2015/07/30

Mengurus Visa India di Jakarta

Libur lebaran tahun ini saya bersama 2 teman, memutuskan untuk ke India. Bagi pemegang paspor Indonesia untuk mengunjungi India masih memerlukan Visa. Sebenarnya ada kemudahan dengan Visa on Arrival (VOA) kedatangan melalui di 9 kota yaitu Delhi, Bengaluru, Chennai, Cochin, Goa, Hyderabad, Kolkata, Mumbai dan Trivandrum.

Tapi dengan pertimbangan perbedaan biaya dan pengurusan yang tidak sulit, maka kami memutuskan untuk apply visa di Kedutaan India di Jakarta. Saat kami mengurus Visa, biaya VOA $62, sedangkan apply visa turis single entry di kedutaan Rp.530.000 + Rp.20.000 untuk administrasi, mungkin karena kedutaan menggunakan jasa Bank SBI. Info mengenai layanan visa dapat dlihat di sini.

Baik VOA maupun apply di Kedutaan, pemohon Visa harus mengisi data-data secara online melalui web site ini. Jika anda memilih VOA, gunakan menu e-Tourist Visa, untuk apply melalui kedutaan pilih Online Visa Application. Pengisian formulir visa dapat dilakukan bertahap, anda dapat menyimpan data dan melanjutkan kapan saja sampai formulir di submit. Simpan Temporary Application ID untuk melanjutkan pengisian formulir berikutnya.

Ada pertanyaan yang sempat membingungkan, visible identification mark, setelah googling ternyata yang dimaksud adalah birth mark, mungkin juga jika punya kelainan yang mudah terlihat misalnya luka bakar di wajah. Jika tidak ada, isi dengan None.

Untuk reference in India, anda dapat mencantumkan salah satu hotel yang akan anda gunakan, sedangkan reference in Indonesia, anda bisa mencantumkan orang tua, saudara, teman yang ada di Indonesia.

Pasfoto yang diupload diatur sampai ukuran pixelnya. Foto tidak akan bisa diupload jika ukurannya kurang dari yang ditentukan. Selengkapnya lihat pada menu Photo Requirements.  

Kedutaan India berada di Jl. HR Rasuna Said Kav.1, Jakarta Selatan. Jika anda naik Trans Jakarta, turun di halte Kuningan Timur (perempatan Kuningan, Gatot Subroto & Mampang). Pintu masuk kedutaan ada di depan pintu masuk Erasmus Huis. 

Jam operasional untuk visa, hari Senin - Jum'at kecuali hari libur:
  • Pengajuan visa jam 9.00 - 12.00 .
  • Pengambilan visa jam 16.00 - 16.30
Pada bulan puasa, pengambilan visa dimajukan menjadi jam 15.00 - 15.30.

Dokumen yang diserahkan saat pengajuan visa:
  1. Passport asli
  2. Formulir permohonan visa yang dicetak dari website. Tandatangani formulir di bawah foto pada halaman 1 dan pada akhir formulir.
  3. 2 lembar pasfoto 5 X 5 cm, salah satu di tempel di formulir. 
  4. Print rekening koran/tabungan asli selama 3 bulan.
  5. Itinerary 
  6. Lampiran bukti konfirmasi tiket dan akomodasi.
Proses pengajuan visa di Kedutaan India
  1. Kita diminta untuk mengisi buku tamu dan menitipkan tas serta handphone. Yang boleh dibawa hanya dokumen dan dompet saja.
  2. Mengambil nomor antrian.
  3. Dipanggil untuk menyerahkan dokumen di loket 2. Ditanya-tanya kapan rencana berangkat dan berapa lama. Menunggu dipanggil di loket 3.
  4. Dipanggil untuk di foto dan rekam sidik jari di loket 3. 
  5. Dipanggil untuk membayar biaya visa di loket 1.
  6. Mendapat tanda terima pembayaran untuk digunakan pengambilan visa pada tanggal yang dicantumkan di tanda terima. Tertulis 2 hari kemudian.
Keseluruhan proses selesai sekitar 15-20 menit.

2 hari kemudian...........
Pengambilan visa hanya memakan waktu kurang dari 5 menit. Tidak ada nomor antrian, jadi urut masuknya saja. Saya urutan kedua. 

Prosesnya sbb:

  1. Dipanggil sesuai  urutan masuk.
  2. Serahkan lembar tanda terima pembayaran.
  3. Petugas menyerahkan passport yang sudah ditempel visa.
  4. Diminta tanda tangan sebagai tanda terima.
  5. Selesai deh....
Prosesnya mudah bukan?

Pada bulan Juni 2015, telah diterbitkan Peraturan Presiden tentang bebas visa kunjungan untuk 30 negara yaitu China, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Meksiko, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan, sehingga saat ini total menjadi 45 negara. Saya juga berharap negara-negara tersebut juga memberikan hal yang sama untuk passport Indonesia, jadi gak perlu urus visa sebelum berkunjung. Mudah-mudahan ya...berharap boleh dong.....;)

Memesan Tiket Kereta Api India

Kereta api merupakan moda transportasi di India yang murah dengan jangkauan yang cukup luas. Pemesanan tiket agak rumit. Kita bisa memesan lewat website perusahaan kereta api milik pemerintah India (IRCTC), namun pembayaran dengan kartu kredit di luar India hanya menerima Amex saja, kartu Visa & Master hanya yang diterbitkan oleh Bank di India, setidaknya ini info yang saya baca sebelum membeli tiket. Pilihan lain kita bisa memesan melalui Cleartrip, di sini kita bisa memesan tiket kereta api, pesawat, bus & hotel. Kita bisa membayar dengan kartu kredit Visa & Master terbitan negara di luar India. Saya memesan tiket kereta api & pesawat untuk trip India kami.

Meski memesanan tiket kereta api via Cleartrip, kita tetap wajib memiliki user ID IRCTC. Website Cleartrip akan mengarahkan pembuatan user IRCTC.

Pembuatan user ID IRCTC memerlukan nomor mobile India yang terdiri dari 10 digit. Jika kita tidak punya, maka isi dengan nomor dummy. Saat pengisian akan diberitahu format yang diinginkan. Saya harus mencoba beberapa kali untuk mendapatkan dummy number yang masih belum terpakai.

Pengaktifan user IRCTC memerlukan 2 jenis OTP (One Time Password) yaitu email OTP yang dikirim ke email kita dan mobile OTP yang dikirim ke nomor mobile yang terdaftar. Karena nomor yang kita gunakan dummy, maka kita tidak akan memperoleh mobile OTP tersebut. Jadi bagaimana selanjutnya?

Begini caranya, setelah selesai registrasi, kirimkan email ke care@irctc.co.in, sebutkan bahwa kita bukan warga India dan tidak memiliki nomor mobile India, memerlukan mobile OTP untuk verifikasi registrasi. Sebutkan user ID dan email kita, lampirkan scan passport maka mobile OTP akan dikirim melalui email. Saya memperoleh jawaban sehari kemudian.

Setelah registrasi IRCTC selesai & terverifikasi, kita bisa melakukan pemesanan di Cleartrip.  

Jenis kereta api di India:
  • 1A = First Class air-conditioned (AC1)
  • 2A = 2 Tier air-conditioned (AC2)
  • 3A = 3 Tier air-conditioned (AC3)
  • FC = First Class NOT air-conditioned
  • EC = Executive chair class, air-conditioned
  • CC = Chair class, air-conditioned
  • SL = Sleeper Class, NOT air-conditioned
  • 2S = Bookable second class seat, NOT air-conditioned
  • II = Unreserved 2nd class, NOT air-conditioned

Kami pergi saat India sedang panas-panasnya malah beberapa waktu sebelumnya ada berita banyak yang meninggal karena kepanasan (heat stroke). Jadi kami memutuskan untuk menggunakan kereta dengan AC termurah. 

Cleartrip membebankan service fee Rs 20/booking dan processing fee untuk pembayaran dengan kartu kredit sebesar 1,8% dari nilai booking.

Delhi - Jaipur Train Ticket for 3 person

Kereta api India mempunyai sistem yang unik. Terdapat 3 status pemesanan tiket. 
  1. Confirmed reservation (CNF) artinya tiket sudah dikonfirmasi. Anda akan mendapatkan tempat duduk/tidur sesuai nomor.
  2. Reservation Against Cancellation (RAC) artinya anda diperbolehkan naik kereta tetapi hanya akan mendapatkan tempat duduk/tidur jika ada penumpang yang tidak datang atau berdiri sepanjang perjalanan. Status ini dapat berubah otomatis menjadi CNF jika ada tiket CNF yang di batalkan. Jadi anda perlu sering memeriksa status tiket anda.
  3.  Waitlisted (WL), tiket dengan status ini tidak diperbolehkan naik ke kereta. Namun status ini dapat berubah menjadi RAC jika ada tiket RAC yang berubah menjadi CNF. Dari CNF dapat meningkat menjadi CNF.
Anda dapat memeriksa status tiket anda dengan menggunakan PNR di website Indian Rail atau Cleartrip jika memesan di situ.

Semua tiket kereta saya pesan sekitar 6 minggu sebelumnya. Saya mendapat tiket dengan status CNF. 

Kereta api kami dari Delhi ke Jaipur ternyata dibatalkan beberapa jam sebelum keberangkatan, karena banjir. Kami tidak dapat memasuki stasiun kereta api dan harus mengurus tiketnya di India Tourism Development Corporation (ITDC), namum malah terkena penipuan (cerita selengkapnya di tulisan berikutnya).

Kami diberitahu kalau kereta dibatalkan maka uang akan otomatis dikembalikan ke sumber dananya. Namun setelah kembali ke Jakarta, saya periksa rekening, tidak ada dana yang dikembalikan ;(.

Kami tidak mendapatkan akses internet, jadi tidak bisa memeriksa aturan jika terjadi pembatalan. Setelah kembali ke Jakarta saya dapat info aturan refund

Semoga bermanfaat.


India Trip Jul'15 - Itinerary

Awalnya tujuan kami ke India hanya ke Ladakh di India bagian utara. Namun karena pesawat kami dari Jakarta ke Delhi, maka kenapa tidak mampir ke Agra & Jaipur yang merupakan Golden Triangle-nya India. Kami membeli tiket pesawat awal tahun 2015, dengan lama waktu 15 hari, waktu itu belum banyak riset detil perjalanan.

Waktu menentukan itinerary ternyata banyak kendala untuk menentukan rute, moda transportasi yang sesuai dengan waktu dan budget yang kami punya. Saya membuat banyak rute alternatif, sampai akhirnya ketemu yang cocok, meskipun harus maraton untuk bisa mengunjungi semua destinasi yang kami inginkan.

Berikut itinerary yang kami rencanakan & realisasinya.


D1 - Terbang Jakarta - KL - Delhi dengan Malindo Air
D2 - Delhi - Jaipur dengan kereta api Ajmer Shatabdi (12015)
        Menginap di hotel Jai Niwas, Jaipur
       Explore Pink City   Kereta api dibatalkan karena banjir. Trip ke Jaipur batal, diubah
       explore Delhi. Menginap di Hotel Krishna Plaza, Paharganj.
D3 - Jaipur - Delhi dengan kereta api Dee Double Dcke (12985)
       Terbang Delhi - Srinagar dengan Go Air
       Menginap di Hotel Al Sammad, Srinagar
D4 - Srinagar - Kargil dengan shared taxi, menginap di Kargil. Srinagar - Leh dapat 
       ditempuh dalam 1 hari. Menginap di City Heart, Leh
D5 - Kargil - Leh dengan share taxi aklimatisasi di Leh
D6 - Leh - mengurus Protected Area Permit untuk kunjungan ke Nubra Valley & Pangong 
       Lake, semula ingin ke Tso Moriri juga tapi waktunya tidak mencukupi jadi terpaksa
       dilewatkan padahal sedang ada Festival Tso Moriri, namun suara terbanyak memilih
       ke Pangong Lake daripada Tso Moriri.
D7 - Leh - Nubra Valley dengan shared taxi, menginap di Ibex Guest House,Hunder Nobra.
D8 - Nubra Valley - Leh, menginap di Lungskor Guest House, Changspa, Leh.
D9 - Leh - Pangong Lake dengan shared taxi, menginap di tenda pinggir danau (Nomadic 
       Life Camp).
D10 - Pangong Lake - Leh
         Leh - Srinagar dengan shared taxi, ada masalah tanah longsor sehingga jalan di  
        buka tutup bergantian.
D11 - otw Srinagar
D12 - Terbang dari Srinagar - Delhi dengan IndiGo. Menginap di Hotel Krishna Plaza, 
         Paharganj
D13 - Delhi - Agra - Delhi dengan kereta api Bhopal Shatabdi (12002) & Ndls Shatabdi E 
        (12001)
D14 - Delhi - KL dengan Malindo Air
D15 - KL - Jakarta dengan Malindo Air


India Trip Jul'15

Banyak pengalaman yang kami dapat dari trip kali ini, seperti ditipu pada hari pertama kami datang, dipelotoin seperti mahluk aneh (tidak banyak perempuan di jalan), dibohongi tapi pada akhirnya kami tahu dari orang lain keadaan yang sebenarnya, tapi juga kami bertemu banyak orang baik di Ladakh. 

Kami jadi makin menghargai dan bersyukur dengan negri kami sendiri, betapa ramah dan baiknya orang Indonesia terhadap orang asing, tidak segan memberi pertolongan tanpa pamrih.

Ikuti cerita perjalanan kami pada tulisan berikutnya.