Venice/Venezia merupakan sebuah kota di bagian timur laut Italy. Seluruh kota berikut lagunanya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia. Terdiri dari sekitar 118 pulau kecil yang dipisahkan oleh kanal dan terhubung dengan jembatan.
Kami sampai di Venice sekitar pukul 8.30 pagi dengan kereta malam dari Vienna.
Venice punya 2 stasiun kereta yaitu Metre yang merupakan stasiun kereta terakhir di Venezia daratan sebelum menyeberang ke pulau Venezia, dan stasiun Venezia Santa Lucia. Begitu sampai, terasa sekali bedanya dengan kota-kota Eropa yang kami kunjungi sebelumnya. Cuaca lebih panas, transportasi tidak senyaman Jerman dan Austria, susah menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris.
Semula berniat untuk menitipkan tas, jalan-jalan baru ke tempat menginap, namun ternyata tidak ada loker otomatis seperti sebelumnya, tas hanya disimpan di rak-rak saja, harganyapun mahal eur 4 per 5 jam kemudian bertambah eur 0,6 per jam. Maka kami batalkan untuk titip dan langsung ke penginapan.
Seperti judul di atas, kami tersesat di Venezia dalam arti sesungguhnya. Ceritanya begini, kami tanya di tourist information bagaimana caranya menuju tempat kami menginap yaitu Camping Fusina Tourist Village, sebuah area perkemahan yang ternyata terletak di daratan utama Venesia, bukan di pulau. Kami diberitahu untuk naik bus nomor 6 lalu ganti nomor 16 di Rizzardi. Lalu kami membeli tiket untuk 24 jam eur 18, berlaku untuk bus dan water bus, belakangan baru tahu hanya berlaku di area Venezia, tidak berlaku di pulau lainnya. Ternyata karena hari minggu, bus 16 tidak beroperasi sedangkan bus 6 tidak berhenti di Rizzardi seperti yang diberitahukan. Supir bus tidak mengerti bahasa Inggris, jadi susah komunikasinya, tapi ganteng sih....hahahaha.....
Jadilah kami bolak-balik naik bus 6 itu, ternyata banyak rute 1 arah jadi rute pergi beda dengan rute pulang. Kami naik arah balik akhirnya sampai juga kami di Rizzardi. Kami harus ganti bus 10 sebagai ganti bus 16. Nah masalah belum selesai, kami kira nomor bus hanya digunakan untuk 1 jurusan, jadi kami naiklah ke bus nomor 10 tanpa membaca tujuannya. Setelah bolak-balik 3 kali, akhirnya kami diturunkan di area perumahan, katanya tinggal belok kiri sudah sampai. Setelah beberapa lama jalan kaki tidak ketemu juga, tidak banyak orang di luar rumah, sulit untuk mencari orang yang bisa ditanya.
Akhirnya ketemu cowok cakep yang baru mau masuk ke rumahnya, kami tanya bagaimana caranya ke Fusina, nah dia tidak paham bahasa Inggris, kami juga tidak mengerti bahasa Italia, waduh dia pusing kami juga ikutan pusing hahaha......Akhirnya dia antar kami ke halte tidak jauh dari rumahnya, dengan gerakan tangan dan bahasa Italia, kami menangkap bahwa kami harus naik bus nomor 10 tapi jurusan Fusina dari halte itu. Ternyata bus 10 itu hanya beroperasi hari libur saja dan jurusannya bisa beda-beda, pantesan.....
Setelah perjalanan panjang kami sampailah kami di Camping Fusina sekitar jam 13.30 setelah tersesat lebih dari 3 jam ;(
Camping Fusina terletak di depan halte bus. Kantornya di dekat pintu gerbang masuk, kami check in dan mendapat kabin untuk 2 orang, eur 13/orang ditambah tax 0,89 per orang. Area camping cukup besar, area kabin untuk tidur terpisah dengan kamar mandi, toilet dan area laundry (eur 4). Kabin cukup nyaman, 2 tempat tidur, 1 meja, 1 lemari, lampu baca dan ada colokan listrik, hanya kalau malam-malam ingin ke toilet harus keluar kabin dan jalan agak jauh, mana dingin lagi..... Kami mendapat pengalaman yang berbeda setelah sebelumnya menginap di hostel biasa.
Beginilah rupa Camping Fusina....
Selesai beres-beres, kami keluar kembali ke Venezia, karena hanya punya waktu hari itu saja, kami hanya menginap semalam. Besok pagi sudah harus ke Florence. Dari resepsionis, kami diberitahu lebih cepat naik boat menuju Venezia dibanding naik bus. Hari sudah sore, paling tidak kami harus mengunjungi Piaza San Marco yang terkenal.
Kami membeli di resepsionis, tiket boat Fusina - Venezia seharga eur 12 untuk dua kali naik. Tiket bisa digunakan untuk hari yang berbeda. Jadi kami berangkat menuju Venezia dengan bus, menggunakan tiket bus kami, kebetulan bus siap berangkat. Dari terminal bus tinggal jalan kaki menyusuri lorong-lorong jalan diantara kanal. Tidak jauh dari terminal banyak pedagang topeng Venezia yang terkenal, kami hanya foto-foto dan melihat-lihat saja. Harganya cukup mahal untuk kantong kami, kami hanya membeli yang berbentuk magnet saja dengan topeng kecil.
Perjalanan mencari Piaza San Marco merupakan pengalaman lain yang unik. Kita harus keluar masuk lorong-lorong kecil di antara kanal yang penuh dengan toko-toko dan rumah-rumah, kadang ada toko merek terkenal seperti Gucci, Salvatore Ferragamo, dll. Di dinding lorong banyak ditulis arah menuju San Marco, kami mengikuti arahnya, tapi sepertinya berputar-putar karena banyaknya petunjuk. Mungkin semua orang menaruh tanda panah supaya orang lewat hotelnya, ternyata banyak hotel bagus tapi sempit di dalam lorong. Akhirnya setelah hampir putus asa karena sudah semakin sore, ketemu juga Piaza San Marco dengan basilica dan clock tower-nya.
Setelah puas keliling-keliling, hari mulai gelap saat kami kembali ke camping Fusina dengan menggunakan boat sampai di dermaga depan penginapan. Untung masih keburu naik boat yang katanya sudah yang terakhir.
Esok paginya kami kembali ke Venezia menggunakan boat untuk melanjutkan perjalanan ke Florence......
Maaf nanya.. Waktu itu dari wina ke venezia naik kereta apa ya? Berangkat jam brp, sampai jam brp (durasi perjalanan)? Harga dan caranya gmana. Thx
BalasHapusHi...Trip Eropa kali pertama ini, kami menggunakan Eurail Pass yang kami beli di Jakarta, selengkapnya bisa dibaca di postingan https://mssoewito.blogspot.co.id/2013/07/my-europes-fist-trip.html. Informasi mengenai Eurail bisa dibaca di https://www.eurail.com/en/eurail-passes, http://www.eurobytrain.com/ atau alternatif lain dengan bus http://www.eurolines.com/en/. Jika anda membaca trip Eropa tahun 2017 lalu, kami tidak lagi menggunakan Eurail Pass tapi membeli tiket per destinasi dengan beragam moda transportasi, kereta, bus dan pesawat mana yang lebih cocok dengan waktu dan budget. Saya terbantu oleh situs https://www.rome2rio.com/ dalam menentukan rute, itinerary dan pilihan transportasi....silahkan mencoba...
Hapus