2013/10/01

Menyusuri Roma, the eternal city (1)

Roma menjadi destinasi terakhir trip Eropa kami sebelum kembali ke tanah air. Kami naik kereta dari Florence, dengan menggunakan Eurail pass namun tetap harus membeli kursi eur 10. Kereta berangkat pukul 10.40, sampai di stasiun Termini tepat pukul 12.13.

Map of Italy

Kami membeli tiket untuk 1 hari berlaku sampai tengah malam, bukan 24 jam seperti di Jerman atau Austria. Jenis tiket transportasi yang tersedia ada untuk sekali naik (berlaku 100 menit), tiket 1 hari, 3 hari, 7 hari, sebulan dan setahun. Tiket berlaku untuk kereta, trem, bus namun tidak termasuk kereta ke airport. Tiket harus divalidasi di pintu masuk untuk stasiun kereta dan di mesin dalam bus.
Roma punya 2 jalur kereta bawah tanah yang disebut Metro, jalur oranye dan biru.

Dari stasiun Termini, kami naik Metro, turun jauh di bawah tanah, lorong dan bangunan sudah sangat tua. Trurun di stasiun Cornelia lalu naik bus nomor 246 turun di depan supermarket Panorama yang ada di seberang area Plus Camping Roma tempat kami menginap. Kami menginap di tenda untuk 2 orang, tenda mirip dengan yag ada di Florence, hanya saja dibagun berjajar rapat satu sama lain. Area kamar mandi, toilet dan mesin cuci jauh lebih bagus daripada di Florence. Jadi ada plus minusnya antara keduanya. Ada tambahan biaya reservasi yaitu tax eur 1/orang/hari dan biaya jaminan kunci eur 5 yang akan dikembalikan saat kita check out.


Setelah berberes, kami memulai penjelajahan mulai dari Trevi Fountain, Naik bus 246 sampai stasiun Cornelia, lalu naik metro sampai Barberini Trevi, selanjutnya jalan kaki.

Trevi Fountain (Fontana di Trevi) adalah air mancur yang berada di tengah kota Roma di pertemuan 3 jalan (trevi) yaitu Via De' Crocicchi, Via Poli and Via Delle Muratte. Di tengah air mancur berdiri patung Ocean, anak dari Sky dan Vesta. Sulit menggambarkan keindahan dari keseluruhan konstruksi, jadi sebaiknya nikmati saja fotonya. Sewaktu kami sampai, di sana penuh orang sedang jalanan sempit. Ada kepercayaan jika kita melempar uang koin ke dalamnya, maka suatu saat kita akan kembali ke Roma. Percaya atau tidak, terserah anda....

 

Pantheon yang berarti dewa-dewa, dahulu merupakan kuil, lalu berubah fungsi menjadi gereja sampai saat ini, di dalamnya terdapat beberapa makam, salah satunya makam pelukis Raphael Sanzio da Urbino yang disebut dalam novel Dan Brown, Angel and Demons. Atap bangunan berkubah bulat, dengan lubang di tengahnya sebagai jalan masuk udara dan cahaya matahari, berfungsi sebagai ventilasi, pendingin dan penerangan.


Perjalanan berlanjut ke Piazza Navona, ditengahnya terdapat Fountain of the Four Rivers (Fontana dei Quattro Fiumi), salah satu karya Gian Lorenzo Bernini, tahun 1651. 4 sungai mewakili sungai Nil di Africa, Gangga di Asia, Danube di Europa, dan Rio de la Plata di Amerika. Air mancur ini juga menjadi lokasi altar 'Air' pada Angel and Demons.


Perjalanan kami lanjutkan sampai hari mulai gelap. Kembali ke camping setelah sebelumnya membeli makanan dan minuman di supermarket Panorama. Esok pagi penjelajahan akan dilanjutkan.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar