2017/08/18

France Trip 2017 - Getting Lost in Montpellier Medieval City Center

Montpellier ditempuh dalam 1 jam perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Avignon Center. Sekitar pukul 8.45 sampailah kami di Gare de Montpellier-Saint-Roch. Kami menginap 1 malam di Montpellier. Penginapan kami booking di Airbnb kali ini berupa rumah. Petunjuk dari nyonya rumah kami cukup naik bus no 7 jurusan Hotel du Departement dari halte Observatoire, sekitar 3 menit jalan kaki dari stasiun. Kami ikuti sesuai petunjuk. Ongkos bus €1,6 untuk sekali naik, kita bayarkan ke supir bus. Tiket kita validasi di mesin kecil dalam bus. Dari yang saya baca tiket berlaku selama 1 jam sejak validasi yang pertama, bisa pindah ke bus lain selama kurun waktu tersebut. 

Pemilik rumah sedang bepergian, kami diberitahu untuk meminta kunci ke tetangganya. Lingkungan perumahannya sepi, kami lalu bertanya ke seorang ibu yang kebetulan lewat, dimana rumah tetangga yang dimaksud dengan menunjukkan pesan yang saya terima. Si ibu tidak bisa berbahasa Inggris, tapi mengerti maksud kami karena mengenali nama tetangga yang disebutkan, ternyata tinggal di sebelah rumah. Akhirnya kami mendapatkan kunci rumah dan bisa masuk. Kamar kami berada di lantai 2. Di kamar sudah disediakan peta dan brosur Montpellier. Saya mengenali nama Peyrou, kami melewatinya sewaktu naik bus. Setelah berberes, kami naik bus no.7 lagi ke arah sebaliknya dan turun di halte Peyrou. 

Montpellier Historic Center Map
Kami masuk ke taman Place Royale du Peyrou yang berada di bukit seberang halte Peyrou tempat kami turun. Cukup banyak orang duduk-duduk di taman di bawah deretan pohon-pohon. Patung Louise IV naik kuda (1718) menjadi pusat dari taman ini. Di ujung taman berdiri menara air dari waduk St Clement (Aquaduc Saint-Clement). 


Louise IV at Place Royale du Peyrou

Water Tower at Place Royale du Peyrou

Dari Place Royale du Peyrou menyeberang jalan, terdapat gerbang Arc de Triomphe atau Porte du Peyrou yang didedikasikan untuk Raja Louis XIV. Dirancang pada tahun 1690 selesai sekitar tahun 1693 oleh François d'Orbay, seorang arsitek Prancis yang terlibat dalam beberapa landmark paling terkenal di Prancis, terutama Le Louvre dan Versailles.

L'Arc de Triomphe dahulu merupakan pintu masuk ke Istana Kerajaan Peyrou, saat ini menjadi salah satu pintu masuk ke kota tua Montpellier. 



Montpellier Arc de Triomphe

Tak jauh dari gerbang, di kiri jalan kita bisa menemukan gedung pengadilan Palais de Justice yang megah bergaya neoklasik dibangun tahun 1853.


Palais de Justice Montpellier

Berbagai pahatan indah menghias gedung-gedung di sepanjang perjalanan menuju Place de la Comedie, alun-alun besar berbentuk oval yang di kelilingi bangunan cantik dan pedestrian luas. Di satu sisinya berdiri Opera Comedie, gedung opera bergaya Italia yang dibuka tahun 1888. Di tengah plaza terdapat air mancur dengan patung 'Three Graces', dalam mitologi Yunani dikenal sebagai 3 dewi pesona, keindahan, dan kreativitas, berdiri yang dibangun pada tahun 1773.


Pretty sculpture at the buildings
Opera Comedie at Place de la Comedie

Three Graces Fountain in the center of Place de la Comedie
Montpellier mempunyai 4 jalur tram dari 4 arah penjuru kota. Ke-4 nya menggambarkan 4 elemen kehidupan yaitu air, udara, bumi dan api terlihat dari desain dan warna bagian luar tram. Keempatnya melewati kota tua. 


Montpellier Tramway
Sebuah taman berada di salah satu sudut plaza. Kami makan siang di sini terlebih dahulu sambil memperhatikan beberapa anak bermain. Juga terdapat kolam dengan unggas bebas berkeliaran. Cafe-cafe juga mudah ditemukan di area ini.


Playground at the park
Le Corum Montpellier adalah sebuah gedung pusat konferensi dan pertunjukan opera (Opéra Berlioz), berada di ujung taman area Place de le Comedie. Dirancang oleh Claude Vasconi dan dibuka untuk umum pada tahun 1988. 


Le Corum


Faculté de Médecine (Faculty of Medicine) Universitas Montpellier merupakan salah satu sekolah kedokteran tertua di Barat yang masih berfungsi. Pada abad XII dan sepanjang Abad Pertengahan, mahasiswa kedokteran tidak pergi ke tempat tertentu untuk menghadiri kuliah, tapi ke rumah guru mereka. Namun, pada akhir abad XV Montpellier mengubah gaya pengajaran dengan kuliah pada satu bangunan universitas. Fakultas ini merupakan bekas biara abad ke 14 yang dikhususkan untuk hukum dan teologi.

Tak jauh dari dari situ, berdiri megah Cathedral Saint-Pierre dengan kanopi dan kolom raksasa yang menopangnya dengan diameter 4,55 meter. Gereja ini awalnya menjadi satu dengan biara Saint-Benoît, yang didirikan pada tahun 1364, kemudian dinaikan statusnya menjadi katedral pada tahun 1536. 


Medicine Faculty of Montpellier University

Cathedral Saint-Pierre

Cathedral Saint-Pierre

Sebelum kembali ke tempat menginap, kami ke stasiun kereta Montpellier Saint-Roch yang lokasinya tak jauh dari kota tua, mencari akses internet untuk menghubungi pemilik rumah yang sedang bepergian. Kami memerlukan akses wifi di rumah, karena belum sempat diberikan. Pemilik rumah sekeluarga baru akan pulang malam hari. 

Fasilitas stasiun Saint-Roch cukup lengkap, ada zona free wifi, foto box, foto copy, toilet gratis, tempat penitipan bagasi dan nyaman untuk menunggu. Atap stasiun terbuat dari kaca tapi dilengkapi dengan kisi-kisi penahan panas, juga semprotan air secara otomatis untuk mengurangi hawa panas di loby stasiun. 


Montpellier Old City pedestrian

Gare de Montpellier-Saint-Roch Loby

Setelah mendapatkan password wifi di rumah, kami pulang menggunakan bus no. 7 lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar