Pemilik rumah sedang bepergian, kami diberitahu untuk meminta kunci ke tetangganya. Lingkungan perumahannya sepi, kami lalu bertanya ke seorang ibu yang kebetulan lewat, dimana rumah tetangga yang dimaksud dengan menunjukkan pesan yang saya terima. Si ibu tidak bisa berbahasa Inggris, tapi mengerti maksud kami karena mengenali nama tetangga yang disebutkan, ternyata tinggal di sebelah rumah. Akhirnya kami mendapatkan kunci rumah dan bisa masuk. Kamar kami berada di lantai 2. Di kamar sudah disediakan peta dan brosur Montpellier. Saya mengenali nama Peyrou, kami melewatinya sewaktu naik bus. Setelah berberes, kami naik bus no.7 lagi ke arah sebaliknya dan turun di halte Peyrou.
Montpellier Historic Center Map |
Louise IV at Place Royale du Peyrou |
Water Tower at Place Royale du Peyrou |
Dari Place Royale du Peyrou menyeberang jalan, terdapat gerbang Arc de Triomphe atau Porte du Peyrou yang didedikasikan untuk Raja Louis XIV. Dirancang pada tahun 1690 selesai sekitar tahun 1693 oleh François d'Orbay, seorang arsitek Prancis yang terlibat dalam beberapa landmark paling terkenal di Prancis, terutama Le Louvre dan Versailles.
L'Arc de Triomphe dahulu merupakan pintu masuk ke Istana Kerajaan Peyrou, saat ini menjadi salah satu pintu masuk ke kota tua Montpellier.
Montpellier Arc de Triomphe |
Tak jauh dari gerbang, di kiri jalan kita bisa menemukan gedung pengadilan Palais de Justice yang megah bergaya neoklasik dibangun tahun 1853.
Palais de Justice Montpellier |
Berbagai pahatan indah menghias gedung-gedung di sepanjang perjalanan menuju Place de la Comedie, alun-alun besar berbentuk oval yang di kelilingi bangunan cantik dan pedestrian luas. Di satu sisinya berdiri Opera Comedie, gedung opera bergaya Italia yang dibuka tahun 1888. Di tengah plaza terdapat air mancur dengan patung 'Three Graces', dalam mitologi Yunani dikenal sebagai 3 dewi pesona, keindahan, dan kreativitas, berdiri yang dibangun pada tahun 1773.
Pretty sculpture at the buildings |
Opera Comedie at Place de la Comedie |
Three Graces Fountain in the center of Place de la Comedie |
Montpellier Tramway |
Playground at the park |
Le Corum |
Tak jauh dari dari situ, berdiri megah Cathedral Saint-Pierre dengan kanopi dan kolom raksasa yang menopangnya dengan diameter 4,55 meter. Gereja ini awalnya menjadi satu dengan biara Saint-Benoît, yang didirikan pada tahun 1364, kemudian dinaikan statusnya menjadi katedral pada tahun 1536.
Medicine Faculty of Montpellier University |
Cathedral Saint-Pierre |
Cathedral Saint-Pierre |
Sebelum kembali ke tempat menginap, kami ke stasiun kereta Montpellier Saint-Roch yang lokasinya tak jauh dari kota tua, mencari akses internet untuk menghubungi pemilik rumah yang sedang bepergian. Kami memerlukan akses wifi di rumah, karena belum sempat diberikan. Pemilik rumah sekeluarga baru akan pulang malam hari.
Fasilitas stasiun Saint-Roch cukup lengkap, ada zona free wifi, foto box, foto copy, toilet gratis, tempat penitipan bagasi dan nyaman untuk menunggu. Atap stasiun terbuat dari kaca tapi dilengkapi dengan kisi-kisi penahan panas, juga semprotan air secara otomatis untuk mengurangi hawa panas di loby stasiun.
Montpellier Old City pedestrian |
Gare de Montpellier-Saint-Roch Loby |
Setelah mendapatkan password wifi di rumah, kami pulang menggunakan bus no. 7 lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar