Beruntung kami dijemput oleh adik saya yang beberapa tahun terakhir ini tinggal di Bangkok. Trip kali ini memang sekalian ketemuan dengan adik saya. Kami sudah lama tidak ketemu. Tas saya penuh dengan barang-barang pesanan adik saya, biasa orang lama di luar negri pasti kangen dengan makanan Indonesia hehehe.....
Hari sudah siang, jadi kami langsung menuju ke Baiyoke Tower, yang kabarnya merupakan tower tertinggi di Thailand (309 meter, 83 lantai). Untuk makan di sini perlu reservasi terlebih dahulu, reservasi untuk kami pukul 13.00. Baiyoke letaknya tidak jauh dari stasiun BTS Makasan.
Sebelum makan kami dibawa ke roof top terlebih dahulu, di sini kita bisa menyaksikan kota Bangkok 360 derajat, karena terdapat bagian lantai yang memutar. Kami makan buffet, makanannya tidak terlalu istimewa tapi segala macam makanan ada. Sushi roll-nya enakkkk....seafood-nya lumayan hanya kurang besar. Saya hanya mencoba makanan Thailand dan Jepang saja, makanan barat tidak saya coba, sudah terlalu kenyang.
Baiyoke Tower |
Selesai makan dan menyerahkan barang titipan, kami di antar sampai ke Mal Terminal 21 dekat dengan stasiun MRT Ashok. DJ perlu menukar uang Baht (THB), sekalian kami jalan-jalan sambil menunggu waktu keberangkatan kereta ke Chiang Mai pukul 18.00. Saya titip adik saya untuk membelikan tiket kereta BKK-CM sebulan sebelumnya, karena pembelian melalui website sedang dihentikan.
Mal Terminal 21 cukup menarik dengan konsep airport, di beberapa sudut dihiasi dengan ikon-ikon dari beberapa negara sesuai dengan areanya. Misalnya area Inggris, ada bus double dekker dan gardu beserta penjaga istana. Area Turki, salah satu tiangnya terdapat penari Rumi. Are Jepang, 2 sumo sedang bertarung. Bahkan dibuat replika Golden Gate, ikon dari San Fransisco. Kami berdua bukan penggila belanja, jadi adanya ikon-ikon tadi menarik buat kami, serasa bepergian ke beberapa negara sekaligus...;p
Terminal 21 Mall, Bangkok (near MRT & BTS Ashok) |
Lewat pukul 4 sore, kami menuju stasiun MRT Ashok untuk menuju ke stasiun Hua Lamphong, thb 27. Sesampai di stasiun Hua Lamphong, kami cari kereta kami sesuai yang tercantum pada tiket. Kami mengelilingi seluruh platform yang ada tapi kereta tidak nampak. Tanya ke petugas stasiun, yang ada juga tidak tahu, padahal kereta yang akan berangkat pukul 8 malam saja sudah ada di salah satu platform.
Kami ke bagian informasi, dan mendapat jawaban bahwa kereta kami dibatalkan keberangkatannya, karena masih adanya perbaikan jalur rek kereta api menuju CM. Dia meminta kami untuk me-refund tiket di loket nomor 1. Nah lho....bagaimana nih....bisa berantakan semua rencana kalau kami tidak sampai di CM besok pagi, waduhhhh....
Info yang kami dapat, alternatifnya adalah:
- Dengan kereta malam menuju Uttaradit, lalu ganti naik bus menuju CM.
- Naik bus ke CM namun harus ke terminal Mochit.
- Naik pesawat, harus balik ke DMK.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba kereta menuju Uttaradit, setidaknya kami tetap dapat merasakan naik kereta dengan tempat tidur, meskipun sampai di CM meleset dari rencana, jadi siang hari. Harga tiket untuk kereta kelas dua dengan AC, lower bed thb 670 sedang upper bed 600. Kami mengambil bed atas dan bawah.
Sambil menunggu keberangkatan kereta, kami duduk-duduk sambil makan dan mengamati lalu lintas di depan stasiun. Menurut peta seharusnya China Town letaknya tidak jauh di depan stasiun, namun saya ragu arahnya, apakah ke kanan, ke kiri atau lurus ke depan, lagipula sebagian jalanan sedang ditutup karena pembuatan jalur baru kereta.
Sebelum naik kereta, kami ke toilet dahulu di stasiun, ternyata tersedia juga tempat untuk mandi. Toilet thb 2, shower thb 20. Di sini toilet berbayar yang paling murah yang kami gunakan selama trip, di tempat lain thb 3, di Chiang Rai malah thb 5.
Pukul 8 kurang, kami masuk ke kereta, masih belum ada orang lain di gerbong kami. AC sudah dinyalakan, jadi lumayanlah. Tidak lama setelah kereta bergerak, petugas mulai menata tempat tidur di semua bangku yang ditempati.
Dua bangku berhadapan ditarik dan disatukan, lalu dialasi dengan kasur lipat tipis, lalu dipasang sprei dan ditambahkan bantal dan selimut baru. Demikian pula dibagian atas, ditarik menjadi alas tempat tidur. Tersedia tangga untuk naik ke atas serta tempat menaruh tas dan sepatu kita. Masing-masing kompartemen dipasangi tirai untuk privasi.
Kami tidur cukup nyenyak, mungkin karena capek dan memang cukup nyaman.
Uttaradit, 1 stasiun sebelum stasiun destinasi terakhir, maka kami memasang alarm pukul 4 pagi. Sehingga masih sempat cuci muka sebelum turun dari kereta.
Petugas stasiun akan memberitahukan penumpang yang akan turun.
Demikian hari pertama kami di Thailand......
Hi ms soewito,
BalasHapusSalam kenal :)
18 mei saya akan mengadakan perjalanan ke chiangmai dari bangkok dengan kereta. Apakah tiket kereta bisa dipesan terlebih dahulu atau hanya bisa dibeli di on the spot di stasiun pada saat itu juga? Jika bisa melakukan pembelian tiket kereta by online booking, kemanakah saya harus memesan?
Terima kasih
Bisa online di http://thailandtrainticket.com/ atau http://www.railway.co.th/home/default.aspx?ID=&lang=EN
BalasHapus