2017/08/31

Spain Trip 2017 - Madrid Day 2

Rencana hari ini ke stasion Real Madrid dan Taman Retiro. Ternyata nama stasionnya Santiago Bernabeau, maklum bukan penggemar bola, cuma ikutan seru nonton pas ada piala dunia aja, itupun kalau sudah sampai perempat final....hahaha.....

Kami keluar sekitar 8.30, cuaca sudah terik menyilaukan. Membeli tiket di mesin dengan tujuan Santiago Bernabeu, €1,6. Dari stasiun Sol naik line M1 arah Pinar de Chamartin, turun di stasiun Tribunal (2 stop), lalu ganti M10 jurusan Tree Olivos/Hospital Infanta Sofia, turun di stasiun Santiago Bernabeu. Keluar dari stasiun sudah langsung terlihat stadionnya. Santiago Bernabéu Stadium berada di pinggir jalan tanpa pagar, jadi kita bebas berkeliling dan berfoto di depannya. Banyak rombongan menggunakan bus baru datang. Beberapa pedagang suvenir Real Madrid menawarkan dagangannya, mirip di GBK hahaha.....

Santiago Bernabéu Stadium

Santiago Bernabéu Stadium
Real Madrid Store

Antrian tour tidak terlalu ramai, kami mengelilingi stadion dan masuk ke toko Adidas yang menyediakan berbagai produk Real Madrid, dari mulai gantungan kunci sampai pakaian bayi, bahkan miniatur bus Real Madrid juga ada, berbagai jenis gelas darimulai gelas bir sampai tumbler. Pokoknya pencinta Real Madrid terpuaskan di sini. Tokonya menempel dengan stadion. 

Puas foto-foto, kami lanjut menuju Retiro Park, setelah sarapan di taman depan stadion. Tiket Santiago Bernabéu  - Retiro €1,6. Di salah satu dinding stasiun Retiro terpasang lukisan di atas keramik yang menarik. 

Retiro Station ceramic painting

Keluar dari stasiun, langsung terlihat gerbang cantik Puerta de Alcalá , artinya Gerbang Alcalá, dari kata Arab al-qal'a (benteng) adalah monumen Neo-klasik di Plaza de la Independencia di Madrid, Spanyol. Dianggap sebagai gerbang kemenangan pasca-Romawi modern pertama yang dibangun di Eropa, lebih tua dari monumen serupa Arc de Triomphe di Paris dan Brandenburg Gate di Berlin. 

Puerta de Alcalá

Buen Retiro Park (Park of the Pleasant Retreat) adalah taman kota Madrid terbesar pertama. Memiliki luas 1,4 km2 (350 hektar)  tak jauh dari pusat kota. Taman itu milik Monarki Spanyol sampai akhir abad 19, lalu diubah menjadi taman untuk umum. Taman yang megah, penuh dengan patung dan monumen yang indah, galeri, danau, taman bermain, berbagai acara diselenggarakan di sini. Saat kami ke sana, kami sempat masuk ke 2 pameran seni yang diselenggarakan di Palacio de Velázquez dan 
 Palacio de Cristal. Kekurangannya hanya 1 susah cari toilet di sini, kalau kran-kran air minum banyak. Toilet baru kami temukan di Palacio de Velázquez dan  Palacio de Cristal, yang gratis tentunya ;)

Buen Retiro Park
Tak jauh dari pintu masuk utara, kita akan menemukan kolam buatan besar. Di salah satu sudutnya berdiri megah tunu peringatan Alfonso XII berkuda dan dikelilingi tiang-tiang besar membentuk setengah lingkaran. 

Retiro Pond
Monument to Alfonso XII

Monument to Alfonso XII
Palacio de Velázquez
Bangunan neoklasik dan merah-bata dan genteng besar yang ditutupi oleh kubah besi serta kaca untuk menerangi ruangan secara alami. Dibangun antara tahun 1881 dan 1883 oleh arsitek Ricardo Velázquez Bosco, insinyur Alberto Palacio, dan seniman keramik Daniel Zuloaga. Berfungsi sebagai tempat pameran seni, pertambangan, metalurgi, keramik, pembuatan kaca dan industri air mineral. Saat kami ke sana sedang diselenggarakan pameran seni instalasi dari kain. Di sini tersedia toilet gratis. 

