Jalan menuju Montpellier Zoological Park (Parc Zoologique de Lunaret) cukup menanjak. Untuk masuk ke sini, tidak dipungut biaya, kecuali ke rumah kacanya. Kebun binatang dengan luas 80 hektar, saat ini ada 141 spesies, lebih dari 1350 hewan bertempat di 52 kandang, beberapa taman bermain dan 2 danau, termasuk tempat favorit bagi penduduk Montpellier untuk berjalan-jalan. Bahkan tempat parkirpun gratis.
Montpellier Zoological Park Gate |
Rumah kaca dibuka pada tahun 2007 sebagai bagian dari Kebun Binatang Montpellier dengan luas sekitar 2.600 m2. Mewakili 7 zona iklim dan habitat, dengan kandang burung besar, dan hujan buatan setiap dua jam untuk mensimulasikan lingkungan hutan hujan.
Rumah kaca sekarang berisi lebih dari 500 hewan dan 8.000 tanaman yang mewakili 300 spesies. Koleksi hewannya meliputi anacondas, semut, semut, armadillo, kelelawar, boas, cayman, ibises, ocelots, piranha, tamarin, dan tarantula. Koleksi tanaman meliputi 34 jenis pohon palem, 15 jenis tangkai pohon, dan 95 jenis pohon, dengan tanaman yang menarik termasuk Acrosticum aureum, Anthurium ferrierense, Canna indica, Cattleya bicolor, Cattleya mossiae, Cephaelis poeppigiana, Costus cuspidatus, Heliconia angusta , Hibiscus elatus, elegans Philodendron, Philodendron panduriforme, Polypodium polypodioides, Tillandsia cyanea, Vriesea carinata, dan Xanthosoma violaceum.
Kami melihat rombongan anak sekolah bersama gurunya, ayah ibu dengan anak-anaknya, nenek kakek dengan cucunya, anak-anak remajapun masih bisa ditemui jalan-jalan di sini. Hari itu tidak terlalu ramai, atau mungkin karena areanya yang luas jadi tidak bertemu banyak orang.
Beberapa jenis tanaman yang kami belum pernah lihat juga tumbuh liar di sini. Jerapah, zebra dan badak bercula dua menjadi favorit anak-anak. Cuaca cukup nyaman untuk berjalan-jalan, meski naik turun, sesekali gerimis turun sebentar. Beberapa contoh telapak kaki binatang di pasang agar anak-anak mengenal perbedaannya. Patung-patung binatang dari kayu juga dibuat sesuai ukuran aslinya untuk berfoto bahkan bisa dinaiki.
Rhinoceros |
Giraffes |
Wolve, Bear & Mountain Goat |
Wooden animal statues |
Various footprint |
Kami berjalan kembali ke tempat menginap sekitar jam 12.30. Setelah makan siang dan beres-beres, kami pamit menuju stasiun kereta dengan naik bus no.7.
Waktu hampir mendekati jam keberangkatan kereta kami, tapi jadwal belum keluar juga pada papan informasi. Informasi hanya dalam bahas perancis, tapi saya curiga kalau kereta dibatalkan. Lalu kami bertanya ke petugas informasi, ternyata benar bahwa kereta kami batal, dan kami diminta naik kereta berikutnya pukul 16.20 menuju Toulouse dimana kami harus transit, ganti kereta menuju Lourdes.
Nah, jika naik kereta jam 16.20, maka kereta ke Lourdespun harus ganti kereta jam berikutnya. Kami diberitahu kalau kami boleh naik berikutnya tanpa mengganti tiket. Baiklah!
Kereta berhenti di setiap stasiun kecil yang dilewati dan sekali lagi pengumunan hanya dalam bahasa Perancis. Ketika disebut Toulouse, kami buru-buru turun. Ternyata...... kami salah turun stasiun di antah berantah. Kami tidak tahu berada di mana, hujan turun juga cukup deras, dingin, sepi dan tidak terlihat bangunan di sekitarnya. Bingung dan cemas ketinggalan kereta ke Lourdes, bisa berantakan semua jadwal nih......
Lalu ada seorang bapak datang, beruntung dia mengerti maksud kami ketika kami tanya ada dimana dan bagaimana cara menuju Toulouse. Ternyata kami turun 2 stasiun sebelum Toulouse. Katanya kami bisa naik kereta berikutnya pukul 19.30 ke Toulouse, ya sudah kami tunggu saja. Urusan dari Toulouse ke Lourdes nanti saja dipikirkan bagaimana.
Sampai di stasiun Toulouse Matabiau, kami beruntung masih ada jadwal kereta terakhir menuju Lourdes pukul 20.41, yang akan sampai pukul 23.05. Untung juga tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali, bahkan selama di kereta. Tidak seperti di UK, ada petugas yang keliling memeriksa tiket.
Bike hanger on the train |
Sampai di depan Hotel le Milan sudah lewat tengah malam, jalanan sudah sepi dan hotel sudah tutup. Di pintu memang tertulis nomor telpon tapi kami tidak bisa menelpon. Jadi kami bunyikan bel. Agak lama barulah ada yang membukakan pintu.
Untunglah si bapak bisa berbahasa Inggris, mungkin karena Lourdes kota peziarah dari banyak negara maka kebanyakan orang di sini bisa berbahasa Inggris. Setelah menjelaskan tentang pemindahan dari booking.com, si bapak bilang kalau bisa memberikan kamar dengan harga normal Hôtel du Château Fort tanpa diskon seperti yang tertera di booking.com, sedikit lebih murah dari tarif hotel ini. Karena tak ada pilihan lain, jadi kami terima dan membayar untuk 2 malam. Sudah capek dan buru-buru ingin istirahat.
Kamar kami ada di lantai 2 paling ujung. Hotel ini menerapkan hemat energi, semua lampu di lorong kamar baru akan menyala jika ada orang lewat. Kamarnya tidak terlalu besar tapi kamar mandi di dalam, cukup nyaman untuk berdua, hanya gedungnya sudah tua. Udara dingin sekali di Lourdes, kami tidur dengan selimut tebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar