2017/07/31

UK Trip 2017 - Cambridge One Day Trip

Kami sampai di stasiun King's Cross pukul 7.15, dari stasiun ini kami akan ke Cambridge dengan tiket yang kami beli kemarin. Kami sengaja datang pagi untuk foto-foto dahulu di lokasi Platform 9¾ dimana Harry Potter dan teman-temannya naik Hogwarts Express menuju ke peron dengan berjalan melewati dinding bata di antara platform 9 dan 10. 

Stasiun King's Cross mempunyai 2 pintu masuk peron, yaitu platform 1 - 8 dan 9-11 Platform 9¾ ini berada di loby depan pintu masuk platform 9-11. Carilah troli dengan koper yang setengah masuk yang tertanam di dinding. Datanglah pagi-pagi jika ingin foto-foto tanpa membayar, sebelum the Harry Potter Shop at Platform 9 3/4 yang berada di samping troli buka . Saat toko buka, kita harus mengantri untuk foto oleh fotografer toko dan membayar biaya foto £9,5 per foto yang akan dicetak.   

Platform 9 3/4 @King's Cross Station

Di loby stasiun tersedia mesin tiket untuk Virgin Trains East Coast (merah) dan Great Northern (biru). Sambil menunggu keberangkatan saya mencetak tiket kereta ke Salisbury dan Bath untuk besok yang saya beli online dari Jakarta.  Untuk cetak tiket yang sudah dibeli dengan kartu kredit secara online maka harus memasukkan kartu kredit yang sama pada mesin tiket, lalu pilih collect prepaid ticket(s).   

Ticket Machine

Kereta kami pukul 8.52 naik dari platform 11, sampai di Cambridge pukul 10. Cuaca cukup terik, kami menjelajah Cambridge dengan jalan kaki. Alternatif lain dengan menyewa sepeda, ikut tur dengan bus atau berlayar sepanjang sungai. Kami melewati banyak gereja, kebetulan hari itu hari minggu, salah satunya Catholic church of our lady & the english martyrs, juga banyak museum tapi hanya 1 yang kami masuki sebelum kembali ke London, The Fitzwilliam Museum yang wajib dikunjungi karena koleksinya sangat lengkap dan gratis ;D. 

Catholic church of our lady & the english martyrs
Museums at Cambridge

Bike at roadside

Bicycles at Little St Mary's Lane

Lovely Cafe at Cambridge

Cambridge mempunyai 31 college, beberapa harus membayar untuk masuk. Rute perjalanan kami sbb: Cambridge Rail Station - Catholic church of our lady & the english martyrs - Pembroke College - Corpus Christi College - St Catherine's College - Market Place - Senate House - Trinity College - Clare College - Kings College - Queens College - The Fitzwilliam Museum - Cambridge Rail Station.

Corpus Christi College

Colleges of Cambridge
Interesting Corpus Clock

Cambridge nyaman untuk berjalan kaki atau naik sepeda. Parkir sepeda tersedia di mana-mana, terkadang dikunci di pagar-pagar. Banyak juga yang pikinik di sekitar sungai, atau naik perahu menyusuri sungai. Awal keluar dari stasiun kereta, terkesan kotanya sepi, tapi ternyata karena hari minggu, banyak yang sedang beribadah di gereja. Mencapai tengah kota, baru banyak terlihat turis berkumpul. Kafe-kafe di sekitar gereja juga penuh, mungkin yang sudah selesai ibadahnya. Ada juga market place, dengan berbagai macam hal yang dijual, dari kopi, makanan, kerajinan, dsb.

Cambridge Market Place

A building with solar clock at Senate House Passage

Picnic at River Cam
Cambridge view from Fitzwilliam Museum window

Fitzwilliam Museum's collections

Kami sampai di King's Cross Station dari Cambridge sekitar jam 18.30. Keluar dari platform, langsung terlihat antrian panjang pemotretan pada platform 9 3/4 dengan fotografer dan asisten 'penerbang' scraf Hogwarts ;p dari toko Harry Potter. Sebelum pulang ke penginapan kami sempat melihat-lihat toko yang ramai sekali. Toko menjual segala pernak-pernik Harry Potter dan juga Fantastic Beasts and Where to Find Them. Bahkan boneka Dobby & tongkat sihir berbagai penyihir yang ada di Harry Potter juga tersedia.

Platform 9 3/4 photo shoots
Harry Potter Shop at Platform 9 3/4

Cambridge Map Postcard

Cambridge kota yang cukup menarik untuk dikunjungi, jangan lewatkan melihat koleksi Museum Fitzwilliam, yang sangat lengkap dan menarik....setidaknya menurut saya.



2017/07/28

UK Trip 2017 - London Day 2

Hari kedua kami di London, bertepatan dengan perayaan Trooping the Colour atau parade ulang tahun Ratu. Kami berangkat lewat pukul 6 pagi, setelah bangun kepagian, karena belum menyesuaikan dengan waktu London. Sebelum masuk ke stasiun, kami cek dulu saldo Oyster, lalu kami top up £5. Kami coba masukkan uang £5 edisi lama, ternyata masih diterima oleh mesin, di mesin stasiun lain yang kami coba, sudah tidak diterima. 

Kami naik kereta menuju stasiun King's Cross St. Pancras. Dari underground keluar mengarah ke  St Pancras International. Di bawah tanah kedua stasiun tersebut terhubung, sedangkan di atas tanah, dipisahkan oleh Pancras Road. Seperti ini gambaran lokasinya.


King's Cross - St Pancras International - St.Pancras Renaissance Hotel
St Pancras International, merupakan stasiun kereta yang melayani antar kota maupun antar negara, termasuk high speed train Eurostar. Jika kita akan ke Paris melalui terowongan bawah laut (The channel tunnel), maka bisa naik dari stasiun ini. Terdapat 3 ikon di stasiun ini : the Sir John Betjeman statue, ‘the Lovers’ statue dan the Dent Clock yang dapat di lihat dari lantai 2 stasiun. Sejarah panjangnya bisa dibaca disini.


St Pancras International Rail Staton


  1. Patung perunggu "The Lover" berukuran 9 meter dibuat oleh pematung terkenal dunia Paul Day. Berada di lantai 2, di depan jalur kereta Eurostar.
  2. Sebuah patung berukuran 8.5ft dirancang oleh Martin Jennings sebagai penghormatan kepada penyair dan penggemar kereta api, Sir John Betjeman yang bertanggung jawab menyelamatkan stasiun dari rencana pembongkaran. Pada tahun 1966 proposal untuk menghancurkan Kings Cross dan St Pancras diusulkan oleh British Rail namun ditentang oleh publik. 
  3. Jam Dent yang telah dibangun kembali oleh pembuat asli Dent dan sekarang digantung tinggi sekali lagi.



St Pancras Renaissance Hotel
Hotel bintang 5 bergaya Gothic ini, sering digunakan sebagai lokasi shooting, tidak ahanya Harry Potter tapi juga Batman, 102 Dalmatians, dsb. St Pancras Renaissance Hotel digambarkan sebagai pintu masuk King's Cross station di Harry Potter and The Chamber of Secrets. 
St Pancras Renaissance Hotel

Memasuki loby King's Cross Station, pandangan langsung tertuju pada struktur atap baja yang digambarkan sebagai air terjun terbalik, dengan jaringan baja putih dari lantai sampai langit-langit di atas kepala. Stasiun ini selain melayani jaringan kereta bawah tanah, juga kereta antar kota di UK. Kami membeli tiket ke Cambridge untuk trip kami esok pagi. Terdapat beberapa pilihan harga tiket, kami membeli return tiket dengan jam keberangkatan paling pagi dan open return (£16,9). Selain dari stasiun King's Cross, kita dapat naik kereta ke Cambridge dari London Liverpool Street, tapi keretanya lebih lambat. Di stasiun ini pula lokasi Platform 9¾ tempat naik Hogwarts Express pada film Harry Potter. 


King's Cross Station Loby

Karena besok kami akan naik kereta dari sini, maka hari ini kami tidak mampir ke Platform 9¾, tapi langsung naik kereta menuju Piccadilly Circus, sebelum menonton parade Trooping the Color. 

Piccadilly Circus, lokasi shooting pada Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1, yaitu ketika Harry, Hermione and Ron bergegas melewati London’s West End. Yang menarik adanya patung Eros, dewa cinta Yunani yang diciptakan oleh Alfred Gilbert. 

Fact: The statue in Piccadilly Circus is named the Shaftesbury Memorial Fountain to honour the philanthropist Lord Shaftesbury, but many call it the Statue of Eros, the Greek god of love. Its creator Alfred Gilbert actually sculpted the statue as an image of Eros’ twin brother Anteros. Ripley's Believe It or Not! juga ada di salah satu sisi jalan.


Piccadilly Circus

Harry Potter's scene at Piccadilly Circus

Dari Piccadilly Circus, kami berjalan kaki menuju The Mall, dekat St James Park, dimana parade arak-arakan keluarga kerajaan akan lewat, yang didahului oleh pasukan berkuda, pemusik, pasukan lainnya dengan berbagai seragamnya. 

Trooping the Colour  Setelah hadir dalam berbagai bentuk sejak abad ke-17, upacara Trooping the Colour diadakan setiap tahun di London sejak Raja George IV pada tahun 1820, kecuali selama perang dunia dan pemogokan nasional pada tahun 1955.

Meski ulang tahun Ratu Elizabeth II yang sebenarnya pada tanggal 21 April, namun secara tradisi jika tidak lahir di musim panas, atau saat cuaca Inggris yang tidak sesuai untuk acara di luar ruangan, maka diberi hari ulang tahun kedua pada musim panas.

Saat kami sampai di sana para petugas, polisi, paramedik serta masyarakat telah memenuhi ke dua sisi jalan di sepanjang The Mall. Acara dimulai sekitar jam 10 pagi, datanglah pukul 9, banyak orang berebut tempat menonton. Kami beruntung bisa melihat parade cukup dekat, meskipun Ratu lewat sangat cepat. Acara akan diakhiri dengan atraksi terbang RAF yang berlangsung pukul 13:00, yang lewat di atas kami, saat kami sudah berada di Trafalgar Square sambil makan siang.


Trooping the colour




Buckingham Palace
Setelah rombongan keluarga kerajaan lewat, kami berjalan menuju Buckingham Palace menyusup di sela-sela kerumunan banyak orang. lalu mengelilingi St Jame's Park menuju ke Trafalgar Square. Dalam perjalanan ke sana, kami melewati Churchill war room, Downing Street (tapi jalan ditutup dan dijaga polisi), The Household Cavalry Museum, kami sempat melihat rombongan keluarga kerajaan keluar dari sini. Beberapa patung tokoh perang dunia ke-dua kami lewati sepanjang Whitehall road. Kami sempat berfoto dengan pak polisi yang bertugas ;D tapi fotonya ada di SD Card yang rusak ;(


Churchill War Room
Downing Street
Monty, Alan Broke & Women of world war II Statues
The Household Cavalry Museum
Kami mampir ke Mc Donald untuk membeli makan siang, sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke Trafalgar Square. Kami melewati Great Scotland Yard, yang pernah menjadi markas besar Polisi Metropolitan antara 1829 dan 1890, tempat kasus Jack the Ripper (1888) yang terkenal diselidiki. Pada tahun 1910 gedung berfungsi sebagai Kantor Perekrutan Tentara Inggris dan markas besar Polisi Militer Kerajaan. Pada tahun 1982 sebuah peremajaan memperkenalkan atrium baru dan bangunan tersebut kemudian menjadi Perpustakaan Kementerian Pertahanan sampai tahun 2004. Gedung ini telah dijual dan kabarnya akan dijadikan hotel mewah. 

Dalam film Harry Potter and the Half-Blood Prince, di sudut persimpangan Scotland Place dan Great Scotland Yard, Harry dan Mr Weasley masuk ke dalam kotak telepon untuk masuk ke Kementerian Sihir. Sayang kotak telepon itu sudah dibongkar setelah film selesai. FIlm lain yang pernah mengambil lokasi di jalan ini antara lain Atonement (2007) dan adengan kejar-kejaran mobil dalam film James Bond's Skyfall.


Great Scotland Yard
Trafalgar Square sangat ramai sekali. Hari panas terik jadi kami cari tempat teduh untuk makan siang, sebelum lanjut menjelajah. Waktu sedang makan, lewatlah pesawat RAF di langit atas kami yang meninggalkan asap warna-warni. 


Trafalgar Square

Pintu masuk Charing Cross underground station langsung terlihat saat memasuki lapangan. Tinggi menjulang 
di Trafalgar Square, Nelson's Column yang didedikasikan untuk Admiral Horatio Nelson yang meninggal pada peristiwa battle of Trafalgar 1805, di bawahnya 4 ekor patung singa gagah yang mirip dengan Aslan dari film Narnia.Dua air mancur ditambahkan pada tahun 1845 dengan putri duyung, lumba-lumba dan tritons (gambar laki-laki dengan ekor seperti ikan) di tengahnya. Terdapat patung General Sir Charles James Napier, Major General Sir Henry Havelock dan King George IV. Patung tangan dengan jempol raksasa (tumbs up) yang diberi nama "Realy Good" setinggi 7 meter dengan berat 4,5 ton terlihat mencolok, di bawahnya tersedia fasilitas toilet dan lift untuk akses bagi penyandang disabilitas. 

Di ujung selatan Trafalgar Square, terdapat patung Charles I mengendarai kuda yang menandai titik jarak dari London diukur (London's zero point). Gereja St Martin-in-the-Fields terlihat di sudut. Banyak acara diselenggarakan di Trafalgar Square, termasuk pertunjukan seni budaya, acara komersial, demonstrasi, pembuatan film dan pemotretan fotografi. Beberapa seniman jalanan terlihat di halaman depan National Galery. 

National Galery

National Galery menampung lebih dari 2.300 koleksi lukisan yang berasal dari pertengahan abad ke-13 sampai 20. Kita dapat menikmati lukisan secara gratis. Memasuki galeri akan ada pemeriksaan tas dan barang bawaan, tas berukuran besar harus dititipkan. 

Ruangan di dalam museum dibagi berdasarkan era tahun atau pelukisnya. Terdapat koleksi karya Leonardo Da Vinci, Van Gogh, Monet dan masih banyak lagi. Bagi penikmat lukisan, perlu meluangkan waktu untuk mengunjunginya. 

Da Vinci's painting at National Galery

Painting at National Galery
Setelah puas berkeliling menikmati lukisan, kami ke toilet dan mengisi air dahulu sebelum keluar dari galeri menuju ke Baker street dimana museum Sherlock Holmes berada. Kami naik dari Charing Cross underground station menuju Baker Street (Bakerloo line). Pada dinding stasiun Baker Street dihias figur Sherlock Holmes dengan topi dan pipa khasnya, yang jika kita lihat detailnya berupa kumpulan figur yang sama dalam ukuran sangat kecil.

Antrian masuk ke Museum Sherlock Holmes agak panjang. Sebaiknya jika berencana masuk ke museum atau apapun yang berbayar di London, belilah tiket secara online untuk menghindari antrian. Pada dinding lantai 2 tertera "221b Sherlock Holmes Consulting Detective (1881 - 1904)"  Kami hanya foto-foto saja dari depan.

Sherlock Holmes Museum - Baker Street 221b
Dari Baker Street, kami berjalan menuju Regent's Park, salah satu dari delapan taman kerajaan di London. Kami beristirahat sebentar di tepi danau sambil memperhatikan orang-orang berjalan-jalan, tiduran sambil membaca, berjemur, naik perahu kayuh, dsb. Kami terkagum-kagum dengan koleksi berbagai macam mawar di Queen Mary's Garden yang terpelihara baik. Berbagai mawar hasil silangan yang menghasilkan warna baru, bahkan mawar coklat. Mendengarkan musik di luar Open Air Theater sambil tiduran di bawah pohon, sungguh nikmat....ini baru liburan namanya ;p

Queen Mary's Garden Collections

Regent's Park
Dari Regent's Park kami menuju ke The Monument to the Great Fire of London atau biasa disebut The Monument, yang dibangun antara tahun 1671 dan 1677, untuk memperingati kebakaran besar kota London tahun 1666. Kebakaran terjadi selama 3 hari dari 2 September dan akhirnya padam pada hari Rabu tanggal 5 September 1666. 

Api dimulai dari rumah kayu tukang roti Thomas Farriner di Pudding Lane menghancurkan sebagian besar (86%) kota London, 130.000 orang kehilangan tempat tinggal, ratusan jalan, gerbang Kota, bangunan umum, gereja dan Katedral St. Paul. Satu-satunya bangunan yang bertahan adalah bangunan dari batu, seperti St. Paul dan Guildhall. Untungnya hanya sedikit korban nyawa. Dengan tidak adanya unit pemadam kebakaran, pemadaman dilakukan sendiri oleh penduduk dengan menggunakan ember.

The Monument dengan tinggi 61 meter (202 kaki) sesuai jarak antara monumen ke Pudding Lane tempat kebakaran dimulai. Di dalam kolom berisi 311 tangga spiral menuju ke platform, di mana pengunjung bisa melihat pemandangan London dari ketinggian. Setiap orang yang melakukan pendakian ke puncak akan mendapatkan sertifikat.   

The Monument
Dari monumen, kami menuju Leadenhall Market, pasar cantik tertutup/ dalam ruangan bergaya Victoria, dibangun pada tahun 1881. Muncul dalam film Harry Potter and the Philosopher's Stone (2001) sebagai ekterior Leaky Cauldron dan Diagon Alley. Saat kami sampai ternyata pasarnya tutup, sedang ada shooting video musik, saya hanya sempat mengintip saja. Pasar ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore pada hari kerja. 

Leadenhall Market entrance

Seperti biasanya sebelum kembali ke penginapan, kami akan belanja makanan, jus dan terkadang buah di supermarket untuk esok hari, selain menghemat waktu juga uangKami usahakan tiap hari minum jus, biasanya 1 liter untuk berdua. Di UK kami sering belanja di supermarket Tesco. Di beberapa tempat disediakan mesin, di mana pembeli bisa melayani pembayaran sendiri, bahkan untuk menimbang jika memang perlu ditimbang. Pembayaran bisa menggunakan kartu kredit, debit juga tunai.  


2017/07/24

UK Trip 2017 - London Day 1

Pesawat Thai Airways kami mendarat tepat waktu di Heathrow Airport, London Terminal 2. Kami tidak memasukkan ransel saya dan koper Sisca ke bagasi, karena ingin cepat keluar. Tapiiii ternyata antrian imigrasi saaangat panjang, mengular....perlu waktu 1 jam untuk melewatinya. Sambil mengantri saya perhatikan, ternyata pemlik e-pasport dari beberapa negara bisa mendaftar secara online dan punya antrian tersendiri, lebih cepat pastinya.....sayang Indonesia belum masuk daftar. Lalu ada beberapa orang yang diminta untuk duduk di area bangku yang disediakan di depan loket, sepertinya bermasalah sehingga tidak boleh lewat, entah mengapa. Akhirnya giliran kami menuju loket, bersama-sama. Kami hanya ditanya berapa lama akan berada di UK dan setelah dari UK mau kemana, itu saja. 

Kami keluar dari Heathrow Airport, London Terminal 2, disebut juga Queen's Terminal. Udara cukup dingin.....berangin...padahal sedang musim panas. 20 meter di atas tanah, tergantung karya Richard Wilson yang diberi nama Slipstream, bentuknya mirip burung dari aluminium seberat 77 ton, panjang 78 meter, begitu keterangan yg saya baca.


LHR Terminal 2 - The Queen's Terminal
Kami mengantri lift menuju underground terminal yang juga berada di Terminal 2, untuk menuju ke penginapan Airbnb yang sudah saya booking untuk 4 malam. Transportasi umum menuju ke kota London dari LHR, dapat menggunakan kereta, bus atau taxi. untuk kereta sendiri ada 3 pilihan:

  • Heathrow Express yang tercepat, non stop dengan waktu tempuh 15 menit sampai di Stasiun Paddington. Tersedia setiap 15 menit.
  • Heathrow Connect, kereta dengan tujuan Stasiun Paddington, berhenti di beberapa stasiun London Barat, tersedia setiap 30 menit, dengan waktu tempuh 31 menit.
  • London Underground Piccadily Line (Blue Line), kereta paling ekonomis, dengan waktu tempuh 50 - 60 menit.
Kami memilih naik underground, dari Piccadilly kami ganti jalur Central/Red Line menuju penginapan kami yang berada di zona 4. Sebelum naik kereta, kami membeli kartu Oyster, semacam e-money yang kita gunakan di Jakarta, kita tap ketika masuk dan keluar, saldo akan dipotong sesuai tarif perjalanan saat keluar. Kita bisa membelinya di mesin, £5 dari saldo akan ditahan tapi akan dikembalikan saat kita refund, jika sudah tidak kita gunakan lagi. Saya membeli £25, jadi hanya bisa digunakan £20. 

Saat membeli Oyster, uang £5 yang saya bawa dari Indonesia, tidak diterima oleh mesin....rupanya sudah tidak berlaku lagi mulai 5 Mei 2017 dan sudah digantikan dengan yang baru. Selain membayar secara tunai, bisa juga dengan kartu kredit ataupun debit. Setelah saya pulang, saya baca berita tentang uang £10 juga diganti baru, mulai 14 September 2017. Seperti inilah uang pecahan £5 yang lama & baru.

Old & New £5
Oyster Card
OYSTER CARD
Dengan menggunakan Oyster Card, kita membayar sesuai tarif dan lebih murah. Tarif transportasi di London dihitung berdasarkan zona, jarak dan daily capping juga tipe pengguna. Oyster Card dapat digunakan pada Tube/Underground, DLR, London Overground, TfL Rail dan sebagian besar jalur National Rail, juga bus dan tram. Info tarif selengkapnya baca disini. Masih banyak pilihan selain menggunakan Oyster, baca disini. Namun setelah saya pelajari, yang paling cocok untuk perjalanan kami adalah Oyster. Perhatikan sisa saldo dan lakukan top-up saldo Oyster, jika diperkirakan akan kurang sebelum perjalanan. Saldo yang dapat di-refund tidak lebih dari £10, belum termasuk saldo yang ditahan £5. Tidak semua mesin di stasiun kereta bisa refund. 



Selama di London, kami lebih sering menggunakan Tube, hanya 2 kali naik bus. Peta transportasi London yang perlu kita ketahui ada disini.  

TIPS naik Tube London:  
  • Jalur dibedakan dengan nama dan warna, misalnya Central Line dengan warna merah.
  • Perhatikan nama stasiun terakhir dari arah kereta yang akan kita naiki. Terkadang pada jam-jam tertentu rute lebih pendek. Terkadang juga jalur bercabang.
  • Cari stasiun transit, jika tidak ada rute langsung ke tujuan kita.
  • Jika memungkinkan hindari jam-jam padat (peak hours). Tarif off-peak lebih murah dibandingkan peak hours. Hal ini juga berlaku untuk tarif bus/kereta antar kota di UK. 
Singkat cerita, sampailah kami di flat host kami yang tidak jauh dari stasiun Tube Gants Hill (Central/Red Line). Kebetulan masih bulan puasa dan host kami muslim. Kasihan puasanya panjang sekali......buka puasa sekitar 9.30 malam dan sahur sekitar 1.30 pagi. Disinilah kami menginap selama 4 malam. 

Penginapan di London
Sekitar pukul 13.00 kami mulai menjelajah London. Tujuan pertama ke lokasi Greenwitch Mean Time (GMT) Line yang berada di Royal Observatory. Garis GMT merupakan garis bujur NOL dunia yang memisahkan antara barat dan timur. 

Kami naik Tube dari Gants Hill (Central/Red line), lalu transit di stasiun Stratford platform 13 menuju stasiun North Greenwich (Jubilee/Grey Line).  Stasiun Stratford merupakan stasiun transit yang besar, jadi perlu tahu kita naik kereta di jalur/platform nomor berapa. Dari stasiun North Greenwich, ganti naik bus dari halte stop C, keluar dari stasiun ambil arah ke kiri. North Greenwich punya beberapa halte bus, jadi jangan salah. Naik bus 188 turun di halte National Maritime Museum stop G. 

Royal Observatory berada di lokasi yang sama dengan National Maritime Museum di dalam Greenwich Park. Kita harus mendaki untuk mencapai Royal Observatory. Untuk masuk Royal Observatory, kita harus membayar. Tapi saya membaca bahwa GMT Line juga bisa di lihat dari luar Royal Observatory, tanpa membayar.  

Royal Observatory Greenwich
Jika melihat Jam dengan putaran 24 jam, bukan 12 seperti jam normal, di sebelah kanannya ada pintu besi kecil seperti foto di atas, masuklah melalui pintu itu. Kita akan menemukan GMT Line pada dindingnya, kelajutan dari GMT Line yang ada di dalam Royal Observatory. Sayang foto-foto kami di GMT Line menggunakan kamera Sisca, SD Card-nya bermasalah, dan belum bisa dipulihkan sampai saat tulisan ini saya buat.

City View from Greenwich Park Hill
Greenwich Park luas sekali, banyak orang datang untuk bersantai, berkumpul, piknik, olah raga.....menikmati musim panas. Senangnya punya taman yang cantik dan luas.

Selesai foto-foto di GMT Line, kami turun menuju National Maritime Museum, yang diklaim merupakan museum maritim yang terbesar di dunia. Museum ini menyajikan kehidupan di laut, petualangan, peperangan, keberanian dan penemuan. Pada lantai 2 terdapat peta dunia yang besar sekali juga tentang Haenyeo atau "wanita laut" yaitu wanita penyelam yang berasal dari pesisir Korea, khususnya di Pulau Jeju, Korea Selatan. Di luar museum terdapat replika di dalam botol, kapal Nelson HMS Victory yang digunakan pada Battle of Trafalgar. Kami tidak lama di sini, karena masih banyak yang harus kami lihat hari ini sedang hari sudah sore. Beruntung sedang musim panas, jadi langit terang sampai sekitar 9.30 malam.

National Maritime Museum, Greenwich, London
Kembali kami naik bus 188 arah Russel Square, kami turun Druid Street stop C, untuk menyusuri sungai Thames. Disepanjang sungai banyak orang berkumpul bersama teman-teman, di bar dan cafe, mungkin karena hari Jum'at ya..... Ini rute dan yang kami lihat di sepanjang perjalanan hari pertama kami di London.

          Stasiun tube terdekat adalah Tower Hill yang berada pada District/Green dan 
        Circle/Yellow Line.

Tower Bridge, London

        Berlokasi di tepi selatan Sungai Thames, antara London Bridge dan Tower 
        Bridge. Bentuk gedungnya lucu seperti telur yang dibangun tahun 2002. Merupakan
        kantor pusat the Greater London Authority. Gedung ini muncul pada salah satu 
        adegan awal film Harry Potter and the Half-Blood Prince.

London City Hall
         
View from London Bridge
         Gedung runcing yang menjulang tinggi itu adalah the Shard yang diresmikan sebagai 
         bangunan tertinggi di Eropa pada tanggal 5 Juli 2012. Bangunan ini setinggi 1.016 
         kaki atau 310 meter, terdiri 95 lantai menawarkan pemandangan 360 derajat kota 
         London sejauh 40 mil Menara gedung The Shard dirancang oleh Renzo Piano. 
  • Queenhitthe Mosaic
        Kami melewati jalan kecil dengan tembok dihiasi mosaic cantik yang menggambar-
        kan sejarah London dari era Romawi sampai masa 50 tahun pemerintahan Ratu 
        Elisabeth II (Her Majesty's Diamond Jubilee) yang diperingati tahun 2012. Sepanjang
        jalan kami juga menemukan tanda Jubilee Walkway.

Queenhitthe Mosaic

Jubilee Walkway Sign

  • Saint Paul's Cathedral
        Adalah katedral Anglikan, merupakan bangunan tertinggi (365 kaki/111 m) di London
        dari tahun 1710 sampai 1967. Dibangun pada tahun 604 M dan dibangun kembali   
        setelah Kebakaran Besar London tahun 1666 dan selesai pada tahun 1677. Kubahnya 
        juga termasuk salah satu kubah tertinggi di dunia. 
        
        Peristiwa-peristiwa penting yang pernah diselenggarakan di Katedral Santo Paulus 
        antara lain: pemakaman Horatio Nelson, Arthur Wellesley dari Wellington dan Sir               Winston Churchill, perayaan Jubilee Ratu Victoria, pelayanan perdamaian yang 
         menandai berakhirnya Perang Dunia I dan II, pernikahan Pangeran Charles dan Putri 
        Diana, peluncuran Festival Britania serta perayaan Golden Jubilee, Ulang Tahun ke-           80 dan Diamond Jubilee Ratu Elizabeth II. 

Saint Paul's Cathedral

  • Millennium Bridge
       Jembatan gantung baja yang menghubungkan antara St Paul's Cathedral di sebelah
       utara sungai Thames dengan Tate Modern & Shakespeare's Globe di selatan. 
       Konstruksi jembatan dimulai akhir 1998 dan dibuka pada Juni 2000. Jembatan terasa
       bergoyang jika angin kencang saat melewatinya. Adengan dramatis runtuhnya                    jembatan Millennium ini, membuka film Harry Potter and The Half-Blood Prince.

Millennium Bridge & St Paul's Cathedral

        Bekas pembangkit tenaga listrik yang telah diubah menjadi pusat seni modern dan 
        kontemporer di London. Terdapat tuba raksasa berdiameter 30 meter tingginya dari           lantai sampai atap. Gratis. Stasiun Tube terdekat London Bridge.

Tate Modern, London
 

  • National Theatre
National Theater

        Merupakan bianglala atau roda putar raksasa dengan struktur setinggi 443 kaki dan
        diameter roda 394 kaki. Sejak Januari 2015 dinamakan sebagai Coca-Cola London
        Eye. Saya lihat antrian panjang sekali, sebaiknya membeli tiket online jika berniat 
        menaikinya. Kami hanya melihat dan mengaguminya saja hehehe......

London Eye from below
London Eye from Westminster Bridge

  • Big Ben & House of Parliament
        Tepat pukul 7 malam, saat jam Big Ben berdentang, kami sampai di sana. Gedung 
        Parlemen dan Menara Elisabeth yang lebih dikenal sebagai Big Ben merupakan ikon 
        kota London yang harus dikunjungi. Secara teknis, Big Ben adalah nama yang 
        diberikan pada bel besar di dalam menara jam, yang memiliki berat lebih dari 13 ton
        (13.760 kg). Menara jam terlihat spektakuler di malam hari saat empat jam wajah
        diterangi. 

Big Ben, House of Parliament & Westminster Bridge from London Eye
Churchill Statue & Big Ben 
House of Parliament with Richard the Lionheart Statue

  • Parliament Square
        Pada Parliament Square berjajar bendera negara-negara Commenwealth dan                     beberapa patung tokoh dunia, diantaranya Winston Churchill, Gandhi, Nelson 
        Mandela.

Parliament Square, London

        Westminster Abbey telah menjadi gereja penobatan sejak tahun 1066 dan 
        merupakan tempat peristirahatan terakhir dari tujuh belas raja dan lebih dari 100 
        penyair dan penulis dikuburkan atau diperingati di Poets 'Corner. 


Westminster Abbey, London

Lelah sudah seharian berjalan kaki, hari pertama kami di London, setelah perjalanan panjang dari Jakarta. Tak jauh dari Westminster Abbey, kami melewati KBRI dalam perjalanan kembali ke penginapan melalui Victoria Station Underground dan sampai sekitar pukul 22.00 sambil terkantuk-kantuk....untung tidak kelewatan turunnya. Setelah mandi, langsung tidur tapi pukul 2 pagi sudah terbangun, tubuh masih mengikuti jam Jakarta yang sudah pukul 8 pagi, ini berlangsung sampai beberapa hari ;)