof (central station). Malam ini kami akan naik City Night Line menuju Munich meggunakan Eurail Pass. Kami harus membeli tiket reservasi tempat tidur di kereta.

Kami menitipkan tas kami di loker yang tersedia di stasiun. Loker kecil EUR 4 dan yang besar EUR 6. Kami mengambil loker besar untuk berdua. Loker menerima koin 50 sen, 1 & 2 euro. Disediakan mesin penukar koin, tidak jauh dari lokasi loker.



Selesai urusan tiket, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Potsdam sampai Berlin Card kami habis masa berlakunya. Berikut foto-foto di Potsdam.




Sambil menunggu waktu sampai kereta berangkat, sekembalinya dari Potsdam, kami jalan-jalan sekitar stasiun Berlin, menyusuri dan menikmati sungai Spree. Banyak bangunan menarik yang kami lewati. Ini beberapa foto yang sempat kami ambil.



Kereta malam menuju Munich sampai pada esok paginya. Di Munich kami ganti kereta menuju Salzburg, tujuan kami berikutnya.

3 days in Berlin (1)

3 hari di Berlin, tepatnya bukan 3 hari sih.....tapi 2,5 hari, karena kami (saya berdua teman) berangkat dari bandara Oslo Rygge dengan Ryan Air pukul 11.55, sampai di bandara Berlin Schoenefeld 13:40. Pertama yang kami cari adalah tourist information, tanya mengenai transportasi di Berlin dan bagaimana menuju hotel kami.

Kami membeli Berlin Welcome Card (BWC) untuk 48 jam untuk zona ABC, karena letak bandara ada di wilayah C, berlaku untuk Berlin dan Postdam. BWC dihitung mulai saat pertama kali kartu digunakan, berlaku untuk S-Bahn/City Railway, U-Bahn/underground, tram dan bus. Info mengenai BWC dapat dilihat di http://www.berlin.de/en/tourism/1895467-2975548-berlin-welcomecard.en.html.

Kami menginap di Jetpak Forest, dorm kamar untuk 8 orang EUR 14/malam/orang. Penginapan merupakan rumah kayu besar yang terletak di tepi hutan. Kami melewati lingkungan elit, rumah-rumah duta besar dengan mobil mewah terparkir di depan rumah. Lingkungan sepi dan nyaman, sesekali terdengar suara binatang dari arah hutan. Untuk menuju ke sini kami harus naik kereta dan bus, mengikuti petunjuk yang ada waktu booking. Hari sudah sore waktu kami sampai, jadi setelah mandi hanya jalan-jalan sekitar penginapan saja. Kami sempat ngobrol ternyata pengelola penginapan pernah ke Surabaya.



Hari kedua, kami kami bergabung dengan Sandeman Free Walking Tour - East Berlin. Tur diadakan setiap hari pada jam 11.00 dan 14.00 dengan durasi selama 2,5 jam.

Tempat pendaftaran ada di depan Starbucks di dekat Brandenburg Gate, stasiun terdekat S/U-Bahn Brandenburger Tor. Kita akan ditanya nama dan dimana kita menginap serta pilihan bahasa pemandu.

Rute dimulai dari Parizer Platz - Brandenburg Gate - Jewis Memorial - Bekas bunker Hitler - kantor pusat Luftwaffe - Berlin Wall - Checkpoint Charlie - Gendarmen markt - Bebelplatz - Neue Wache - Berlin TV Tower - Museum Island.

  • Parizer Platz
Parizer platz adalah alun-alun kota Berlin dimana terletak gerbang Brandenburg, kedutaan Amerika dan Perancis, Hotel Adlon yang terkenal. Pada tahun terakhir perang dunia kedua, semua bangunan di sekitarnya, menjadi reruntuhan karena serangan udara dan bom. Satu-satunya yang masih berdiri hanya gerbang Brandenburg.


  • Brandenburg Gate
Gerbang Brandenburg adalah salah satu gerbang dan ikon kota Berlin, dibangun pada 1791. Beberapa tahun kemudian, Irene Dewi Perdamaian yang mengendarai kereta ditambahkan di atasnya. Tak lama setelah Napoleon menaklukkan Berlin, mengambil patung dan ke museum Louvre. Ketika patung kembali ke Berlin, mereka mengganti namanya menjadi Viktoria, Dewi Kemenangan.


  • Jewis Memorial
Terletak 1 blok dari gerbang Brandenburg, disebut juga Holocaust Memorial, diresmikan pada peringatan 60 tahun jatuhnya rezim Nazi dan berakhirnya perang dunia kedua, Mei 2005. Memorial berbentuk kubus-kubus dengan berbagai ketinggian dirancang untuk memperingati pembunuhan sekitar 60 juta orang Yahudi di tangan Nazi. Dirancang oleh Peter Eisenman sebagai pemenang dari lomba. Anda harus coba merasakan berjalan di antara lorong kubus-kubus itu.


  • Bekas bunker Hitler (Fuhrerbunker)
Pada suatu tempat parkir di sekitar bangunan apartemen, dipasang tanda bahwa di situlah bekas bunker dimana Hitler bunuh diri pada tahun 1945. Tanda ini baru dipasang tahun 2006. Beberapa koridor bunker masih ada sampai saat ini, namun tertutup untuk umum.


  • Kantor pusat Luftwaffe
Bekas kantor pusat Luftwafee (angkatan udara Nazi) ini hanya mengalami sedikit kerusakan dan selamat dari pemboman pada perang dunia kedua. Bagunan tipikal arsitektur Nazi yang besar dan mengintimidasi. Sekarang digunakan untuk kantor kementrian keuangan Jerman.


  • Berlin Wall
Tembok Berlin dibangun oleh pemerintah Jerman Timur untuk membagi Berlin serta Jerman secara fisik antara Barat dan Timur selama tahun 1961-1989, serta merupakan batas simbolis antara demokrasi dan komunisme selama Perang Dingin.

Pada musim panas 1989 puluhan ribu orang Jerman Timur melarikan diri ke Jerman Barat melintas melalui perbatasan Hungaria dan Austria Pada tanggal 9 November 1989 pemerintah melonggarkan peraturan perjalanan, yang memungkinkan Jerman Timur untuk menyeberangi perbatasan. Ketika ratusan ribu orang berkumpul di Tembok melakukan protes, pemerintah tidak mampu menahan tekanan, dan Tembok Berlin runtuh.

Setelah Tembok Berlin runtuh, Jerman Barat dan Timur bersatu menjadi satu negara Jerman  pada tanggal 3 Oktober 1990.


  • Checkpoint Charlie
Tidak ada yang bernama Charlie. Nama Charlie berasal dari huruf C dalam alfabet, seperti pos-pos pemeriksaan Sekutu lainnya: Alpha Checkpoint  berada di Helmstedt dan Checkpoint Bravo di Dreilinden. Saat ini menjadi salah satu obyek wisata di Berlin.


  • Gendarmenmarkt
Gendarmenmarkt adalah alun-alun di Berlin, dimana berdiri Konzerthaus, Katedral Perancis dan Katedral Jerman. Di tengah alun-alun terdapat patung penyair Jerman Friedrich Schiller. Pada minggu pertama Juni setiap musim panas biasanya diadakan konser besar di alun-alun.
 
  • Bebelplatz
Bebelplatz merupakan alun-alun yang dikelilingi oleh dibatasi oleh gedung State Opera(maka nama sebelum perang) di sebelah timurUniversitas Humboldt di barat, dan sebelah tenggara dengan Katedral St Hedwig, gereja Katolik pertama yang dibangun di Prusia setelah Reformasi. Nama ini diambil dari August Bebel, seorang pendiri Partai Sosial Demokrat Jerman pada abad ke-19.

Di trotoar Bebelplatz, anda akan menemukan tugu peringatan sekitar 20.000 pembakaran buku oleh Nazi pada malam 10 Mei 1933 atas perintah Menteri Propaganda Yusuf Goebbels. Tugu peringatan dirancang oleh Micha Ullman, berupa jendela kaca dimana kita dapat melihat rak buku kosong yang cukup untuk menampung ribuan buku yang dibakar. 


  • Neue Wache (New Guard)
Selama 100 tahun digunakan sebagai Royal Guard House sampai keluarga kerajaan meninggalkan Jerman tahun 1918. Fungsi bangunan kemudian berubah beberapa kali, dari peringatan Perang Dunia Pertama, lalu menjadi peringatan Nazi untuk korban perang dan Bolshevisme, dan kemudian menjadi peringatan komunis untuk Korban Fasisme dan Militerisme. Pada tahun 1969, dikuburkan di sana tentara yang tidak dikenal dan tahanan dari kamp konsentrasi.

Setelah reunifikasi Jerman, Neue Wache menjadi Memorial Korban Perang dan Tirani. Di tengah ruangan terdapat patung "Ibu dengan putranya yang mati" karya Käthe Kollwitz.
 


  • Berlin TV Tower
Dibangun oleh Jerman Timur pada tahun 1969. Dengan tinggi 368 meter, Berlin Tower menjadi salah satu satu menara tertinggi di Eropa. Anda dapat naik menara dan melihat pandangan kota Berlin yang menakjubkan. 

Terdapat platform pengunjung yang disebut lantai panorama, berada pada ketinggian sekitar 203 meter (666 kaki) dan visibilitas bisa mencapai 42 kilometer (26 mil) pada hari yang cerah. Beberapa meter di atas platform, pada 207 meter terdapat Restoran Telecafé, yang berputar sekali setiap 30 menit, Tersedia 2 lift pengunjung dan 986 tangga untuk naik ke menara.

Ketika menara dibangun, pemimpin Jerman Timur, Walter Ulbricht, memerintahkan semua gereja harus membuang salib mereka. Namun saat matahari bersinar cerah, biasanya terlihat refleksi menara berbentuk salib. Mereka mencoba untuk menghentikan efek salib dengan cermin, cat, lampu sorot dan segala macam namun tidak berhasil. Akhirnya Ulbricht berkata 'itu bukan salib, tetapi plus' ;p


  • Museum Island
Destinasi terakhir walking tour adalah Museum Island, merupakan kompleks museum di sungai Spree. Terdapat 5 museum besar, kompleks ini ditetapkan menjadi salah satu warisan dunia UNESCO pada tahun 1999.
  • Altes Museum (Old Museum) diselesaikan atas perintah Karl Friedrich Schinkel tahun 1830. Merupakan museum pertama di Prusia. Tahun 1960 dibagun kembali setelah hancur karena perang. Museum ini menyajikan seni dan patung Yunani dan Romawi.
  • The Neues Museum (New Museum) selesai pada 1859 oleh Friedrich August Stüler, murid Schinkel. Sempat hancur dalam Perang Dunia II, dan dibuka kembali pada tahun 2009, menyajikan harta peninggalan Mesir dan pra sejarah, salah satunya patung Nefertiti.
  • The Alte Nationalgalerie (Old National Gallery) selesai pada 1876, juga didesain oleh Friedrich August Stüler. Berbentuk seperti kuil kuno, terinspirasi dari Acropolis Athena. Museum ini menyimpan karya beraliran klasik, romantis, impresionis dan modern.
  • Museum Bode, yang juga disebut Museum Kaiser Friedrich. Berisi koleksi  patung dan karya seni Bizantium, dan Numismatik.
  • Museum Pergamon, dibangun pada tahun 1930, merupakan museum di Berlin yang paling banyak dikunjungi. Berisi beberapa rekonstruksi bangunan historis seperti Altar Pergamon dan Gerbang Ishtar Babel.

Bersambung....