2017/08/16

France Trip 2017 - Avignon

Avignon adalah salah satu kota di Prancis Selatan, berada di tepi sungai Rhône. Terdapat beberapa Situs Warisan Dunia UNESCO, tidak hanya Palais des Papes dan Pont d'Avignon tapi juga alun-alun besar di depan Palais, Museum Petit Palais dan Katedral Avignon (Notre-Dame des Doms), dan juga benteng yang membentang dari Taman Les Doms sampai ke jembatan. 7 Paus pernah tinggal di Avignon antara tahun 1309 dan 1377.

Kota tua Avignon sampai saat ini masih dikelilingi oleh benteng abad pertengahan. Salah satu aksesnya berada di seberang stasiun kereta Avignon Centre. Avignon mempunyai 2 stasiun kereta yaitu Avignon Centre dan Avignon TGV. Keduanya dihubungkan dengan kereta lokal. 

Bus kami sampai di Avignon tepat pukul 8 pagi. Pemberhentian busnya ada di tepi jalan, tidak ada bangunan stasiunnya dan hanya berhenti menurunkan penumpang lalu melanjutkan perjalanan lagi ke destinasi berikutnya.

Turun dari bus, kami disambut wangi bunga lavender, yang tumbuh liar di sekitar lokasi pemberhentian bus. Saya tidak punya banyangan sama sekali mengenai kota ini. Kami merasa kagum, masih bisa melihat benteng yang masih utuh dan kokoh dan ternyata mengelilingi kota tua Avignon. Setelah bertanya ke seorang pengendara sepeda, kami berjalan menuju halte Porte de l'Oulle.


Lavender on the roadside

Avignon citadel
Kami menginap di Hotel F1 Centre Courtine Gare TGV dari booking.com. Lokasinya sekitar stasiun kereta Avigon Gare TGV. Rencana awal akan naik bus B22 menuju hotel F1 dari halte Porte de l'Oulle, tapi setelah menunggu lama, bus tak kunjung datang. Begitu datang malah tidak diperbolehkan naik, entah apa sebabnya. 


Porte de l'Oulle Bus Stop

Ferris Wheel

Kami memutuskan sarapan dahulu, sambil duduk-duduk di tepi jalan menikmati kota. Di luar benteng banyak tersedia tempat duduk di sepanjang jalan. Di seberang jalan terlihat bianglala. 

Lanjut berjalan kaki menuju stasiun kereta Avignon Central. Sesampai di stasiun, kami menuju loket untuk membeli tiket sekalian mencetak semua tiket kereta yang sudah kami booking lewat internet untuk perjalanan selama di Perancis. Sebenarnya tersedia mesin tiket, tapi mesin tidak bisa membaca kartu kredit terbitan di luar Eropa. Selesai urusan tiket, kami mencari platform kereta menuju Gare Avignon TGV. 

Stasiun Avignon Centre, melayani jalur lokal, nasional maupun internasional, jaadi perlu diperhatikan naik kereta dari platform mana agar tidak salah naik. Bentuk tiket lokal sama dengan tiket antar kota. Pada pintu masuk platform, terdapat mesin validasi yang hanya berupa tiang pendek tanpa sekat penahan, sehingga tanpa validasi atau punya tiketpun orang bisa lewat. Jika membayar dengan kartu transportasi, hanya perlu menempelkan pada sensor mesin untuk mengurangi saldo sebesar ongkos, mungkin hanya berlaku untuk kereta lokal saja.


Gare Avignon Centre
Ticket Machine at the loby
Sampai di Gare Avignon TGV disambut dengan hujan, kami menunggu sebentar sampai agak reda. Berjalan kaki menuju hotel F1, di sepanjang jalan hampir tidak bertemu orang, tapi di sepanjang jalan yang kami lewati berderet-deret mobil parkir, bahkan di depan stasiun. Ternyata kami salah jalan, mengambil arah memutar padahal ada jalan pintas di bawah jalan layang. 

Pintu kamar hotel F1 menggunakan kode. Kami baru tahu kalau kode ini bisa diambil jika chek in melalui website mereka. Kamarnya bersih rapi, cukup nyaman untuk berdua. Menggunakan kipas angin, tapi tak masalah karena di luar cukup dingin, kita bisa membuka jendela jika mau. Kamar mandi dan toilet terpisah di luar kamar. Kamar mandinya bahkan bisa membersihkan dirinya sendiri, setiap kita selesai menggunakannya, sebelum pengguna berikutnya masuk.



Hotel F1 Avignon Centre Courtine Gare TGV
Tak jauh dari hotel, ada Carefour yang sangat besar. Kami membeli makanan dan jus dahulu sebelum eksplor kota tua Avignon. Dari Carefour melalui jalan pintas kami naik kereta dari TGV ke Centre. Di samping jalan layang yang kami lewati, banyak pohon tinggi dan rapat, mungkin itu hutan. Terdengar suara tongeret banyak sekali yang menandakan lingkungan yang masih memadai untuk mereka hidup. Kita bisa menemukan boneka tongeret ini di toko suvenir. 


Avignon Map
Menapaki kota tua dimulai dari seberang Gare Avignon Centre. Kami menenukan gereja cantik salah satu bangunan bersejarah, Église Saint Didier.


Église Saint Didier

Palais des Papes (Popes Palace), istana megah yang merupakan monumen kekristenan terpenting selama abad ke-14. Konstruksi dimulai pada tahun 1335 pembangun selesai dalam waktu tak kurang dari dua puluh tahun di bawah kepemimpinan dua paus, Benediktus XII dan penggantinya Clement VI. Popes Palace adalah istana Gothic terbesar di seluruh Eropa seluas 15.000 m2 setara dengan 4 katedral. Pengunjung dapat melihat lebih dari 20 ruangan, serta peristiwa bersejarah, khususnya ruang pribadi paus dan lukisan dinding yang dilukis oleh seniman Italia Matteo Giovannetti.


Palais des Papes

Lovely building across Palais des Papes

Dragon, lions & fuits sculptures
Di samping Palais des Papes berdiri Avignon Cathedral, katedral bergaya romawi yang terdaftar sebagai bangunan bersejarah pada tahun 1840. Fitur yang paling menonjol dari katedral adalah patung Bunda Maria berlapis emas di atas menara lonceng yang didirikan pada tahun 1859. Di bawahnya terdapat patung yang menggambarkan peristiwa Yesus disalib. 


Avignon Cathedral

Avignon Cathedral
Rocher des Doms, taman cantik yang cukup luas membentang dari samping kateral sampai ke benteng dimana kita bisa melihat panorama Avignon dari ketinggian. Dilengkapi dengan cafe dan taman bermain. 


Rocher des Doms
Rocher des Doms

Rocher des Doms

Rocher des Doms

Beautiful scenery from Rocher des Doms

Pont Saint-Bénézet atau Pont d'Avignon, jembatan abad pertengahan membentang di atas sungai Rhône. Pada tahun 1995, jembatan ini, bersama dengan Palais des Papes dan Cathédrale Notre-Dame des Doms diklasifikasikan sebagai Situs Warisan Dunia. Untuk melintas di atas jembatan ini kita perlu membeli tiket. Kami menemukan jalan naik ke atas benteng yang berada di belakangnya, tanpa perlu membayar. Disini kita bisa melihat jembatan dari atas.


Pont Saint-Bénézet

Access to the fortress

View from the fortress

View from the fortress
Musee Calvet

Avignon Souvenier
Wangi lavender tercium dimana-mana, banyak toko suvenier menjajakan berbagai produk dengan wangi lavender seperti sabun, minyak wangi dan sebagainya, bahkan boneka tongeretpun berwarna ungu.

Sebelum kembali ke penginapan kami memeriksa dahulu jadwal kereta dari Avignon TGV ke Centre, paling pagi baru ada jam 6.27. Jadwal kereta kami besok dari Avignon Center pukul 7.38 menuju Montpellier, destinasi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar