Hari masih gelap, beberapa supir tuk-tuk dan taxi menawarkan jasanya. Kami mencari informasi, dimana letak terminal bus dan bagaimana cara ke sana. Petugas stasiun seorang bapak tua, menjelaskan arah menuju stasiun, jalan ke arah kanan, melewati 2 perempatan lalu belok kanan, ikuti jalan maka akan sampai ke terminal, sekitar 2 km.
Kami pikir kalau hanya 2 km saja, bisalah jalan kaki, toh masih pagi dan hawa dingin. Infonya bus ke Chiang Mai berangkat dari pukul 5.15, 5.30 dan jam 6.15. Sebenarnya saya agak khawatir kalau-kalau tidak keburu sampai di terminal.
Kami berjalan sesuai arahan si bapak. Sebelum sampai pintu keluar, si bapak memanggil. Kirain mau ngapain, ternyata dia mau mengantar kami dengan sepeda motornya hahaha...
Jadilah kami berboncengan bertiga dengan ransel2 kami, sampai di pintu terminal. Terima kasih ya pak.....;D
Loket sudah beberapa orang antri. Kami menyambung antrian dan mendapat tiket ke CM jam 7, harga tiket bus AC ekonomi thb 169. Bus-nya cukup bagus dan nyaman, berhenti di beberapa kota untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Jam 11.15 sampailah kami di Chiang Mai Arcade Bus Terminal. Chiang Mai punya 2 terminal bus. Arcade ini letaknya di pinggir kota CM. Suasana terminal lengang, tidak banyak bus maupun penumpang lalu lalang.
Chiang Mai Arcade Bus Terminal |
Selagi kami duduk menunggu, ada seorang bapak mendekati kami, bertanya kami mau kemana. Kami tunjukkan kertas booking, dia bilang tau tempat itu. Menawarkan 30 baht berangkat sekarang. Sebenarnya kami merasa gak enak dengan ibu tadi, tapi kami lihat sekeliling tidak kelihatan. Ya sudahlah, kami naik angkot si bapak.
Sepanjang perjalanan, saya lihat banyak sekali turis di jalan-jalan. Rupanya CM memang kota tujuan turis. Singkatnya sampailah kami di ujung jalan masuk Nantaram road, rupanya letaknya di depan Chiang Mai Gate, salah satu gerbang yang mengelilingi kota tua CM. Dan ternyata dari ujung jalan, Noble House sudah kelihatan, tidak sampai 5 menit jalan kaki.
Kami mendapat kamar di lantai 3, kamarnya cukup besar dan nyaman, dilengkapi dengan AC, kulkas, TV dengan TV Kabel, kamar mandi dan toilet di dalam kamar, serta balkon. Dengan harga thb 980 untuk 2 malam dibagi berdua, kami puas dengan kamar kami. Kamarnya bersih, staf nya sangat membantu dan letaknya cukup strategis.
Melalui staf hotel kami dibantu untuk sewa motor. Harga sewa thb 150 untuk 24 jam, kami tawar karena kami hanya menggunakan sampai jam 9 malam, sedangkan sekarang sudah jam 14. Akhirnya kami mendapat harga thb 100.
Kami juga mendapat diskon untuk 1 day trip besok pagi yang akan kami ikuti, dengan tujuan Chiang rai, Golden Triangle, Mae Sai dan suku Karen, dari harga 1.100 menjadi 1000. Besok akan dijemput pukul 7.30 pagi.
Our room, motor bike and chicken noodle for lunch |
Selesai administrasi dan pembayaran, kami cari makan siang dulu di sekitar penginapan banyak rumah makan. Kami memesan chicken noodle, ternyata versi kecap mirip semur tapi tidak terlalu manis, enakkkkk....apalagi kami sudah kelaparan.
Kami mendapat motor warna ungu yang cantik dengan hiasan bling-bling. Tujuan kami ke Wat Phra That Doi Suthep, sekitar 17 km dari pusat kota. Berbekal peta yang kami ambil dari hostel dan informasi dari pegawai sewa motor, kami mengisi bensin 70 thb, tidak sampai 2 liter.
Jalan menuju Wat Doi Suthep cukup mudah. Ikuti saja jalan raya yang mengelilingi kota tua, sampai ketemu Hualin Corner, ambil belok ke kiri, selanjutnya ikuti jalan saja. Jika melewati Chiang Mai University lalu CHiang Mai Zoo, maka anda ada di jalan yang benar.
Wat Doi Suthep, ramai dengan pengunjung selain turis juga beberapa datang untuk berdoa. Terdapat 2 jalan masuk, 1 melalui tangga naik, yang lain melalui cable car dengan membayar 20 thb untuk naik turun. Tiket masuk wat 30 thb.
Sebelumnya kami tidak tahu ada jalan naik, jadi kami naik cable car, jadi kami harus membayar 50 thb.
Dari salah satu sudut wat, kita dapat melihat kota CM dari ketinggian.
4 km dari Wat Doi Suthep terdapat istana musim dingin keluarga kerajaan bernama Phra Tamnak Phu Phing, semula kami ingin mengunjunginya namun apa mau dikata motor tidak bisa nanjak, dan di tengah jalan ada pohon tumbang jadi harus tunggu antrian, sedangkan kami hanya punya waktu hari ini saja untuk menjelajah kota CM.
Jadilah kami putar balik, mana bensin juga mepet sekali, seharusnya tadi kami isi paling tidak 100 thb. Pada arah jalan balik ke kota saya sempatkan memotret CM Zoo dari seberang jalan.
Chiang Mai Zoo & Aquarium |
Target berikutnya adalah Wat Pra Singh, Wat Chedi Luang dan Wat Chiang Man yang berada di area dalam kota tua. Sebenarnya banyak Wat, namun waktu tidak memungkinkan, jadi kami harus memilih prioritas.
Kami mengisi bensin lagi 70 thb, sebelum masuk ke kota tua. Kota tua CM mempunyai 5 pintu gerbang: Chiang Mai Gate, Suan Proong Gate, Thapae Gate, Chang Puek Gate, Suan Dok Gate, dan 4 corner: Katam Corner,Ku Huang Corner, Hualin Corner dan Sriphum Corner. Gerbang paling ramai oleh turis adalah Thapae Gate, di sekitarnya banyak resto dan bar. Di dalam kota tua juga banyak sekali jalan kecil penuh dengan guest house. Chiang Mai sangat tourist friendly. Hawa sejuk, lebih nyaman dibandingkan Bangkok yang macet, namun memang beda, masing-masing punya kelebihannya sendiri.
Wat Chedi Luang |
Wat Phra Singh |
Selanjutnya kami menuju ke Night Bazaar, sekalian cari makan malam, sudah lapar.
Kami makan di food court di dalam area Night Bazaar, harga lebih mahal dibandingkan jika makan di rumah makan. Tom yum seafood noodle 60 thb.
Night Bazaar, pedagang berbagai jenis barang, dari suvenir, pakaian, tas, lukisan dan sebagainya.
Hari sudah malam, kami memutuskan kembali ke penginapan karena besok pagi-pagi akan dijemput untuk trip ke Chiang Rai. Saran saya jika anda sewa motor dan mengunjungi Doi Suthep, sebaiknya pilih motor dengan CC yang besar, hingga kuat menanjak, lalu isi bensin 100 thb sekaligus, sebab ternyata sisa bensin masih banyak sepulang dari Night Bazaar.
Bersambung.... Day 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar