2017/12/06

Spain Trip 2017 - Barcelona Day 2

Pagi ini kami megunjungi Camp Nou (artinya new field), stadion Barcelona FC sejak 1957. Lokasinya tak jauh dari tempat kami menginap, jadi kami jalan kaki ke sana. Stasiun Metro terdekat adalah Collblanc. 

Terdapat 2 stadion di sini, tersedia Camp Nou Tour, FC Barcelona Museum dan FC Barcelona Botiga Official Megastore dengan produk dari Nike.  

Camp Nou - Barcelona FC

Kita bisa menemukan patung pesepakbola László Kubala Stecz, pemain terbaik yang pernah bermain untuk klub Barcelona. Setelah pensiun sebagai pemain, ia bertindak sebagai pelatih Barcelona dan juga melatih tim nasional senior Spanyol serta tim Olimpiade. 

Lempengan batu dengan cetakan wajah Francesc Miró-Sans, presiden Barcelona FC tahun 1953 sampai 1961. Ialah yang mengusulkan untuk pembangunan Camp Nou untuk menggantikan stadion lama Camp de Les Corts yang dirasa terlalu kecil. 

Camp Nou - Barcelona FC

Selain sebagai stadion pertandingan sepak bola, Camp Nou juga dgunakan untuk acara-acara lainnya, misalnya untuk konser musik dan misa akbar.

Jika Real Madrid bekerja sama dengan Adidas, maka Barcelona FC menjual produknya dengan label Nike. Kami mampir melihat-lihat tokonya, menurut saya penataannya lebih menarik daripada toko Real Madrid.

Camp Nou - Barcelona FC Store

Selesai keliling Camp Nou, kami naik Metro dari stasiun Collblanc menuju stasiun Diagonal. Tujuan berikutnya melihat Casa Milà dan Casa Batlló, ke duanya karya Antoni Gaudí dan letaknya berdekatan berada di Passeig de Gracia. 

Avinguda Diagonal (La Avenida Diagonal) merupakan salah satu jalan terluas dan terpenting di Barcelona. Dinamakan demikian karena membelah kota Barcelona menjadi dua secara diagonal dari barat ke timur. Pada persimpangan jalan antara Diagonal dengan Passeig de Gracia, kita bisa menemukan sebuah Obelisk, yaitu tugu batu dengan empat sisi dengan ujung menyempit berbentuk piramida di bagian atas. Obelisk bisa kita temukan di banyak tempat di seluruh dunia, bahkan di Jakarta juga ada yaitu Monumen Nasional (Monas) yang melambangkan perjuangan kemerdekaan Indonesia, konstruksinya dimulai tahun 1961 dan dibuka untuk umum tahun 1975.

Gerimis menyertai perjalanan kami menuju Casa Mila. Kami sempat menemukan pancuran air minum dengan bentuk yang menarik di pinggir jalan, seorang perempuan berambut keriting bertopi sedang menangkap katak, dari mulut katak inilah air keluar. Banyak pancuran air minum dengan bentuk-bentuk lain yang menarik dapat kita temukan di jalan-jalan kalau kita teliti. Hanya saja agak sulit menemukan toilet umum di Barcelona.

Drinking Water

Antoni Gaudi (25 Juni 1852 - 10 Juni 1926) adalah seorang arsitek Catalan dengan berbagai karya yang unik bahkan sampai sekarang, memadukan berbagai gaya, bentuk-bentuk tidak beraturan, ornamen yang detil berbentuk bunga, buah, binatang , kepingan pecahan marmer, kaca atau keramik warna-warni. Beliau meninggal saat tengah mengerjakan proyek Sagrada Família, yang bahkan sampai sekarang masih belum selesai. Makamnya bisa ditemukan di ruang bawah tanah Sagrada Família.

Beberapa karya Gaudí dinobatkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1984,  Park Güell, Palau Güell dan Casa Milà, sedangkan pada tahun 2005 fasad Nativity, ruang bawah tanah dan apse Sagrada Família, Casa Vicens dan Casa Batllo di Barcelona, ​​bersama dengan ruang bawah tanah Colònia Güell di Santa Coloma de Cervelló. Hari ini kami sempat melihat 4 di antarannya.

Casa Mila
Casa Milà (La Pedrera) dibangun antara tahun 1906 dan 1912 oleh Antoni Gaudí untuk Roser Segimón suaminya Pere Milà, casa berarti rumah. Bangunan ini berlantai sembilan dengan berbentuk asimetris, banyak lengkungan dan jendela.
Setelah berganti pemilik beberapa kali, berubah fungsi dan proses restorasi, saat ini digunakan sebagai markas besar Catalunya La Pedrera Foundation dan menjadi pusat kebudayaan di Barcelona untuk berbagai aktivitas  dan pameran. Di salah satu sudutnya kita bisa menemukan toko suvenir terkait dengan karya Gaudi. Jika berniat masuk, sebaiknya membeli tiket secara online terlebih dahulu untuk menghindari antrian yang lumayan panjang. 

Casa Mila

Casa Batlló
Masih di jalan yang sama tak jauh dari Casa Mila, sekitar 600 meter kita bisa menemukan Casa Batlló, di seberang jalan. Bangunan aslinya dibangun 1877 dan ini dibeli oleh  Josep Batlló tahun 1900, lalu didesain ulang oleh Gaudi tahun 1904.

Disebut juga Casa dels ossos (House of Bones), karena memiliki bentuk sepertu tulang-tulang, atapnya melengkung mirip tulang belakang naga atau dinosaurus. Sebagian besar fasad dihiasi dengan mosaik yang terbuat dari pecahan keramik dari warna oranye keemasan yang berubah menjadi warna biru kehijauan, jendela oval tidak beraturan dan karya batu terpahat yang terukir, seolah perancang menghindari garis lurus. Karena tiket masuk cukup mahal untuk kantong kami, kami hanya foto-foto dari depan saja. 

Casa Batlló
Melanjutlan perjalanan menyusuri sepanjang Passeig de Gracia, sampailah di Plaza Catalunya. Tujuan berikutnya mencari lokasi Katedral Barcelona, kami mengambil jalan yang sejajar dengan La Rambla, berbelok-belok memasuki lorong-lorong kecil mencoba mengikuti petunjuk jalan, tapi lebih sering tiba-tiba petunjuk arah menghilang sebelum sampai tujuan.  

Terdengar suara musik, nyanyain dan tarian, lalu kami lihat kerumunan orang. Ternyata sedang ada la festa Catalana, pesta rakyat tradisional. Berkostum tradisional beberapa orang menari berkeliling. Kami menikmati 1 tarian sebelum melanjutkan perjalanan. Tak jauh dari tempat menari, tenda-tenda berdiri, para pedagang barang antik dan pernak-pernik menarik menjajakan dagangannya. 

la festa Catalana 

Barcelona Cathedral

Katedral ini dibangun dari abad ke-13 sampai abad ke-15, disebut juga The Cathedral of the Holy Cross and Saint Eulalia (Catalan: Catedral de la Santa Creu i Santa Eulàlia, Spanish: Catedral de la Santa Cruz y Santa Eulalia). Katedral bergaya Gothic dengan atap terkenal dengan gargoyle-nya, yang menampilkan berbagai macam hewan lokal maupun mitos. Antrian cukup panjang, jadi kami hanya melihat-lihat dari depan saja.


Di samping Katedral terdapat galeri kecil yang menarik. Awalnya saya tertarik dengan bentuk semut besar dari besi di halamannya. Jadilah kami masuk melihat-lihat ke dalam, terdapat juga seni pahat dan seni lukis. 



Kembali menyusuri lorong-lorong sempit, akhirnya kami menemukan bangku di belakang sebuah gereja entah apa namanya, untuk menyantap makan siang kami yang kami beli di mini market dekat Camp Nou, kali ini ditambah kudapan anggur hijau.

Selesai makan siang, kami menemukan kantor pos dan telegram, sebuah bangunan tua yang masih terpelihara dengan baik. Kami masuk, ternyata cantik juga di dalamnya. Dengan atap tinggi, lengkungan di atas pintu dihiasi lukisan.

Post Office

Selanjutnya kami menuju Port Vell, namun dari sisi yang berbeda dengan kemarin. Mencolok di tepi pantai, berdiri The Head of Barcelona (El Cap de Barcelona) patung surealis yang dibuat oleh seniman Pop Amerika Roy Lichtenstein untuk Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona, ​​Catalonia, Spanyol. 

The Head of Barcelona

Lalu yang tak bisa dilewatkan adalah patung fiberglass lobster raksasa, sepanjang 10m dirancang dan dibangun oleh seniman Spanyol Javier Mariscal, yang awalnya merupakan bagian dekorasi di restoran makanan laut Gambrinus. Ketika restoran Gambrinus tutup patung itu dibeli oleh dewan kota Barcelona. 

Giant Lobster scuplture

Kami melewati Barcelona Aquarium dan masuk ke Maremagnum Mall untuk numpang ke toilet, sebelum kembali menyusuri jembatan Rambla de Mar, Columbus Monument, La Rambla. Seniman-seniman jalanan yang beraksi di sepanjang La Rambla berbeda dengan hari kemarin, mungkin mereka bergiliran.

Kami naik metro dari Plaza Catalunya menuju Park Güell (jalur hijau L3), taman karya Gaudi, kami turun di stasiun Vallcarca. Dari stasiun perjalanan masih cukup jauh dan mendaki, bahkan ada yang naik elevator di tengah jalan.  

Park Güell
Park Güell menupakan taman umum yang di atas bukit Carmel Hill, distrik Gracia di Barcelona. Eusebi Güell menugaskan desain taman itu ke Antoni Gaudí, dibangun antara tahun 1900 dan 1914 dan dibuka secara resmi sebagai taman umum pada tahun 1926. Pada tahun 1984, dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. 

Park Güell memiliki tiga akses pintu masuk dan memiliki 2 area yang berbeda: Zona Monumental, yang memerlukan pembelian tiket, dan area akses gratis yang terbuka untuk semua pengunjung tanpa biaya. Jika anda ingin masuk ke zona berbayar, sebaiknya membeli tiket lebih dahulu secara online untuk menghindari antrian. Pada zona Monumental itulah kita bisa menemukan salamander mozaik yang terkenal itu. 

Kami menjelajahi zona tak berbayar yang cukup luas juga, dari sini kita bisa melihat kota Barcelona dari ketinggian juga zona Monumental di bawahnya. Taman ini awalnya merupakan bagian dari area perumahan gagasan tentang Count Eusebi Güell yang tidak berhasil secara komersial. Dirancang untuk menghadirkan kedamaian dan ketenangan yang diharapkan dari sebuah taman.

Park Güell

Park Güell

Park Güell  merupakan bukit berbatu dengan sedikit vegetasi dan beberapa pohon, yang disebut Muntanya Pelada (Bare Mountain). Terdapat rumah pedesaan besar bernama Larrard House atau Rumah Muntaner de Dalt, yang ditempati Count Eusebi Güell pada tahun 1906 untuk tinggal di . Karena tidak ada pembeli maka atas saran Güell, Gaudí membeli rumah yang dibangun oleh Francesc Berenguer pada tahun 1904 dan pindah bersama keluarganya dan ayahnya pada tahun 1906 sampai 1926. Sejak tahun 1963 berfungsi sebagai Gaudi House Museum (Casa Museu Gaudí) yang berisi karya orisinal oleh Gaudí dan beberapa rekannya. 

Tiang-tiang dari batu yang seolah ditumpuk-tumpuk sembarangan membentuk lorong yang cantik dengan pohon-pohon palem dan pinus disekelilingnya, serasa berada di gurun. 

Kami berjalan terus ke puncak bukit dan menemukan beberapa seniman memainkan musiknya. Sejenak kami menikmati musik sambil beristirahat dan memandang ke arah kota Barcelona. 
Musicians at Park Güell
Puas berkeliling, kami keluar taman dari pintu yang berbeda dari arah kami datang. Sambil menuruni bukit, sebenarnya saya tidak tahu arah, hanya mengikuti kata hati saja. Mampir ke beberapa toko, siapa tahu ada koper yang cocok untuk menggantikan ransel saya yang patah tiangnya. 

Hari sudah sore tapi masih terang, lalu saya melihat petunjuk arah ke Sangrada Familia. Awalnya teman saya tidak berminat untuk ke sana, tapi saya bujuk. Menurut pengalaman, jika ada petunjuk arah tujuan, maka tempat itu tidak jauh dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jujur saya tidak tahu seberapa jauh, jadi kami mengikuti petunjuk yang ada di sepanjang jalan. Setelah beberapa lama, mungkin sekitar 40 menit, akhirnya kami menemukan Sangrada Familia yang spektakuler itu. Menurut saya rute perjalanan kami tadi memutar, memang agak membingungkan jika tidak punya peta. Sepanjang perjalanan kami juga tidak melewati stasiun metro.

Sagrada Familia
Singkat cerita kami sampai di Sangrada Familia, tampak depannyapun sudah mengagumkan dengan detail-detail ornamennya. Masih tampak progres pembangunan, beberapa area masih ditutup. Kami memutuskan untuk mengelilingi bangunan terlebih dahulu sebelum masuk. Antrian juga cukup panjang. 
Sangrada Familia
Sagrada Familia merupakan basilika raksasa yang juga merupakan salah satu karya Gaudí yang paling terkenal di Barcelona. Dibangun sejak tahun 1882 dan masih belum selesai karena pembangunannya bergantung pada sumbangan pribadi dan terganggu oleh Perang Sipil Spanyol. 
  
Kami menemukan area yang memungkinkan kita masuk tanpa tiket, kapel kecil dimana terdapat makam Gaudi di dalamnya. 
Sangrada Familia

Gaudi's Tomb at Sangrada Familia
Sebelum kembali ke penginapan, saya mempir ke salah satu toko suvenir di dekat basilika untuk membeli buku tentang karya Gaudi sebagai kenang-kenangan. Kami kembali naik metro.

Sesampai di penginapan dan mendapat akses wifi di penginapan, saya browsing toko koper yang dekat penginapan dan menemukan toko Paco Martinez yang sedang sale di salah satu mal. Kami mengikuti arah menggunakan google map yang ternyata bisa offline. Saya dapat koper kabin soft case seharga € 19,99 untuk menggantikan ransel saya yang rusak.

Malam hari kami pamit dengan tuan rumah, karena esok pagi-pagi kami akan naik pesawat Singapore Airline pukul 10 ke Jakarta, transit di Singapore.

Kami berangkat kira-kira pukul 7 pagi menuju Airport. Kami memilih naik Airport Metro Link  L9 Sud, dari stasiun Collblanc yang langsung ke Airport tanpa harus transit seperti waktu datang, harga tiket €4.50 sekali jalan. Kebetulan juga tiket T-10 kami sudah terpakai semua.

Maka berakhirlah trip kami di Eropa.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar