2017/08/30

Spain Trip 2017 - Madrid Day 1

Kami berangkat dari penginapan di Toulouse pukul 5.15, hari masih gelap dan dingin. Kami naik Metro sampai stasiun Arenes, lalu ganti naik Tram menuju Airport/Aeroport ( T2). Sebelumnya kami membeli tiket untuk sekali jalan €1,6 karena tiket kami sudah habis masanya. 

Di stasiun Tram Arenes, saat sedang menunggu tram datang, seseorang menyapa kami, tanya kami berasal dari mana. Kami bilang dari Indonesia, dia terlihat senang sekali. Ternyata dia lancar berbahasa Indonesia karena baru kembali setelah 9 bulan tinggal di beberapa tempat di Indonesia. Mungkin kangen bicara dalam bahasa Indonesia, maka kami jadi ngobrol seru dan berlanjut di dalam tram sampai dia turun duluan. Rupanya dia tinggal di desa 1 jam dari Lourdes. Lalu kami bilang kalau sebelumnya kami ke Lourdes. Dia tanya kapan ke Perancis lagi, dan menawarkan tinggal di rumahnya. Lalu saya bilang masih banyak destinasi lain yang belum dikunjungi ;p

Pesawat kami Ryan Air pukul 8.15, sebenarnya sangat mepet waktu keberangkatan kami tapi apa mau dikata Metro baru beroperasi pukul 5.15. Saya agak deg-degan juga, takut terlambat sampai bandara, saat agak lama menunggu tram datang.

Bandara Toulouse cukup luas. Pertama pemeriksaan boarding pass, scan barcode dari smartphone jika tidak dicetak lalu pemeriksaan bawaan ke kabin. Setelah itu menuju gate (ada 55 gate), pemeriksaan paspor dan masuk ke ruang tunggu. Kami tidak membeli bagasi jadi tas kami masuk ke kabin. 

Kami mendarat di terminal 1 Adolfo Suárez Madrid–Barajas Airport sekitar 9.35. Kami menginap di Pensión Rodríguez yang berada di Cale Mayor, tak jauh dari Puerta del Sol. Dari bandara kami naik Metro line 8 yang berakhir di stasiun Nuevos Ministerios, tiket €4,5 kami beli di mesin tiket. Mesin tiket di Madrid menerima uang kertas sampai €20 dan koin mulai €0.10 sampai €2. Di stasiun Nuevos Ministerios, kami ganti naik kereta atau Cercanias yang logonya berbentuk C terbalik, turun di stasiun Sol yang berada di Puerta del Sol. Dari sini berjalan kaki ke penginapan. 

Setelah Toulouse yang dingin, Madrid terasa sangat panas. Selama di Madrid kami menggunakan metro dan kereta (cercanias) selain berjalan kaki. Tiket kami beli sebelum naik metro atau kereta. Harga tiket dihitung per jumlah stasiun dan zona. Saat membeli tiket per trip, kita perlu tahu nama stasiun yang kita tuju dan mesin akan menampilkan harga tiket yang harus dibayar. Pembayaran tiket bisa tunai atau dengan kartu. 


Madrid Metro Map
Ticket Fare



Madrid City Center Attractions Map
Madrid City Map

Pensión Rodríguez ternyata berada di sebuah flat bangunan tua bertingkat di lantai 4. Kami sempat terlewat karena tulisannya hanya kecil saja di pintu. Pintu selalu dalam keadaan tertutup, kami memencet bel, baru dibukakan. Tersedia lift kecil membawa kami ke atas. Membunyikan bel sekali lagi dan dibukakan. Selama menginap di sini harus membunyikan bel untuk masuk dan menitipkan kunci kamar jika keluar. Kami datang sebelum waktu check in tapi kami boleh menitipkan tas kami. Kamar kami persis di depan pintu masuk, toilet di sebelah kamar dan kamar mandi berada jauh di ujung. Pensión ini dikelola oleh 2 orang bapak, yang satu sudah agak tua mungkin iyu pemiliknya Mr Rodriguez. Kamarnya bersih, tiap hari dibersihkan, kekuranganya hanya kamar mandinya cuma satu.  


Pensión Rodríguez


Kami keluar jalan-jalan sambil menunggu waktu free walking tour dari Sandeman yang sudah saya booking sebelumnya pukul 14.00, dengan meeting point di Plaza Mayor dan berakhir di Plaza de Oriente, yang berada di seberang Palacio Real Madrid, the Royal Palace. 

Puerta del Sol
Puerta del Sol (bahasa Spanyol untuk "Gate of the Sun") adalah alun-alun di pusat kota Madrid, salah satu tempat paling terkenal dan tersibuk di kota ini. Titik Nol Km 0) Madrid berada di sini. Plakat penanda KM 0 berada di depan Casa de Correos, markas pemerintah daerah Madrid yang dahulunya merupakan kantor pos, dibangun oleh arsitek Prancis Jacques Marquet antara tahun 1766 dan 1768. Di sini juga berlangsung tradisi makan 12 buah anggur pada saat perayaan pergantian tahun baru yang ditandai bunyi lonceng jam yang terkenal. Perayaan Tahun Baru telah disiarkan langsung di televisi nasional sejak 31 Desember 1962.


Puerta del Sol dahulu merupakan salah satu gerbang di tembok kota yang mengelilingi Madrid pada abad ke-15. Nama pintu gerbang itu menghadap ke timur, dari situlah namanya berasal.

Patung Charles III dari Spanyol berdiri di tengah alun-alun. Jika kita berjalan lurus ke depan maka akan menumukan plakat KM 0 yang ada di trotoar. Di sisi timur terdapat patung Beruang dan Pohon Strawberry (el Oso y el Madroño), lambang kota Madrid. Di bawah alun-alun terdapat hub jalur Metro 1, 2 dan 3 dan layanan komuter (cercanias). Berbagai artis jalanan beraksi di Puerta del Sol.

Saat kami di sana sedang berlangsung acara World Pride Madrid 2017. Bendera warna pelangi ada di mana-mana, panggung besar didirikan di salah satu sudut dan toilet portabel warna-warni berjejer di pinggir. Hingga menyebabkan kesan pertama waktu kami datang, jorok dan bau. 

Puerta del Sol

Zero KM Madrid

el Oso y el Madroño

Street Artist at Puerta del Sol

Plaza Mayor
Plaza Mayor, merupakan alun-alun besar di pusat kota Madrid berbentuk kotak persegi empat berukuran 129 X 94 meter, mempunyai 9 pintu akses masuk, dikelilingi oleh bangunan bertingkat 3 yang memiliki 237 balkon menghadap Plaza. Mural-mural cantik tergambar di antara jendela. Plaza Mayor yang sekarang ada merupakan karya arsitek Juan de Villanueva yang merekonstruksi pada tahun 1790 setelah serentetan kebakaran besar. Di tengah alun-alun berdiri Patung Felipe/Philip III berkuda, dirancang dan dipahat oleh seniman Italia Jean Boulogne seorang anggota Medici di Florence. Patung Felipe III Madridn dipersembahkan oleh Grand Duke of Florence pada tahun 1616 kepada Raja Philip III dan ditempatkan di Casa de Campo sampai tahun 1848. Ketika Ratu Isabella II mendesain ulang banyak taman kerajaan ibukota, patung tersebut dipindahkan ke Plaza Mayor.

Plaza Mayor telah menjadi lokasi beragam acara dari mulai pasar, adu banteng, pertandingan sepak bola, eksekusi publik, dll. Pada saat kami di sana banyak sekali pedagang menjajakan barang koleksi digelar di atas meja dari mulai uang kuno, perangko, gantungan kunci, barang-barang antik dan sebagainya. Mungkin hanya pada hari minggu saja. Toko-toko dan cafe juga banyak di sekelilingnya. 

Banyak jalan-jalan kecil di sekitar Plaza Mayor, semuanya mirip jadi agak membingungkan. Nama jalan (Cale) biasanya di tempel di sudut bangunan dengan keramik dan tulisan nama jalannya terkadang bergambar juga, unik bahkan sampai dijadikan suvenir dalam berbagai ukuran. Hampir semua kota di Spanyol yang kami kunjungi penulisan nama jalannya serupa seperti di Madrid.

 Dalam perjalanan menuju Plaza de Villa, kita bisa menemukan hal-hal menarik seperti mural cantik di beberapa gedung, atraksi artis jalanan, bahkan ada tuk-tuk juga di sini.
 
Plaza Mayor 
Plaza Mayor



Souvenirs from Madrid

Mural on building around Plaza Mayor

Street performance around Plaza Mayor

Madrid Tuk Tuk


Plaza de la Villa 
Plaza de Villa (Plaza of the Town) adalah plaza tertua dan kecil di Madrid, dikelilingi beberapa bangunan historis paling bersejarah yang dibangun pada abad yang berbeda. Yang tertua adalah Torre de los Lujanes (abad ke-15), dibangun dengan gaya Gothic-Mudejar, terletak di sisi timur Plaza. Sekarang ini kantor Academy of Moral and Political Sciences. Casa de Cisneros (abad ke-16), di bagian selatan dan Casa de la Villa (abad ke-17), bergaya arsitektur Baroque, terletak di sisi barat Plaza.

Di tengah plaza berdiri patung Admiral Don Alvaro de Bazán (1526-1588) di kelilingi taman yang dibangun dalam rangka peringatan 300 tahun kematiannya. pada tahun 1888. Diresmikan tanggal 19 Desember 1891. 

Plaza de Villa
Muralla Arabe /Muslim Walls of Madrid/ Arab Walls of Madrid
Tembok pertama Madrid yang dibangun pada masa emirat Muhammad ben Abd al Rahmman antara 850 dan 866 dan diperkuat pada abad kesepuluh oleh Khalifah Abd al Rahmman III. Terbuat dari batu kapur dan batu galian, mengelilingi menara persegi yang dilengkapi dengan tebing, tiang pancang dan mungkin benteng.

Hanya tersisa reruntuhan dinding di Taman Emir Mohamed, tak jauh dari Royal Palace dan Catedral de Santa María la Real de la Almudena (Almudena Cathedral)Dinyatakan sebagai Artistic-Historic Monument pada tahun 1954. 


Muralla Arabe with Almudena Cathedral

Almudena Cathedral
Katedral Almudena merupakan katedral satu-satunya di Madrid, selesai dibangun pada tahun 1993. Katedral memadukan dua gaya yang berlawanan, klasik dan neo-gothic, dengan kubah besar berdiameter 20 meter, dikelilingi 12 patung yang mewakili 12 rasul.
Katedral ini didedikasikan untuk santo pelindung Madrid, Santa María de la Almudena

Katedral Almudena terletak tepat di sebelah selatan Istana Kerajaan dan stasiun metro terdekat adalah Opera, hanya 5 menit berjalan kaki melalui Plaza de Oriente. Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi Katedral Almudena. Dibuka dari pukul 10:00 sampai 19:30 namun tutup selama ibadah berlangsung.

Katedral Madrid itu unik karena dibangun dari utara-selatan sementara kebanyakan gereja lainnya dibangun di garis timur-barat. Alasan di balik posisi tersebut adalah agar katedral tersebut sejajar Istana Kerajaan. Katedral yang asli mengikuti berbentuk Salib Latin dengan panjang 102 meter dan lebar 73 meter. 


Almudena Cathedral
Hari ini kami hanya lewat di depannya saja, besok baru kami masuk ke dalam.


The Royal Palace (Palacio Real)
Royal Palace (Palacio Real) merupakan bangunan termegah di Madrid, berperabotan mewah dengan 2.800 kamar yang menakjubkan dan memamerkan koleksi kerajaan. 

Istana yang bisa dilihat pengunjung berasal dari tahun 1740an dibangun setelah api besar menghancurkan istana yang asli. Api tersebut menimbulkan trauma Raja Ferdinand V dan dia memutuskan untuk merekonstruksi istana menjadi tahan api, yang berarti tanpa ada unsur kayu dalam struktur pendukung dan keseluruhan kompleks terbentuk dari lempengan batu besar. 


Raja dan keluarga kerajaan hanya menggunakan Royal Palace untuk fungsi kenegaraan. Royal Palace  dimiliki oleh Pemerintah Spanyol yang telah mengubahnya menjadi objek wisata yang fantastis. Sekitar 50 ruangan terbuka untuk umum dan menampilkan harta nasional karya seniman terbaik negara ini. 

Prosesi pergantian penjaga istana diselenggarakan setiap hari Rabu minggu pertama pada tengah hari, kecuali bulan Januari, Agustus dan September.

Jika ingin masuk sebaiknya membeli tiket secara online terlebih dahulu, saya melihat antrian yang panjang sekali di depan loket, dimana tidak ada pelindung dari matahari yang sangat terik. 


Palacio Real

Plaza de Oriente (Square of the Orient)
Plaza de Oriente adalah ruang terbuka yang terletak di sebelah barat kota, antara Palacio Real de Madrid dipisahkan oleh jalan dan Teatro Real (Teater Nasional). Patung raja-raja kuno Spanyol mengelilingi taman, sementara di tengahnya didominasi oleh Patung Perunggu Philip IV berkuda dalam pertemputan. 

Plaza de Oriente saat ini berasal dari tahun 1844 di desain oleh Pascual Colomer, pada masa pemerintahan Ratu Isabel II. Dia menginginkan pemandangan yang indah baik di depan dan di belakang istana kerajaannya.  

Patung-patung batu kapur putih raja-raja Spanyol kuno, yang dikenal sebagai the Gothic Kings Statues semula dimaksudkan untuk ditempatkan di atas atap istana, bukan di taman, namun karena seluruh bangunan istana terbuat dari batu, dikhawatirkan berat dari patung-patung tersebut memberatkan bangunan, hingga dipindahkan ke taman. Patung perunggu Philip IV pindahan dari  Parque del Retiro (Retiro Park). 


Plaza de Oriente

Teatro Real

Setelah walking tour selesai, kami duduk-duduk sebentar di taman Plaza de Oriente, menghindari terik matahari, lalu kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dahulu dan beristirahat. Nanti keluar lagi setelah tidak terlalu terik.

Dalam perjalanan kembali ke penginapan, kami melewati Monument to victims of the attack against Alfonso XIII.

Monument to victims of the attack against Alfonso XIII
Monumen ini sebagai peringatan kejadian usaha pembunuhan terhadap Raja Alfonso XIII pada tanggal 31 Mei 1906, pada hari pernikahannya dengan Victoria Eugenie dari Battenberg saat parade kembali ke istana. Upaya pembunuhan dengan bom buatan yang disamarkan dalam seikat bunga, di lempar dari lantai atas gedung di Calle Mayor nomor 84, seberang lokasi monumen itu berdiri. Bom terpental dan akhirnya meledak ke kerumunan, Raja dan Ratu tidak terluka, namun hampir tiga puluh orang terbunuh dan seratus lainnya terluka.

Patung yang sekarang ada dirancang oleh pematung Madrilenian Federico Coullaut-Valera dan selesai pada tahun 1963, menggantikan patung lama tahun 1908 yang telah dibongkar antara tahun  1931-1939.  Monumen itu berupa patung perunggu seorang malaikat yang setengah berlutut, memegang gulungan di tangannya, di atas tumpuan granit, di belakangnya ada plakat perunggu, tampak perisai Madrid dengan mahkota kerajaan, dikelilingi oleh hiasan tumbuh-tumbuhan.


Monument to victims of the attack against Alfonso XIII

Lewat pukul 6 sore, kami mulai perjalanan mengarah ke Puerta del Sol, menyusuri Gran Via dengan deretan toko bermerek ternama. 

Instituto Cervantes
Cervantes Institute adalah organisasi nirlaba bertaraf internasional yang bertanggung jawab untuk mempromosikan studi dan pengajaran bahasa dan budaya Spanyol. Dibentuk oleh pemerintah Spanyol pada tahun 1991, lembaga ini diberi nama dari Miguel de Cervantes (1547-1616), penulis buku Don Quixote, mungkin tokoh terpenting dalam sejarah sastra Spanyol. Patung cantik besar di depan bangunan, menarik perhatian saya.


Cervantes Institute

Menyusuri Gran Via sampai Plaza de Cibeles, kita bisa menemukan Casa de America dan Madrid City Hall yang juga tempat pusat kebudayaan berada yang disebut CentroCentro.

Casa de America

Madrid City Hall

CentroCentro

Lanjut menyusuri Paseo del Prado sampai ke Museo Nacional del Prado, kami melewati tugu peringatan Monument to Fallen Heroes. Terdapat patung Goya di depan museum, di belakangnya berdiri gereja St Jerome el Real. 

Monument to the Fallen for Spain (Monumento a los Caídos por España)
Hampir semua kota besar yang pernah saya kunjungi dapat ditemukan tugu berbentuk obelisk, tak terkecuali di Madrid. Monumen ini dibangun di tempat Jenderal Joachim Murat memerintahkan eksekusi banyak orang Spanyol setelah Pemberontakan Dos de Mayo tahun 1808. Peresmian monumen tersebut pada tanggal 2 Mei 1840, saat acara ulang tahun peringatan. 

Pada tanggal 22 November 1985, Raja Juan Carlos I kembali meresmikan monumen tersebut sebagai peringatan bagi semua orang yang terlah mengorbankan hidupnya untuk Spanyol, termasuk yang meninggal dalam konflik selain Perang Peninsular. Sejak saat itu, nyala api yang dipicu gas menyala terus di bagian depan monumen. 

Monumento a los Caídos por España

Goya Statue
Francisco Goya (30 March 1746 – 16 April 1828) dianggap sebagai seniman Spanyol yang paling penting pada akhir abad 18 dan 19 awal dan sepanjang karirnya yang panjang adalah seorang komentator dan penulis sejarah pada masanya.

Patung berada di halaman Museum del Prado, saat kami sampai di sana sudah tutup, jadi kami jalan-jalan di sekitarnya dan menemukan gereja St Jerome el Real di belakangnya.

Goya Statue

San Jerónimo el Real (St. Jerome the Royal)
San Jerónimo el Real  adalah sebuah gereja Katolik Roma dari awal abad ke-16. Di sini diadakan misa untuk merayakan penobatan Raja Juan Carlos I. Dahulu berfungsi sebagai kathedral sebelum dialihkan ke Katedral Almudena yang baru selesai pada tahun 1993.

San Jerónimo el Real

Dari sini kami kembali ke arah City Hall lagi lalu berbelok menyusuri Calle de Alcalá. Kami melewati gedung Metropolis dan gereja Calatravas, sampai ke Puerta del Sol. Lurus ke Cale mayor perjalanan kami hari ini berakhir di San Miguel Market. 

Edificio Metropolis (Metropolis Building)
Bangunan cantik dengan kubah hitam dan patung di atasnya menarik perhatian dari jauh. Metropilis building merupakan bangunan bergaya Prancis yang sangat elegan dengan pahatan yang mengesankan. Dirancang oleh Jules dan Raymond Fevrier dari Perancis untuk kantor pusat perusahaan asuransi La Unión el Fénix, dan selesai pada tahun 1910 oleh arsitek Spanyol Luis Esteve.

Pada tahun 1972, bangunan itu diakuisisi oleh Metrópolis Seguros dan serangkaian restorasi dimulai. Bangunan dipertahankan penampilan aslinya, kecuali patung di atas kubah yang mewakili Phoenix dan Ganymede, yang telah diganti dengan patung cantik Winged Victory yang dirancang oleh arsitek Spanyol Federico Coullaut-Valera Mendigutia.

Edificio Metropolis

Winged Victory statue


Church of Las Calatravas
Gereja awalnya milik sebuah biara dari ordo Calatrava. Biara tersebut dirubuhkan pada tahun 1868, hanya gereja yang masih berdiri. Dibangun antara 1670 dan 1678 menurut desain oleh Fray Lorenzo de San Nicolás, meskipun dilengkapi oleh Isidro Martínez dan Gregorio Garrote. Bentuknya berupa salib Latin, dengan kubah transept dan mencolok, bertumpu pada menara segi delapan dengan delapan jendela, empat di antaranya terbuka dan empat tertutup rapat. 

Pada masa pemerintahan Isabella II, bangunan ini direnovasi oleh arsitek Juan de Madrazo y Kuntz atas perintah permaisuri raja, Francisco de Asís. Perubahan tersebut terdiri dari penerapan warna terakota merah ke keseluruhan façade dan memperkenalkan dekorasi neo-Renaissance, yang sebagian besar terinspirasi oleh arsitektur Milan, seperti jendela mawar di bagian tengah.


Church of Las Calatravas

Mercado de San Miguel (San Miguel Market)
Merupakan pasar di dalam ruangan yang cantik. Menawarkan berbagai kuliner, makanan, minuman, buah-buahan, cemilan/tapas, sushi, manisan, yang dipajang di kios-kios secara menarik. Pembangunannya, di bawah arahan Alfonso Dubé y Díez, selesai pada tahun 1916. Menurut pemandu kami dari Sandeman, tapas aslinya cemilan gratis untuk menemani jika membeli minuman supaya tidak sakit perut karena kosong dan supaya menambah minuman lagi, jadi kalau harus membayar bukan Tapas namanya....lho trus apa dong?

Mercado de San Miguel


Tidak ada komentar:

Posting Komentar