2017/12/29

Central Vietnam Trip 2017 - Hoi An Day 1

Kami naik Air Asia dengan rute CGK - KUL pukul 6.15 transikt di KLIA2 kemudian KUL - Da Nang (DAD) sampai pukul 15.15 waktu Da Nang. Tidak ada perbedaan waktu antara Vietnam dengan Jakarta, tapi Kuala Lumpur 1 jam lebih cepat dari Jakarta.

Kota Tua Hoi An dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1999 sebagai contoh pelabuhan perdagangan Asia Tenggara abad ke-15 sampai abad ke-19 dengan berbagai arsitektur tua yang masih terpelihara, seperti  kuil Cina, jembatan yang dirancang Jepang, pagoda, rumah toko kayu, rumah kolonial Prancis, dan kanal tua. Sebagian bangunan tua sudah beralih fungsi menjadi hotel, cafe, restoran, toko berbagai jenis barang dan suvenir, namun tetap dipertahankan bangunan tuanya. Beberapa area hanya boleh diakses oleh pejalan kaki, sepeda dan becak saja. Kota Tua ini nyaman untuk dijelajahi dengan berjalan kaki.

Hoi An tidak memiliki bandara maupun stasiun kereta api, pilihannya hanya dengan menggunakan transportasi darat. Bandara terdekat adalah Da Nang. Lokasi Hoi An hanya sekitar 30 km arah selatan dari Da Nang, 40 menit dengan mobil.

Dari bandara Da Nang menuju Hoi An, kami memesan penjemputan dari penginapan di Hoi An, $ 12 untuk 1 mobil. Sebenarnya jika ingin murah bisa naik bus no. 1, hanya saja dari info yang saya baca, bus terakhir pukul 5 sore, perkiraan saya tidak akan cukup waktu jadi opsi ini saya singkirkan. Jika menggunakan bus, maka dari Da Nang Airport kita harus ke terminal bus lebih dahulu. Tidak ada transportasi publik masal dari Airport, jadi pilihannya naik taxi baik konvensional atau online (Uber atau Grab). Dari yang saya baca taxi konvensional yang disarankan adalah Vinasun atau Mailinh. Banyak cerita scum ditulis, jadi hati-hati ya.....Ada baiknya kita punya patokan harga supaya tidak kemahalan.

Belakangan sewaktu jalan-jalan di kota tua Hoi An, saya baru tahu ada layanan antar jemput antara Da Nang dan Hoi An dan sebaliknya, dengan ongkos VND 110.000/orang.

Shuttle Service schedule & price

Sebelum berangkat saya chatting dengan pemilik penginapan di Hoi An yang saya booking via Booking.com, Green garden house (namanya Trinh), dan kebetulan menggunakan aplikasi Whatsapp. Dengan WA, saya memesan jemputan, tanya megenai sim card provider yang bagus dan penukaran uang. Dia sangat membantu kami selama di Hoi An, dari penjemputan, penukaran uang, sewa sepeda, pesan bus ke Hue. Apa yang kita butuhkan tinggal bilang saja. Dia juga menerima jahit pakaian, kursus memasak juga.

Sesampai di bandara Da Nang, keluar melalui imigrasi, yang dibagi menjadi 4 jalur untuk crew, Vietnamese, Asean dan Foreigner (non Asean). Setelah melewati imigrasi, saya melihat ada beberapa loket berjajar, namun saya tidak melihat tempat penukaran uang (mungkin juga saya salah), yang saya lihat hanya loket yang menawarkan sim card lokal dari berbagai provider.

Biasanya selama trip ke Luar Negri, saya hanya mengandalkan wifi dari penginapan. Tapi jika di negara/kota yang transportasi publik masal tidak bisa diandalkan atau hanya sedikit, sebaiknya membeli sim card lokal, terutama untuk penunjuk arah dan translate jika perlu. Sebelum berangkat, saya tanya dulu ke teman perjalanan kali ini, apakah dia memerlukan sim card lokal? Dia bilang perlu untuk komunikasi dengan orang rumah dan kantor, kami sepakat dia saja yang pakai.

Kami membeli sim card Viettel sesuai saran dari Trinh, mengambil paket internet paling murah $5, yang menurut penjualnya cukup untuk digunakan selama trip kami di Vietnam dan ternyata memang cukup. Kami belum menukar uang lokal (VND) jadi membayar dengan USD. Kami membeli dari loket pertama yg sedang kosong dan tidak sempat membandingkan harga.

Selesai urusan sim card, kami keluar mencari yg menjemput. Mobil jemputan kami mobil sedan cukup nyaman. Melewati kota Da Nang dengan berbagai spanduk atau tulisan sambutan acara APEC yang baru lalu. Kami diantar sampai depan jalan menuju penginapan. Penginapan kami berada di jalan kecil, hanya perlu jalan kaki beberapa meter saja.

Kami diberi kamar yang luas dengan 2 tempat tidur ukuran besar dan kamar mandi dalam yang luas. Padahal saya memesan kamar standar $15/malam. Mungkin sedang penuh, jadi kami beruntung mendapat kamar yang lebih bagus walau hanya 2 malam. Pada malam ketiga kami diminta pindah ke kamar standar di lantai atas yang luasnya setengah dari kamar sebelumnya, karena akan diisi oleh sebuah keluarga.

Family room at Green garden house
Kami membayar kamar, sewa mobil dan sekalian menukar uang USD, kami diberi rate yang bagus VND 22.700 per 1 USD, rata-rata rate di kota tua yang saya lihat hanya sekitar 22.500. Selesai bayar membayar, kami istirahat sampai sekitar jam 5 lewat kami jalan kaki menuju Hoi An Ancient Town, melihat-lihat sekaligus mencari makan malam. Selama di Vietnam, saya merasa hari lambat terang tapi cepat gelap.

Hoi An Ancient CIty Map
One of Hoi An Ancient CIty entrance
Kami berkeliling mengikuti langkah kaki saja...sesudah gelap lampu-lampu dan lampion dinyalakan.....cantik sekali. Di setiap akses masuk kota tua kita akan menemukan loket pembelian tiket Kota Tua Hoi An. Harga tiket: VND 80.000/orang (pengunjung Vietnam) dan VND 120.000/orang (pengunjung asing). Dengan tiket itu pengunjung dapat menikmati dan masuk ke 5 dari 21 tempat wisata yang berbayar:

  • Jembatan Covered Jepang, Cam Pho Communal House, Rumah Komunal Minh Huong, Rumah Tuy Tien Duong, Kuil Quan Cong.
  • Museum: Sejarah dan Budaya, Keramik Perdagangan, Budaya Sa Huynh, Budaya Rakyat.
  • Rumah-rumah tua: Quan Thang, Duc An, Phung Hung, Kapel Keluarga Tran, Tan Ky.
  • Ruang Perakitan: Trieu Chau, Quang Dong, Phuc Kien.
  • Bengkel kerajinan tangan dan pertunjukan kesenian tradisional, XQ Hoi An.
  • Makam kuno pedagang Jepang: Gu Sokukun, Tani Yajirobei, Banjiro.

Kita tak perlu membeli tiket, jika hanya berjalan-jalan saja tanpa memasuki ke bangunan yang berbayar, yang ditandai dengan adanya penjaga pemeriksa tiket.

Lampion shop

Hoi An Ancient Town
Kami menemukan warung di salah satu gang di Kota Tua, memesan Chicken Pho untuk makan malam. Harga semangkuk VND 25.000 sekitar Rp.15 ribuan. Nikmat dan enak sekali di malam yang dingin dan disertai gerimis. Sebelum memesan kami memastikan dahulu tersedia ayam.

Chicken Pho
Memasuki pasar malam (Night Market) penuh orang, penjual dari mulai makanan, pakaian, suvenir, asesoris dan lain-lain...di sini membeli apapun harus ditawar ;p Penjual akan memberikan pilihan harga dengan USD atau VND. Berbagai bahasa terdengar, pengunjung dari berbagai belahan dunia datang.....seru dan menarik sekali.

Street food vendors

Amazing folding cards
Sampailah kami di sekitar sungai Thu Bon yang membelah Kota Tua. Berbagai aktivitas bisa dilakukan, misalnya mengirim doa dengan membeli lilin dari beberapa penjaja lalu dihanyutkan di sungai, menyusuri sungai dengan menyewa perahu sambil menikmati malam, menikmati kopi atau teh di cafe sekitar sungai, berselfie ria di jembatan Hoi An atau sekedar duduk-duduk saja di pinggir sungai.

Thu Bon Riverside
Sekitar jam 20.30 kami memutuskan untuk kembali ke penginapan, hari ini cukup melelahkan karena kami berangkat dari rumah sejak subuh. Malam pertama di Vietnam, kami tidur nyenyak dengan bergelung selimut diiringi suara hujan di luar kamar, berharap semoga besok cuaca lebih baik tanpa hujan.


3 komentar:

  1. Hai Mba, boleh minta rekomendasi shuttle bus dari Da Nang ke Hoi An? Soalnya di foto tsb nggak tertera brand dan nomor kontaknya hihi. Semoga Mba menyimpannya ya. Terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai juga, foto banner shuttle bus di atas saya foto di depan sebuah agen travel di Hoi An dan hampir semua agen travel menggunakan banner yang sama, tidak mencantumkan brand & nomor kontaknya. Umumnya orang langsung memesan di agen ybs. Saran saya minta tolong hotel yang akan diinapi di Hoi An, booking shuttlenya.

      Hapus
  2. Hi mba, sewaktu membeli sim card di bandara dengan USD, apakah dikembalikan dalam bentuk VND? terima kasih

    BalasHapus