Satu lagi perkampungan tradisional yang kami kunjungi dalam rangkaian Festival Adventure Indonesia, September 2015 yaitu perkampungan tradional Monbang, tempat suku Kabola yang berada di Desa Kopidil Kecamatan Alor Barat Laut. Jarak dari Kalabahi sekitar 7 km, dapat ditempuh dengan kendaraan dalam waktu 45 menit.
Yang unik dari suku Kabola, mereka menggunakan pakaian dari kulit kayu Ka. Nanti kami akan didemonstrasikan bagaimana mengelupas kulit kayu supaya utuh dan dapat digunakan sebagai bahan pakaian.
Kami disambut dengan tari Cakalele dan lego-lego. Nantinya setiap kunjungan kami selalu disambut dengan Lego-lego ini. Desa ini juga penghasil kopi yang cukup enak.
|
Tarian selamat datang |
|
Pemusik gendang & gong bersiap di tengah lapangan |
|
Kepala suku ditandu memasuki arena |
|
Tari Lego-lego suku Kabola berpakaian kulit kayu |
Kami disuguhkan makan siang, kali ini tersedia jagung titis yang merupakan makanan pokok orang Alor, jagungnya berwarna putih, sayur nangka, ubi rebus, sayur pepaya, lalu ada emping jagung tapi rasanya mirip dengan emping mlinjo. Walau sederhana tapi kami antusias mencobanya. Begini kira-kira makanannya.
|
Makan siang di Kabola |
|
Rumah Suku Kabola |
|
Mengelupas kayu Ka |
|
Terkelupas sudah |
Selesai makan, salah seorang warga mendemonstrasikan cara mengelupas kulit kayu Ka yang digunakan sebagai bahan pakaian. Kayu dipukul-pukul sampai lepas. Warna kulit kayu yang putih kecoklatan, membuatnya terlihat unik. Memerlukan kayu yang besar sebagai bahan pakaian utuh. Pakaian untuk wanita, berupa gaun tanpa lengan, sedangkan pria, bertelanjang dada di bagian atas.
Selain menjual kerajinan dari kulit kayu seperti tas, kain tenun juga kopinya. Kami tidak lama di sini, perjalanan dilanjutkan ke desa nelayan Maimol, tempat kami bermalam di rumah penduduk untuk malam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar