Kami berangkat pukul 9 pagi naik metro turun di stasiun Pigalle.
Menjelang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, banyak seniman memiliki studio atau bekerja di sekitar Montmartre, termasuk Claude Monet, Pierre-Auguste Renoir, Pablo Picasso dan Vincent van Gogh. Montmartre juga sering menjadi setting film terkenal.
Montmatre Map |
Pemberhentian pertama di Moulin Rouge, yang berati Red Mill, tempat pertunjukan kabaret yang dibangun pada tahun 1889 oleh Joseph Oller, ditandai dengan kincir angin merah di atapnya yang menjadi ciri khasnya.
Moulin Rouge, Montmatre, Paris |
Berjalan lurus di sebelah kanan jalan kami menemukan pemakaman kuno cantik yang luas, di bawah jembatan, Montmartre Cemetery. Di sini merupakan tempat peristirahatan terakhir dari banyak seniman dan orang terkenal yang tinggal dan bekerja di Montmartre. Bangunan itu dibangun di hamparan tambang gypsum kuno, dan dibuka pada tahun 1825.
Kompleks Pemakaman Montmartre, sangat luas, rapi, bersih, terawat, teduh dengan jejeran pepohonan. Beberapa makam cantik dengan patung-patungnya. Ada yang bertahun 1800-an namun ada juga tahun 2000-an.
Montmartre Cemetery |
A tomb with beatiful statue |
A tomb with beatiful statue |
Puas berkeliling area pemakaman, kami melanjutkan perjalanan. Memang tidak salah disebut sebagai daerah seniman, bahkan di sebuah jalan kecil yang kami lewati, dihiasi dengan kerajinan keramik di depan tokonya.
Le Bateau-Lavoir (Laundry Boat), bangunan kayu yang awalnya merupakan sebuah pabrik piano, kemudian menjadi studio dan tempat tinggal seniman, terletak di Place Emile Goudeau. Pablo Picasso pernah tinggal di sini dari tahun 1904 sampai 1912. Di sinilah tempat kelahiran kubisme. Bateau-Lavoir terbakar pada tahun 1970 dan dibangun kembali tahun 1978. Pada jendelanya kita bisa melihat foto-foto lama, yang menggambarkan sejarah tempat itu.
Le Bateau-Lavoir (Laundry Boat) |
Musée de Montmartre |
The Church of Saint Peter of Montmartre (église Saint-Pierre de Montmartre), adalah salah satu gereja tertua di Paris. Dibangun pada abad ke-12 atas perintah Raja Louis VI dan istrinya, Adelaide dari Savoie. Gereja dihancur pada masa revolusi Perancis. Direstorasi pada tahun 1905. Gereja ini bersebelahan dengan The Basilica of the Sacred Heart of Paris, atau Sacré-Cœur Basilica.
Basilika Sacré-Cœur dirancang oleh Paul Abadie, bergaya Romawi-Bizantium. Konstruksi dimulai pada tahun 1875 dan selesai pada tahun 1914, dikuduskan setelah berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1919. Berdiri megah di puncak bukit, merupakan tempat yang ideal untuk melihat Montmartre dari ketinggian. Jika malas mendaki, tersedia kereta keliling atau kereta yang ditarik dengan kabel, Montmartre funicular.
The Church of Saint Peter of Montmartre |
Sacré-Cœur Basilica |
Sacré-Cœur Basilica |
Sacré-Cœur Basilica |
Montmartre funicular |
Montmartre view from Sacré-Cœur Basilica |
Automatic toilet |
Sebelum kembali ke penginapan, kami melewati Église de la Sainte-Trinité, gereja roma katolik yang dibangun antara tahun 1861 dan 1867. Saat itu bagian depan gereja sedang direnovasi, namun kita masih bisa masuk melalui pintu sampingnya.
Église de la Sainte-Trinité |
Église de la Sainte-Trinité |
Sesampai di flat, kami beres-beres dan istirahat. Pukul 20.00 kami check out menuju stasiun bus Gare Paris Bercy. Dari sini kami naik bus malam Oui pukul 22.45 menuju Avignon. Bus nya nyaman, ber-AC dan tersedia wifi, hanya saja ada kuota per perangkat. Bus sampai di Avignon pukul 8 pagi esok harinya. Avignon bukan destinasi terakhir dari rute bus ini, jadi kita perlu memastikan agar tidak terlewatkan. Supir bus mengerjakan semuanya dari mulai memeriksa tiket dan identitas, mengatur bagasi yang dipisahkan sesuai destinasi dan menurunkan bagasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar