2017/09/25

Spain Trip 2017 - Granada City Center

Pukul 5 pagi kami keluar dari Pensión Rodríguez, belum ada yang bangun, jadi kunci kamar kami tinggalkan di atas meja. Keluar dari flat, loby gelap dan lift tidak beroperasi. Kami nyalakan lampu di loby, lalu turun lewat tangga. Untung pintu depan bisa dibuka. Di luar masih gelap dan dingin, kami berjalan menuju stasiun Cercanias Sol. Untuk menuju terminal bus selatan (estación sur de autobuses), lebih mudah dicapai dengan kereta daripada dengan metro. Kami membeli tiket di mesin dengan tujuan stasiun Méndez Álvaro €1,7. Dari Stasiun Sol transit di stasiun Atocha (jalur C3 atau C4), lalu ganti C5 arah Humanes, turun di stasiun Méndez Álvaro. 

Stasiun Atocha mempunyai 10 jalur kereta, jadi perhatikan kereta yang akan kita naiki ada di jalur mana, sebab untuk pindah jalur kita harus naik lalu turun lagi lewat tangga atau elevator. 

Stasiun Méndez Álvaro terintegrasi dengan terminal bus selatan. Terminal bus ini luas sekali, terdapat 65 loket tiket, melayani rute domestik maupun internasional. Kami menunggu informasi, bus kami berada di jalur berapa. Terminal keberangkatan berada di bawah, bus Alsa jurusan Granada di pintu 23. Cara pembelian tiket bus Alsa yg saya beli sebelumnya bisa dibaca disini.

Busnya nyaman, tersedia layar monitor untuk menonton film/hiburan atau browsing di masing-masing kursi. Tersedia juga wifi, saya baru tahu passwordnya saat bus berhenti istirahat, ternyata informasi password tertera di pintu masuk bus. Informasi yang ada di bus maupun di terminal tidak ada dalam bahasa Inggris, hanya bahasa spanyol dan catalan, yang tidak kami pahami. Perjalanan dari Madrid ke Granada, melewati banyak kebun zaitun. 


From Madrid to Granada with Alsa Bus

Kami sampai di Granada pukul 12.00. Dari terminal bus Granada, kami naik bus SN1 dari halaman terminal menuju penginapan yang kami booking via Airbnb. Tiket bus bisa dibayarkan ke supir bus €1,2. Di dalam bus tidak ada informasi tentang pemberhentian selanjutnya dan bus tidak akan berhenti jika tidak ada yang naik atau turun. Jadi kita harus memperhatikan di luar untuk tahu sampai di mana. Halte bus diberi nama sesuai dengan nama jalan, jika ada beberapa halte di jalan yang sama, maka akan diberi nomor bangunan terdekat dengan halte.  

Selama di Granada kami hanya naik bus sekali saat menuju penginapan, selebihnya jalan kaki. Transportasi umum di Granada bisa dilihat di sini

Penginapan kami berupa flat di lantai 4, dari balkon kita bisa melihat Alhambra dari kejauhan. Untuk menuju ke pusat kota juga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Kami berada di Granada selama 2 hari. Hari ini kami akan eksplor kota tua yang berada di pusat kota dan besok baru ke Alhambra dengan tiket yang sudah kami beli dari Jakarta, cara pembelian tiketnya bisa dibaca disini. Cuaca di Granada juga panas seperti di Madrid. 

Tuan rumah menjelaskan letak fasilitas yang bisa kami gunakan. Kami juga menanyakan cara memakai mesin cuci mengingat pengalaman di Paris ;p. Setiap kami memakai penginapan Airbnb jika lebih dari semalam, kami selalu sempatkan mencuci pakaian. Jadi kami tidak perlu membawa pakaian terlalu banyak. Itu salah satu keuntungan menggunakan Airbnb. 

Dengan berbekal peta yang sudah disiapkan oleh tuan rumah, kami memulai eksplorasi Granada ke pusat kota. Granada kota yang cantik, banyak taman, jalanan juga dihiasi bunga-bunga, terkadang di taman atau jalur pedestrian dihias dengan patung-patung. Secara geografis Granada berada pada kaki gunung Sierra Nevada, berada pada muara dari tiga sungai, yakni Beiro, Darro dan Genil. Penginapan kami dekat sungai Genil, yang saat itu hanya dialiri sedikit air. 

Sepanjang jalan Calle Reyes Católicos, diberi peneduh jalan agar terhindar dari teriknya matahari, di antara gedung-gedung tinggi di kiri kanan jalan. 

Corral del Carbon
Corral del Carbon adalah bangunan tertua yang ditinggalkan oleh orang Arab. Dibangun pada abad ke-14 oleh Yusuf I, dahulu berfungsi untuk gudang barang dagangan dan tempat peristirahatan para pedagang. Kemudian pada abad ke-16, pada era Kristen, diubah fungsinya menjadi panggung pertunjukan. Sekarang digunakan untuk kantor informasi turis dan toko buku. 

Bangunan itu memiliki bentuk segi empat, dengan paviliun masuk yang memiliki lengkungan yang dihiasi dengan "muqarbas" (motif arsitektur muslim). Dari sini kita ruang tunggu yang mengarah ke halaman terbuka dikelilingi ruang-ruang bertingkat. 
Lokasi Corral del Carbon agak masuk ke jalan kecil dari jalan utama.


Corral del Carbon, Granada


Plaza Isabel la Catolica
Nama resminya Plaza Isabel la Catolica tetapi penduduk Granada biasa menyebutnya La Plaza de Colon- Columbus Square. Terletak di perempatan jalan Gran Via de Colón dan Reyes Catolicos. 

Terdapat monumen yang menggambarkan peristiwa penandatanganan Capitulations of Santa Fe antara Ratu Isabel dan Columbus, ditandatangani di Santa Fe, Granada pada tanggal 17 April 1492.
Plaza Isabel la Catolica, Granada

Menyusuri jalan Reyes Catolicos, kita akan menemukan Plaza Nueva (New Square), namun merupakan alun-alun tertua di Granada. Plaza Nueva dulunya adalah salah satu bagian terpenting kota tempat berbagai turnamen, permainan dan adu banteng diadakan. Lalu Plaza Santa Ana di mana terdapat gedung cantik Pengadilan Tinggi Andalusia (Spanyol: Tribunal Superior de Justicia de Andalucía, TSJA). 


Tribunal Superior de Justicia de Andalucía


Di seberangnya kita akan menemukan Gereja Santa Ana yang dibangun pada tahun 1501 di lokasi bekas masjid Almanzra. Gereja ini hanya dibuka saat waktu ibadah saja. Juga terdapat kantor informasi turis Granada (gedung kuning di samping gereja). Di samping gereja mengalir sungai Darro dan jalan berbatu Carrera del Darro, yang dulunya merupakan salah satu jalan arteri utama Granada, peninggalan orang Moor. 


Santa Ana Church, Granada
Madraza (Madrasah)
Nama Madrasah (Madraza dalam bahasa Spanyol) berasal dari kata Arab "medersa", yang berarti sekolah atau perguruan tinggi Alquran, merupakan universitas pertama abad ke 13 di Granada. Didirikan oleh Yusuf I pada tahun 1349, bangunan tersebut bergaya Nasrid. Terletak di samping Royal Chapel, dipisahkan jalan kecil saja.  

Pada tahun 1500, Raja Ferdinand II, mengubah fungsi bangunan menjadi Balai Kota sampai tahun 1841. Mengubah penampilan menjadi bergaya Baroque pada tahun 1722. Saat ini bagunan menjadi bagian dari Universitas Granada.


Madraza, Granada

Royal Chapel of Granada (Capilla Real de Granada)
Merupakan kapel tempat keluarga kerajaan dimakamkan. Dibangun tahun 1504, menempel dengan Katedral Granada. Pintu masuk utama aslinya berada di dalam Katedral, namun saat memiliki pintu masuk sendiri.


Royal Chapel of Granada 
Cathedral of Granada
Merupakan Katedral terbesar ke-4 di dunia, dibangun oleh Ratu Isabella segera setelah penaklukan Granada. Sebuah katedral bergaya Renaissance dengan fondasi Gothic. 


Cathedral of Granada

Dari Katedral kami menyusuri jalan San Juan de Dios, kami masuk ke bagunan dengan taman cantik. Saya tidak yakin ini Basilica atau rumah sakitnya.


San Juan de Dios

Basilica of San Juan de Dios
Gereja bergaya Baroque dibangun atas perintah Bruder Alonso de Jesús Ortega pada tahun 1737 dan diselesaikan pada tahun 1759.

Dari jalan San Juan de Dios, menyeberangi jalan kita akan menemukan Garden of Triumph di perempatan jalan. Ditengah jalan ada patung kepala besar dari Gonzalo Fernández de Córdoba yang tidak mungkin kita lewatkan. Ia adalah seorang jenderal Spanyol yang bertempur dalam Penaklukan Granada dan Perang Italia terkenal dengan sebutan El gran capitán.


 Gonzalo Fernández de Córdoba Statue

Triunfo (Triumph) Garden
Taman Triunfo pada awalnya merupakan sebuah pemakaman Arab yang luas, didirikan pada abad ke-13. Di satu sisi kebun, kompleks itu bergabung dengan benteng Albaicin, dan sisi lain terhubung dengan pinggiran kota Granada.

Selama masa pendudukan Prancis, banyak patriot Spanyol digantung dan ditembak di sini, dan tetap menjadi tempat eksekusi publik sampai tahun 1840. Tahun 1856, Walikota D. Manuel Gadea dan Subiza mengubah tempat kumuh itu menjadi taman kecil, dengan taman dan air mancur. Pembukaan jalan Gran Via de Colón, mengubah wajah Taman Triunfo.


Grarden of Triumph, Granada

Lingkungan di sekitar taman sepi, dalam perjalanan kami melewati Universitas Granada dan akhirnya menemukan Plaza de Toros de Granada. Bangunan bulat bergaya Neomudéjar, tempat berlangsungnya pertunjukan adu banteng. Terdiri dari tiga lantai dengan total 14.500 kursi. Di bagian luar terdapat cafe-cafe dan restoran. 

Kami melewati toko-toko yang baru dibuka oleh pemiliknya, saat itu sekitar lewat dari pukul 3 sore. Saya baru ingat jika di Spanyol punya budaya siesta, tidur siang singkat setelah makan siang atau biasa disebut istirahat tengah hari. 

Melanjutkan perjalanan kami menemukan jalur pedestrian di tengan jalan Avenida de la Constitucion yang dipenuhi patung-patung orang-orang terkenal di Spanyol. 


Avenida de la Constitucion Statues
Dari jalan ini kami berbelok ke Gran Via de Colón untuk kembali ke penginapan. Kami mampir ke supermarket Mercadona yang cukup besar dan lengkap, membeli makanan dan jus untuk makan malam dan bekal besok ke Alhambra. Kami makan malam kami mie instan yang baru kami temukan, setelah bosan makan sandwich. Mie kami tambah dengan jagung terasa nikmat, sambil menunggu cucian selesai ;p 

Setelah beres semua, baru mandi dan tidur....hari yang cukup melelahkan, terutama karena terik matahari. Esok pagi kami akan ke Alhambra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar