2017/08/03

UK Trip 2017 - Oxford One Day Trip

Saya sudah booking Free Magical Walking Tour of Oxford dari Jakarta. Tur gratis ini dimulai pukul 11 siang. Kami berangkat dari penginapan pukul 6.30, menuju Paddington Station. Tiket kereta ke Oxford yang kami beli kemarin, untuk jam off-peak dan yang paling pagi jam 9.22. Harga tiket selain dibedakan berdasarkan jam peak & off-peak, kereta cepat atau lebih lambat, lalu jika membeli tiket return, apakah memilih off-peak/peak atau open jadi bisa naik kereta jam berapa saja. London - Oxford bisa ditempuh sekitar 1 jam dengan kereta. 

Paddington Station

Paddington Store
Dari stasiun kereta Oxford, kami berjalan sekitar 1 km untuk sampai di meeting point, yang berada di tengah kota. Hampir semua bangunan tua yang kami lewati terawat dengan baik. Oxford salah satu destinasi favorit saya selama di UK. Sebagian besar orang berjalan kaki atau naik sepeda, namanya juga kota pelajar.... Seperti di Cambridge, Oxford juga memiliki banyak college. Pemandu kami lulusan Oxford, selain informasi tentang lokasi film Harry Potter, Inspector Morse, inspirasi film Narnia, juga diceritakan tradisi dan tentang universitas serta kota Oxford itu sendiri dalam 2,5 jam.

27 orang Perdana Mentri Inggris merupakan lulusan Universitas Oxford, antara lain Margaret Thatcher, Theresa May, David Cameron, Tony Blair. Beberapa orang terkenal yang pernah belajar di sini: J R R Tolkien, Aung San Suu Kyi, C S Lewis, Hugh Grant, Bill Clinton, Tony Abbott, Benazir Bhutto, Tony Blair, Felicity Jone.

Pertama kami dibawa ke Martys Memorial, lokasi di mana 3 uskup agung Canterbury Hugh Latimer, Nicholas Ridley and Thomas Cranmer (The Oxford Martyrs) dibakar hidup-hidup di tiang oleh Queen Bloody Mary di luar tembok utara kota yang sekarang bernama Broad Street. Latimer dan Ridley dibakar pada tanggal 16 Oktober 1555 sedangkan Cranmer dibakar lima bulan kemudian pada tanggal 21 Maret 1556. Lokasinya di beri tanda salib di tengah jalan, sedang nama-nama mereka tercatat di tembok pinggir jalan. 

Martys Memorial
Kami melewati Museum History of Science dan The Radcliffe Camera, bangunan perpustakaan bundar yang didesain oleh James Gibbs bergaya neo-classical style dan dibangun tahun 1737–49. Konstruksi dan pemeliharaannya didanai oleh John Radcliffe. Camera dalam bahasa Latin berarti ruangan.

The Radcliffe Camera

Weston Library nama setelah renovasi, semula disebut New Bodleian Library, berdiri tahun 1940. Desainnya dirancang oleh Giles Gilbert Scott. Setelah renovasi besar. Treasures, salah satu ruangan di dalamnya, merupakan galery beberapa buku paling langka yang dimiliki oleh perpusatakaan Bodleian, Oxford University. 

Treasures @Weston Library
Ascott Gate@Weston Library

Di loby Weston Library, kita dapat melihat pintu gerbang dengan tulisan 'SI BONVS ES INTRES: SI. NEQVAM NEQVAQVAM' artinya 'If you are good, enter. If wicked, by no means'. Gerbang ini semula merupakan gerbang Ascott Park, Ascott House, dekat Stadhampton, Oxfordshire. Lalu ada replika mesin printing dibuat sekitar tahun 1950 berdasarkan penerbitan tahun 1680. Untuk memasuki Old Bodleian Library, salah satu lokasi shooting Harry Potter, kita harus membayar £1 di loby Weston Library. Bodleian Library berada di seberang Weston Library, di belakang Radcliffe Camera. 

Bodleian Library



Bodleian Library
  • Pendirinya Sir Thomas Bodley (1545 - 1613), salah satu duta besar Ratu Elizabeth I. Setelah pensiun, pada tahun 1598 menawarkan ke Universitas Oxford untuk merestorasi perpustakaan universitas. 1602 pertama kali dibuka dengan koleksi sekitar 2.000, lalu beliau mendorong orang untuk menyumbangkan buku, manuskrip dan uang. Pemberian bukan hanya datang dari Eropa tapi sampai ke Timur tengah dan Asia. Pada 1610 iia membuat kesepakatan dengan Stationes Company untuk menyimpan satu salinan gratis dari setiap buku yang terdaftar di Stationers Hall, dan hal itu berlangsung sampai saat ini, sehingga OXford kesulitan dan memerlukan tambahan ruangan untuk menyimpannya. 
  • Divinity Hall, digunakan sebagai rumah sakit Hogwarts, pada adegan setelah Harry konfrontasi melawan Voldermort. Juga dijadikan lokasi kelas dansa pada The Goblet of Fire.
          Di langit-langitnya terdapat 455 ukiran logo/simbol dari sebagian nama-nama 
        penyumbang dana saat pembangunan gedung yang dimulai 1423 sampai 1488. 
        Rutin digunakan sebagai tempat jubah sebelum upacara wisuda di
        Sheldonian Theatre.
  • Duke Humphries Library, pada seri The Philosopher’s Stone, Harry dalam jubah gaibnya mencari petunjuk di perpustakaan Hogwarts.
  • Buku Harry Potter diterjemahkan dalam lebih dari 65 bahasa. Bodleian Library menyimpan semua bukunya yang terbit di UK termasuk dalam bahasa Latin dan Yunani. Manuskrip dan gambar asli Tolkien yang berharga untuk Lord of the Rings juga tersimpan di sini.
New College dan Christ Church juga dipakai untuk shooting Harry Potter, tapi kami tidak masuk ke kedua tempat itu.  New College pada film The Goblet of Fire, di mana Harry berhadapan dengan Malfoy duduk di bawah pohon. 

Christ Church College, ada di film The Philosopher’s Stone, Chamber of Secrets dan 
The Great Hall menjadi inspirasi untuk ruang makan di sekolah Hogwarts pada semua film Harry Potter films yang dibuat di studio setting film.

Adalah Alice Liddell, berusia 10 tahun putri Henry George Liddell, dekan Christ Church, perguruan tinggi terbesar di Universitas Oxford. Dia suka mendengarkan dongeng tentang Alice yang lain, seorang gadis kecil yang jatuh ke dalam lubang kelinci, berpetualang di negri ajaib yang diceritakan oleh Charles Lutwidge Dodgson, seorang dosen matematika di Christ Church. Dia meminta Mr. Dodgson untuk menulis ceritanya, yang kemudian disetujuinya. Pada akhirnya cerita lengkap dengan ilustrasi berikan pada Alice sebagai hadiah Natal tahun 1864. Dengan dorongan teman-temannya dan atas biaya sendiri, akhirnya cerita diterbitkan dengan judul "Alice's Adventures in Wonderland" menggunakan nama Lewis Carroll. 

Sheldonian Theatre berada di seberang  Bodleian Library, secara teori merupakan tempat pertama dan terakhir mahasiswa Oxford selama mereka di Universitas. Di sinilah upacara matrikulasi dan wisuda berlangsung. Dibuka pada tahun 1669 dan dirancang oleh arsitek, Sir Christopher Wren, logo namanya terlihat di atas pintu. Lulusan Oxford bisa dibedakan dari panjang jubah yang dipakainya, makin panjang jubah maka makin senior. Kami berkesempatan berpapasan beberapa orang wisudawan di jalan. 

Sheldonian Theatre 

Menurut guide kami yang lulusan Oxford, saat wisuda mereka mengucapkan sumpah dalam bahasa latin yang mereka tidak mengerti artinya, baru beberapa bulan kemudian mereka mendapat surat dari univesitas agar mengirimkan sejumlah donasi ke universitas sesuai dengan sumpah yang mereka ucapkan saat wisuda. Karena itu universitas tetap terpelihara dan punya dana, karena donasi dari alumninya ;p

Di belakang Radcliffe Camera, berdiri The University Church of St Mary the Virgin yang merupakan gereja universitas Oxford sejak tahun 1200-an. Jalan kecil sampingnya, St Mary's passage, di mana C.S. Lewis sering lewat, ada pintu kayu dengan ukiran wajah singa yang kemudian menjadi inspirasi  "Pintu Narnia", dalam tulisannya  “The Lion, the Witch and the Wardrobe.” Tiang lampu di jalan itu juga mengingatkan kita pada saat pertemuan dengan Mr. Tumnus, si faun, di luar pintu masuk Narnia.

St Mary's passage

The Bridge of Sighs
Jembatan ini menghubungkan antara Quadrangles lama dan baru Hertford College yang terpisah oleh jalan. Bangunan di sisi selatan jembatan merupakan kantor administrasi College, sedangkan bangunan utara sebagian besar merupakan akomodasi siswa.  jembatan dibuat untuk memudahkan penyeberang terutama pada musim dingin, sehingga tidak perlu keluar gedung. Sebagian besar arsitekturnya dirancang oleh Sir Thomas Jackson, selesai pada tahun 1914. 

The Bridge of Sighs

Tak jauh dari Bridge of Sights, terdapat lorong kecil hanya muat untuk lewat 1-2 orang, bernama St Helens Passage. Tertulis "12th Century Turf Tavern, an education in intoxication". Lorong ini menuju sebuah pub Tavern Turf yang terkenal di Oxford sejak tahun 1381. Sebelum sampai di pub, kita akan melewati drum-drum bekas minuman/bir. Pub ini sering dikunjungi oleh mahasiswa Oxford, juga pernah dikunjungi oleh Bill Clinton, Bob Hawke, Hugh Grant, Thomas Hardy, Stephen Hawking, David Cameron, Ben Kingsley dan bahkan Pangeran Naruhito dari Jepang! pemain dan crew film Harry Potter juga menikmati 'butterbeer' di sini. 

12th Century Turf Tavern

Destinasi terakhir di Wadham College, didirikan pada tahun 1610 oleh Nicholas and Dorothy Wadham. Kami diperbolehkan masuk, melewati taman dan tur berakhir di kapelnya. Kita dipersilahkan memberikan donasi untuk guide serelanya, sebelum membubarkan diri. 

Tak jauh berjalan, kami menemukan The University Museum of Natural HistoryHari sudah siang, kami mencari tempat duduk untuk makan siang sebelum masuk ke museum. Koleksinya sangat lengkap dan terpelihara baik. Terlihat burung Dodo, berbagai kerangka burung, gajah, ikan dsb. Patung-patung orang terkenal menghias tiang-tiang museum. Museum ini gratis. 

Oxford University Museum of Natural History

Jejak JRR Tolkien (1892-1973) di Oxford, penulis The Hobbit dan trilogi The Lord of the Rings.
  • Tolkien tinggal di 20 Northmoor Road dari tahun 1930-47, di sinilah dia menulis The Hobbit dan dua seri pertama Lord of the Rings. Sebuah plakat biru yang menandai rumah dengan atap runcing. 
  • The Eagle and Child pub adalah tempat berkumpulnya 'The Inklings', kelompok penulis termasuk Tolkien dan  C.S. Lewis temannya, setiap hari Selasa pagi antara tahun 1939 dan 1962. Disini mereka berdiskusi tentang berbagai isu dan membaca kutipan dari proyek sastra terbaru mereka. Berlokasi di 49, St. Giles, Oxford, Oxfordshire OX1 3LU.
  • Exeter College dimana Tolkien kuliah dari tahun 1911 sampai dimulainya Perang Dunia Pertama. Merupakan tempat berkumpulnya komunitas Tolkien Society, bertemu setiap Kamis jam 7 malam di ruang Pippa Langston, Cornwall House.
  • Addison's Walk di halaman Magdalen College, Oxford adalah tempat Tolkien, C.S.Lewis dan Hugo Dyson mengobrol panjang, yang menyebabkan C.S.Lewis beralih ke agama Kristen. Jalan dengan pepohonan tinggi di kanan kiri, menjadi inspirasi jalan Mirkwood di Hobbit.
  • Dari tahun 1945 sampai 1959, JRR Tolkien adalah Professor bahasa dan literarur English di Merton College, bersebelahan dengan Exeter College. Tolkien sering menulis di sebuah meja batu tua di kebun. Mungkin ini menginspirasi setting konferensi Elrond di mana 4 hobbit, 2 orang, penyihir, peri, kurcaci berikrar dalam fellowship of the ring.
  • Radcliffe Camera, bangunan ini menjadi inspirasi bagi kuil Sauron untuk Morgoth di Nümenor.
  • Tolkien dimakamkan di Wolvercote Cemetery, dalam 1 kubur bersama istrinya Edith. Kuburan dengan batu nisan yang sederhana - tertulis Tolkien "Beren" dan Edith "Luthien". Dalam mitologi Middle-earth, Beren jatuh cinta pada setengah peri yang cantik Luthien setelah melihat dia menari di rawa yang diterangi cahaya bulan. Untuk memegang tangannya, dia harus menjalani cobaan yang tidak kalah sulitnya daripada yang dihadapi Tolkien saat muda, sebagai seorang Katolik yang jatuh cinta pada seorang Protestan.
Sebelum kembali ke stasiun kereta, kami mampir sebentar di Oxford Covered Market, pasar di dalam ruangan yang cantik dan bersih. 

Oxford Covered Market
Kami beruntung karena host kami memperbolehkan kami check out kapan saja. Kembali ke penginapan, mandi, beres-beres dan istirahat sebentar. Pukul 19.30 kami berangkat menuju Victoria Coach Station. Di Victoria Underground Station, kami refund Oyster Card kami di mesin. Masih ada £7.80 termasuk £5 yang ditahan. Perlu diingat bahwa mesin refund hanya ada di tempat tertentu. 

Dari Victoria Underground Station, berjalan kaki sekitar 500 meter menuju Victoria Coach Station. Stasiun bus ini besar sekali, terdiri dari 2 gedung yang terpisahkan jalan dan di tengahnya tempat bus-bus diberangkatkan. Kita perlu tahu bus kita akan berangkat dari platform berapa dengan melihat di layar dekat pintu masuk stasiun, supaya tidak salah tempat menunggu busnya, jika perlu tanyakan ke petugas yang ada. 

Bus kami berangkat pukul 22.30 dan sampai di Manchester 04.15 keesokan harinya. Supir bus di UK, hanya bekerja sendiri mulai dari memeriksa tiket, menaikkan dan menurunkan bagasi, dan menyetir tentunya. Bila rute bus berhenti di beberapa destinasi, maka bagasi akan diatur tempatnya, sehingga supir langsung tahu bagasi mana yang perlu diturunkan. Karena itu perhatikan petunjuk supir jika menaruh bagasi, kalau gak mau bagasi diturunkan ditempat yang salah.  

2 komentar:

  1. Free Magical Walking Tour of Oxford booking dimana ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. http://oxfordwalkingtoursofoxford.com/2017/03/20/harry-potter-tour-oxford/

      Hapus