Palacio de Velázquez

Exhibition at Palacio de Velázquez


Palacio de Cristal
Bangunan berbentuk salib Yunani, hampir seluruhnya terbuat dari kaca dengan kerangka besi di atas dasar batu bata, yang dihiasi dengan keramik dan kubah setinggi 22 meter. Dibangun pada tahun 1887 untuk pameran flora dan fauna dari Filipina, yang merupakan milik kolonial Spanyol. Arsiteknya adalah Ricardo Velázquez Bosco.
Strukturnya dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan dipasang kembali di tempat lain, namun, bangunan tersebut belum pernah dipindahkan. Sekarang tidak lagi digunakan sebagai rumah kaca, tapi untuk pameran seni. 

Terdapat sebuah danau kecil dimana angsa, katak, kura-kura dan itik bebas berkeliaran. Dari dalam ruangan kita akan mendapatkan foto istana yang indah, dengan danau, pepohonan dan sinar matahari yang menembus kaca. Namun tak bisa lama-lama di dalam, terlalu panas hahaha.....

Palacio de Cristal

Palacio de Cristal

Fountain of the Fallen Angel
Dibuat pada tahun 1877 oleh pematung Spanyol Ricardo Bellver, The Fallen Angel merupakan salah satu karya seni paling kontroversial di Spanyol, karena menggambarkan Lucifer jatuh dari Surga, terinspirasi oleh puisi epik John Milton "Paradise Lost". Yang menarik patung tersebut berada pada ketinggian 666 meter di atas permukaan laut, di mana ia berdiri di atas tiang yang diapit oleh beberapa gargoyle yang menyemburkan air.



Di dalam taman Retiro, jalan-jalan diberi nama negara-negara salah satunya Paseo de la Argentina, sepanjang jalan ini berjajar patung-patung dari royalti Spanyol abad ke-18.

Keluar dari taman ini, kami berbelok dan melewati gedung cantik Ministry of Agriculture, Food and Environment dan Archeology Museum sebelum menyeberang ke stasiun Atocha.

Gedung Ministry of Agriculture, Food and Environment, adalah gedung yang dirancang oleh Ricardo Velázquez Bosco selesai pada tahun 1897. Yang menonjol adalah kolom dengan pahatan figur wanita yang mewakili industri dan perdagangan.

Ministerio de Agricultura

Antropology Museum
Merupakan museum antropologi pertama yang didirikan di Spanyol, pada tahun 1875. Menyajikan berbagai keragaman budaya, koleksinya terdiri dari barang-barang dari berbagai tempat di Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Oceania. Pameran dan kegiatannya meliputi kesamaan dan perbedaan budaya yang ada di seluruh dunia untuk mendorong toleransi terhadap orang dan budaya lain. 

Antropology Museum
Di Atocha ada 2 stasiun, Atocha Cercanias melayani kereta komuter, gedungnya bulat dan Atocha Railways Station, stasiun kereta jarak jauh, domestik dan internasional. Pintu masuk dan keluar dipisahkan oleh jalan di atasnya, jalur kereta berada di bawah jalanan dan bisa di lihat dari atas jalanan. 

Atocha Cercanias

Atocha Railways Station

Day & Night Sculptures

Atocha Railways Station ini menarik sekali, di luar terminal kedatangan, terdapat instalasi 2 patung kepala bayi dari perunggu seberat 2 ton dengan tinggi 3 meter. Patung diberi judul Day and Night karya Antonio Lopez. Kedua patung itu dipasang berhadapan satu sama lain dengan jarak 50 meter, patung dibuat dengan model kepala salah satu cucu perempuannya yang baru berumur beberapa bulan. Day, menggambarkan saat ia bangun dengan pandangan penuh perhatian ke sekelilingnya, sedangkan Night, di malam hari, dengan mata terpejam, tidur dengan tenang. Simbol berlalunya waktu, siang dan malam.

Di loby terminal keberangkatan, agak mengejutkan, terdapat pohon-pohon dan kolam penuh dengan kura-kura, di bawah atap kaca sehingga sinar matahari masuk. Kita bisa duduk-duduk menunggu atau beristirahat dengan nyaman di sini. Di sekeliling banyak cafe dan toko-toko.  

Atocha Railways Station loby

Atocha Railways Station loby

Atocha Railways Station loby
Sebuah patung laki-laki membawa map seukuran manusia menyambut kita, di ujung eskalator.

Statue at Atocha Railways Station loby
Tujuan kami ke sini juga sekalian untuk survey lokasi karena besok subuh kami akan naik kereta dari sini menuju terminal bus ke Granada. 

Dari Atocha, kami lanjut berjalan tak tentu arah sampai menyadari kami tersesat, gara-gara ingin mencoba lewat jalan yang berbeda. Sebenarnya tujuannya kembali ke arah Sol. Sampai akhirnya lelah dan menyerah naik metro menuju Sol. 

Melewati Calle Mayor dalam perjalanan menuju katedral, kami menemukan patung bapak tua di pinggir memunggungi jalan. 

Statue at Calle Mayor

Almudena Cathedral (Santa María la Real de La Almudena)
Hari ini kami masuk ke katedral setelah kemarin hanya lewat di depannya. Tidak dipungut biaya untuk masuk ke katedral, namun membayar jika masuk ke museumnya yang berada di samping.

Mulai dibangun tahun 1883 dan baru selesai tahun 1993. Diberi nama Santa Maria de la Almudena, sebuah nama yang berasal dari bahasa Arab: al mudayna, berarti "benteng". Menurut legenda pada abad ke-8, ketika orang-orang Moor menyerang benteng di mana Madrid sekarang berdiri, orang-orang menyembunyikan gambar the Virgin di tembok kota, dan baru ditemukan ketika kota itu dibangun kembali pada abad ke-15.


Bangunan itu merupakan perpaduan berbagai gaya: neoklasik pada eksterior, gothic, pada interior dan ruang bawah tanah neo-romanesque. Terbuat dari granit dan marmer, dengan kubah neoklasik besar dan dua menara di pintu masuk utama. Pintu masuknya penuh dengan relief yang sangat mengesankan yang menggambarkan berbagai peristiwa. Catedral de Santa María la Real de la Almudena terletak di sebelah Palacio Real, dipisahkan alun-alun yang luas, Plaza de la Armería.

Almudena Cathedral Left Side

Almudena Cathedral door
Patung tidur di bangku yang berada di halaman katedral ini, kakinya mempunyai luka bekas paku.   

Sculpture on the bench at Almudena Cathedral yard 

Relief on the door

Almudena Cathedral interior

Almudena Cathedral interior

Almudena Cathedral ceiling

Almudena Cathedral statues
Palacio Real
Sekitar pukul 7 lewat kami kembali ke penginapan setelah sebelumnya membeli Calamary Sandwich yang katanya wajib dicoba jika berada di Madrid. Sebenarnya kami ingin mencoba paela cumi hitam yang kami lihat kemarin di salah satu cafe di lorong sekitar Plaza Mayor. Namun sesudah berputar-putar tidak ketemu juga, karena banyaknya lorong dan semuanya mirip, akhirnya menyerah membeli Calamary Sandwich dan Tortila untuk makan malam, masing-masing €2,9. Kami harus packing malam ini, esok pagi menuju ke Granada dengan bus.

2017/08/30

Spain Trip 2017 - Madrid Day 1

Kami berangkat dari penginapan di Toulouse pukul 5.15, hari masih gelap dan dingin. Kami naik Metro sampai stasiun Arenes, lalu ganti naik Tram menuju Airport/Aeroport ( T2). Sebelumnya kami membeli tiket untuk sekali jalan €1,6 karena tiket kami sudah habis masanya. 

Di stasiun Tram Arenes, saat sedang menunggu tram datang, seseorang menyapa kami, tanya kami berasal dari mana. Kami bilang dari Indonesia, dia terlihat senang sekali. Ternyata dia lancar berbahasa Indonesia karena baru kembali setelah 9 bulan tinggal di beberapa tempat di Indonesia. Mungkin kangen bicara dalam bahasa Indonesia, maka kami jadi ngobrol seru dan berlanjut di dalam tram sampai dia turun duluan. Rupanya dia tinggal di desa 1 jam dari Lourdes. Lalu kami bilang kalau sebelumnya kami ke Lourdes. Dia tanya kapan ke Perancis lagi, dan menawarkan tinggal di rumahnya. Lalu saya bilang masih banyak destinasi lain yang belum dikunjungi ;p

Pesawat kami Ryan Air pukul 8.15, sebenarnya sangat mepet waktu keberangkatan kami tapi apa mau dikata Metro baru beroperasi pukul 5.15. Saya agak deg-degan juga, takut terlambat sampai bandara, saat agak lama menunggu tram datang.

Bandara Toulouse cukup luas. Pertama pemeriksaan boarding pass, scan barcode dari smartphone jika tidak dicetak lalu pemeriksaan bawaan ke kabin. Setelah itu menuju gate (ada 55 gate), pemeriksaan paspor dan masuk ke ruang tunggu. Kami tidak membeli bagasi jadi tas kami masuk ke kabin. 

Kami mendarat di terminal 1 Adolfo Suárez Madrid–Barajas Airport sekitar 9.35. Kami menginap di Pensión Rodríguez yang berada di Cale Mayor, tak jauh dari Puerta del Sol. Dari bandara kami naik Metro line 8 yang berakhir di stasiun Nuevos Ministerios, tiket €4,5 kami beli di mesin tiket. Mesin tiket di Madrid menerima uang kertas sampai €20 dan koin mulai €0.10 sampai €2. Di stasiun Nuevos Ministerios, kami ganti naik kereta atau Cercanias yang logonya berbentuk C terbalik, turun di stasiun Sol yang berada di Puerta del Sol. Dari sini berjalan kaki ke penginapan. 

Setelah Toulouse yang dingin, Madrid terasa sangat panas. Selama di Madrid kami menggunakan metro dan kereta (cercanias) selain berjalan kaki. Tiket kami beli sebelum naik metro atau kereta. Harga tiket dihitung per jumlah stasiun dan zona. Saat membeli tiket per trip, kita perlu tahu nama stasiun yang kita tuju dan mesin akan menampilkan harga tiket yang harus dibayar. Pembayaran tiket bisa tunai atau dengan kartu. 


Madrid Metro Map
Ticket Fare



Madrid City Center Attractions Map
Madrid City Map

Pensión Rodríguez ternyata berada di sebuah flat bangunan tua bertingkat di lantai 4. Kami sempat terlewat karena tulisannya hanya kecil saja di pintu. Pintu selalu dalam keadaan tertutup, kami memencet bel, baru dibukakan. Tersedia lift kecil membawa kami ke atas. Membunyikan bel sekali lagi dan dibukakan. Selama menginap di sini harus membunyikan bel untuk masuk dan menitipkan kunci kamar jika keluar. Kami datang sebelum waktu check in tapi kami boleh menitipkan tas kami. Kamar kami persis di depan pintu masuk, toilet di sebelah kamar dan kamar mandi berada jauh di ujung. Pensión ini dikelola oleh 2 orang bapak, yang satu sudah agak tua mungkin iyu pemiliknya Mr Rodriguez. Kamarnya bersih, tiap hari dibersihkan, kekuranganya hanya kamar mandinya cuma satu.  


Pensión Rodríguez


Kami keluar jalan-jalan sambil menunggu waktu free walking tour dari Sandeman yang sudah saya booking sebelumnya pukul 14.00, dengan meeting point di Plaza Mayor dan berakhir di Plaza de Oriente, yang berada di seberang Palacio Real Madrid, the Royal Palace. 

Puerta del Sol
Puerta del Sol (bahasa Spanyol untuk "Gate of the Sun") adalah alun-alun di pusat kota Madrid, salah satu tempat paling terkenal dan tersibuk di kota ini. Titik Nol Km 0) Madrid berada di sini. Plakat penanda KM 0 berada di depan Casa de Correos, markas pemerintah daerah Madrid yang dahulunya merupakan kantor pos, dibangun oleh arsitek Prancis Jacques Marquet antara tahun 1766 dan 1768. Di sini juga berlangsung tradisi makan 12 buah anggur pada saat perayaan pergantian tahun baru yang ditandai bunyi lonceng jam yang terkenal. Perayaan Tahun Baru telah disiarkan langsung di televisi nasional sejak 31 Desember 1962.


Puerta del Sol dahulu merupakan salah satu gerbang di tembok kota yang mengelilingi Madrid pada abad ke-15. Nama pintu gerbang itu menghadap ke timur, dari situlah namanya berasal.

Patung Charles III dari Spanyol berdiri di tengah alun-alun. Jika kita berjalan lurus ke depan maka akan menumukan plakat KM 0 yang ada di trotoar. Di sisi timur terdapat patung Beruang dan Pohon Strawberry (el Oso y el Madroño), lambang kota Madrid. Di bawah alun-alun terdapat hub jalur Metro 1, 2 dan 3 dan layanan komuter (cercanias). Berbagai artis jalanan beraksi di Puerta del Sol.

Saat kami di sana sedang berlangsung acara World Pride Madrid 2017. Bendera warna pelangi ada di mana-mana, panggung besar didirikan di salah satu sudut dan toilet portabel warna-warni berjejer di pinggir. Hingga menyebabkan kesan pertama waktu kami datang, jorok dan bau. 

Puerta del Sol

Zero KM Madrid

el Oso y el Madroño

Street Artist at Puerta del Sol

Plaza Mayor
Plaza Mayor, merupakan alun-alun besar di pusat kota Madrid berbentuk kotak persegi empat berukuran 129 X 94 meter, mempunyai 9 pintu akses masuk, dikelilingi oleh bangunan bertingkat 3 yang memiliki 237 balkon menghadap Plaza. Mural-mural cantik tergambar di antara jendela. Plaza Mayor yang sekarang ada merupakan karya arsitek Juan de Villanueva yang merekonstruksi pada tahun 1790 setelah serentetan kebakaran besar. Di tengah alun-alun berdiri Patung Felipe/Philip III berkuda, dirancang dan dipahat oleh seniman Italia Jean Boulogne seorang anggota Medici di Florence. Patung Felipe III Madridn dipersembahkan oleh Grand Duke of Florence pada tahun 1616 kepada Raja Philip III dan ditempatkan di Casa de Campo sampai tahun 1848. Ketika Ratu Isabella II mendesain ulang banyak taman kerajaan ibukota, patung tersebut dipindahkan ke Plaza Mayor.

Plaza Mayor telah menjadi lokasi beragam acara dari mulai pasar, adu banteng, pertandingan sepak bola, eksekusi publik, dll. Pada saat kami di sana banyak sekali pedagang menjajakan barang koleksi digelar di atas meja dari mulai uang kuno, perangko, gantungan kunci, barang-barang antik dan sebagainya. Mungkin hanya pada hari minggu saja. Toko-toko dan cafe juga banyak di sekelilingnya. 

Banyak jalan-jalan kecil di sekitar Plaza Mayor, semuanya mirip jadi agak membingungkan. Nama jalan (Cale) biasanya di tempel di sudut bangunan dengan keramik dan tulisan nama jalannya terkadang bergambar juga, unik bahkan sampai dijadikan suvenir dalam berbagai ukuran. Hampir semua kota di Spanyol yang kami kunjungi penulisan nama jalannya serupa seperti di Madrid.

 Dalam perjalanan menuju Plaza de Villa, kita bisa menemukan hal-hal menarik seperti mural cantik di beberapa gedung, atraksi artis jalanan, bahkan ada tuk-tuk juga di sini.
 
Plaza Mayor 
Plaza Mayor



Souvenirs from Madrid

Mural on building around Plaza Mayor

Street performance around Plaza Mayor

Madrid Tuk Tuk


Plaza de la Villa 
Plaza de Villa (Plaza of the Town) adalah plaza tertua dan kecil di Madrid, dikelilingi beberapa bangunan historis paling bersejarah yang dibangun pada abad yang berbeda. Yang tertua adalah Torre de los Lujanes (abad ke-15), dibangun dengan gaya Gothic-Mudejar, terletak di sisi timur Plaza. Sekarang ini kantor Academy of Moral and Political Sciences. Casa de Cisneros (abad ke-16), di bagian selatan dan Casa de la Villa (abad ke-17), bergaya arsitektur Baroque, terletak di sisi barat Plaza.

Di tengah plaza berdiri patung Admiral Don Alvaro de Bazán (1526-1588) di kelilingi taman yang dibangun dalam rangka peringatan 300 tahun kematiannya. pada tahun 1888. Diresmikan tanggal 19 Desember 1891. 

Plaza de Villa
Muralla Arabe /Muslim Walls of Madrid/ Arab Walls of Madrid
Tembok pertama Madrid yang dibangun pada masa emirat Muhammad ben Abd al Rahmman antara 850 dan 866 dan diperkuat pada abad kesepuluh oleh Khalifah Abd al Rahmman III. Terbuat dari batu kapur dan batu galian, mengelilingi menara persegi yang dilengkapi dengan tebing, tiang pancang dan mungkin benteng.

Hanya tersisa reruntuhan dinding di Taman Emir Mohamed, tak jauh dari Royal Palace dan Catedral de Santa María la Real de la Almudena (Almudena Cathedral)Dinyatakan sebagai Artistic-Historic Monument pada tahun 1954. 


Muralla Arabe with Almudena Cathedral

Almudena Cathedral
Katedral Almudena merupakan katedral satu-satunya di Madrid, selesai dibangun pada tahun 1993. Katedral memadukan dua gaya yang berlawanan, klasik dan neo-gothic, dengan kubah besar berdiameter 20 meter, dikelilingi 12 patung yang mewakili 12 rasul.
Katedral ini didedikasikan untuk santo pelindung Madrid, Santa María de la Almudena

Katedral Almudena terletak tepat di sebelah selatan Istana Kerajaan dan stasiun metro terdekat adalah Opera, hanya 5 menit berjalan kaki melalui Plaza de Oriente. Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi Katedral Almudena. Dibuka dari pukul 10:00 sampai 19:30 namun tutup selama ibadah berlangsung.

Katedral Madrid itu unik karena dibangun dari utara-selatan sementara kebanyakan gereja lainnya dibangun di garis timur-barat. Alasan di balik posisi tersebut adalah agar katedral tersebut sejajar Istana Kerajaan. Katedral yang asli mengikuti berbentuk Salib Latin dengan panjang 102 meter dan lebar 73 meter. 


Almudena Cathedral
Hari ini kami hanya lewat di depannya saja, besok baru kami masuk ke dalam.


The Royal Palace (Palacio Real)
Royal Palace (Palacio Real) merupakan bangunan termegah di Madrid, berperabotan mewah dengan 2.800 kamar yang menakjubkan dan memamerkan koleksi kerajaan. 

Istana yang bisa dilihat pengunjung berasal dari tahun 1740an dibangun setelah api besar menghancurkan istana yang asli. Api tersebut menimbulkan trauma Raja Ferdinand V dan dia memutuskan untuk merekonstruksi istana menjadi tahan api, yang berarti tanpa ada unsur kayu dalam struktur pendukung dan keseluruhan kompleks terbentuk dari lempengan batu besar. 


Raja dan keluarga kerajaan hanya menggunakan Royal Palace untuk fungsi kenegaraan. Royal Palace  dimiliki oleh Pemerintah Spanyol yang telah mengubahnya menjadi objek wisata yang fantastis. Sekitar 50 ruangan terbuka untuk umum dan menampilkan harta nasional karya seniman terbaik negara ini. 

Prosesi pergantian penjaga istana diselenggarakan setiap hari Rabu minggu pertama pada tengah hari, kecuali bulan Januari, Agustus dan September.

Jika ingin masuk sebaiknya membeli tiket secara online terlebih dahulu, saya melihat antrian yang panjang sekali di depan loket, dimana tidak ada pelindung dari matahari yang sangat terik. 


Palacio Real

Plaza de Oriente (Square of the Orient)
Plaza de Oriente adalah ruang terbuka yang terletak di sebelah barat kota, antara Palacio Real de Madrid dipisahkan oleh jalan dan Teatro Real (Teater Nasional). Patung raja-raja kuno Spanyol mengelilingi taman, sementara di tengahnya didominasi oleh Patung Perunggu Philip IV berkuda dalam pertemputan. 

Plaza de Oriente saat ini berasal dari tahun 1844 di desain oleh Pascual Colomer, pada masa pemerintahan Ratu Isabel II. Dia menginginkan pemandangan yang indah baik di depan dan di belakang istana kerajaannya.  

Patung-patung batu kapur putih raja-raja Spanyol kuno, yang dikenal sebagai the Gothic Kings Statues semula dimaksudkan untuk ditempatkan di atas atap istana, bukan di taman, namun karena seluruh bangunan istana terbuat dari batu, dikhawatirkan berat dari patung-patung tersebut memberatkan bangunan, hingga dipindahkan ke taman. Patung perunggu Philip IV pindahan dari  Parque del Retiro (Retiro Park). 


Plaza de Oriente

Teatro Real

Setelah walking tour selesai, kami duduk-duduk sebentar di taman Plaza de Oriente, menghindari terik matahari, lalu kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dahulu dan beristirahat. Nanti keluar lagi setelah tidak terlalu terik.

Dalam perjalanan kembali ke penginapan, kami melewati Monument to victims of the attack against Alfonso XIII.

Monument to victims of the attack against Alfonso XIII
Monumen ini sebagai peringatan kejadian usaha pembunuhan terhadap Raja Alfonso XIII pada tanggal 31 Mei 1906, pada hari pernikahannya dengan Victoria Eugenie dari Battenberg saat parade kembali ke istana. Upaya pembunuhan dengan bom buatan yang disamarkan dalam seikat bunga, di lempar dari lantai atas gedung di Calle Mayor nomor 84, seberang lokasi monumen itu berdiri. Bom terpental dan akhirnya meledak ke kerumunan, Raja dan Ratu tidak terluka, namun hampir tiga puluh orang terbunuh dan seratus lainnya terluka.

Patung yang sekarang ada dirancang oleh pematung Madrilenian Federico Coullaut-Valera dan selesai pada tahun 1963, menggantikan patung lama tahun 1908 yang telah dibongkar antara tahun  1931-1939.  Monumen itu berupa patung perunggu seorang malaikat yang setengah berlutut, memegang gulungan di tangannya, di atas tumpuan granit, di belakangnya ada plakat perunggu, tampak perisai Madrid dengan mahkota kerajaan, dikelilingi oleh hiasan tumbuh-tumbuhan.


Monument to victims of the attack against Alfonso XIII

Lewat pukul 6 sore, kami mulai perjalanan mengarah ke Puerta del Sol, menyusuri Gran Via dengan deretan toko bermerek ternama. 

Instituto Cervantes
Cervantes Institute adalah organisasi nirlaba bertaraf internasional yang bertanggung jawab untuk mempromosikan studi dan pengajaran bahasa dan budaya Spanyol. Dibentuk oleh pemerintah Spanyol pada tahun 1991, lembaga ini diberi nama dari Miguel de Cervantes (1547-1616), penulis buku Don Quixote, mungkin tokoh terpenting dalam sejarah sastra Spanyol. Patung cantik besar di depan bangunan, menarik perhatian saya.


Cervantes Institute

Menyusuri Gran Via sampai Plaza de Cibeles, kita bisa menemukan Casa de America dan Madrid City Hall yang juga tempat pusat kebudayaan berada yang disebut CentroCentro.

Casa de America

Madrid City Hall

CentroCentro

Lanjut menyusuri Paseo del Prado sampai ke Museo Nacional del Prado, kami melewati tugu peringatan Monument to Fallen Heroes. Terdapat patung Goya di depan museum, di belakangnya berdiri gereja St Jerome el Real. 

Monument to the Fallen for Spain (Monumento a los Caídos por España)
Hampir semua kota besar yang pernah saya kunjungi dapat ditemukan tugu berbentuk obelisk, tak terkecuali di Madrid. Monumen ini dibangun di tempat Jenderal Joachim Murat memerintahkan eksekusi banyak orang Spanyol setelah Pemberontakan Dos de Mayo tahun 1808. Peresmian monumen tersebut pada tanggal 2 Mei 1840, saat acara ulang tahun peringatan. 

Pada tanggal 22 November 1985, Raja Juan Carlos I kembali meresmikan monumen tersebut sebagai peringatan bagi semua orang yang terlah mengorbankan hidupnya untuk Spanyol, termasuk yang meninggal dalam konflik selain Perang Peninsular. Sejak saat itu, nyala api yang dipicu gas menyala terus di bagian depan monumen. 

Monumento a los Caídos por España

Goya Statue
Francisco Goya (30 March 1746 – 16 April 1828) dianggap sebagai seniman Spanyol yang paling penting pada akhir abad 18 dan 19 awal dan sepanjang karirnya yang panjang adalah seorang komentator dan penulis sejarah pada masanya.

Patung berada di halaman Museum del Prado, saat kami sampai di sana sudah tutup, jadi kami jalan-jalan di sekitarnya dan menemukan gereja St Jerome el Real di belakangnya.

Goya Statue

San Jerónimo el Real (St. Jerome the Royal)
San Jerónimo el Real  adalah sebuah gereja Katolik Roma dari awal abad ke-16. Di sini diadakan misa untuk merayakan penobatan Raja Juan Carlos I. Dahulu berfungsi sebagai kathedral sebelum dialihkan ke Katedral Almudena yang baru selesai pada tahun 1993.

San Jerónimo el Real

Dari sini kami kembali ke arah City Hall lagi lalu berbelok menyusuri Calle de Alcalá. Kami melewati gedung Metropolis dan gereja Calatravas, sampai ke Puerta del Sol. Lurus ke Cale mayor perjalanan kami hari ini berakhir di San Miguel Market. 

Edificio Metropolis (Metropolis Building)
Bangunan cantik dengan kubah hitam dan patung di atasnya menarik perhatian dari jauh. Metropilis building merupakan bangunan bergaya Prancis yang sangat elegan dengan pahatan yang mengesankan. Dirancang oleh Jules dan Raymond Fevrier dari Perancis untuk kantor pusat perusahaan asuransi La Unión el Fénix, dan selesai pada tahun 1910 oleh arsitek Spanyol Luis Esteve.

Pada tahun 1972, bangunan itu diakuisisi oleh Metrópolis Seguros dan serangkaian restorasi dimulai. Bangunan dipertahankan penampilan aslinya, kecuali patung di atas kubah yang mewakili Phoenix dan Ganymede, yang telah diganti dengan patung cantik Winged Victory yang dirancang oleh arsitek Spanyol Federico Coullaut-Valera Mendigutia.

Edificio Metropolis

Winged Victory statue


Church of Las Calatravas
Gereja awalnya milik sebuah biara dari ordo Calatrava. Biara tersebut dirubuhkan pada tahun 1868, hanya gereja yang masih berdiri. Dibangun antara 1670 dan 1678 menurut desain oleh Fray Lorenzo de San Nicolás, meskipun dilengkapi oleh Isidro Martínez dan Gregorio Garrote. Bentuknya berupa salib Latin, dengan kubah transept dan mencolok, bertumpu pada menara segi delapan dengan delapan jendela, empat di antaranya terbuka dan empat tertutup rapat. 

Pada masa pemerintahan Isabella II, bangunan ini direnovasi oleh arsitek Juan de Madrazo y Kuntz atas perintah permaisuri raja, Francisco de Asís. Perubahan tersebut terdiri dari penerapan warna terakota merah ke keseluruhan façade dan memperkenalkan dekorasi neo-Renaissance, yang sebagian besar terinspirasi oleh arsitektur Milan, seperti jendela mawar di bagian tengah.


Church of Las Calatravas

Mercado de San Miguel (San Miguel Market)
Merupakan pasar di dalam ruangan yang cantik. Menawarkan berbagai kuliner, makanan, minuman, buah-buahan, cemilan/tapas, sushi, manisan, yang dipajang di kios-kios secara menarik. Pembangunannya, di bawah arahan Alfonso Dubé y Díez, selesai pada tahun 1916. Menurut pemandu kami dari Sandeman, tapas aslinya cemilan gratis untuk menemani jika membeli minuman supaya tidak sakit perut karena kosong dan supaya menambah minuman lagi, jadi kalau harus membayar bukan Tapas namanya....lho trus apa dong?

Mercado de San Miguel