Kami packing karena harus check out sebelum jalan-jalan. Koper masih boleh dititipkan di penginapan, yg akan kami ambil akan kembali sekitar jam 4 sore. Sarapan belum siap padahal sudah jam 8.15, jadi kami mampir ke CU sebelum menuju stasiun KA, beli sandwich tuna untuk bekal.
Rencana awal saya ingin mengunjungi Myeoungdong Cathedral yang sudah berusia 110 tahun dan merupakan bagunan Gothic pertama di Korea, tapi teman saya ingin melihat Masjid Central Seoul di Itaewon dan ada saya ingin ke Namsan Park sekaligus Seoul Tower. Jadilah kami naik subway line 6 turun di stasiun Itaewon keluar dari pintu exit 3, lalu lurus sekitar 100 meter, belok kanan sampai jalan Usadan-ro. Jalan terus sampai ketemu jalan Usadan-ro 10-gil, lalu belok kiri. Jalan terus sampai ketemu pertigaan, Masjid berada di pojokan sebelah kiri jalan. Awalnya kami agak ragu apakah kami sudah benar, karena jalanan sepi, beragam resto halal yg menyajikan menu berbagai negara masih tutup. Masjid tidak terlihat dari jalan, kita harus masuk dulu lalu naik tangga.....ta daaa.....di situlah masjid berdiri.
Masjid Central Seoul |
Keluar dari masjid, kami mencari resto yang buka, pengen makan nasi yang layak bukan sekedar gimbap. Tapi hanya 1 reso yang sudah buka, ya sudah kami masuk dan memesan Pilaf Chicken (9.000 won). Karena porsi cukup besar maka kami memesan 1 untuk berdua.
Selesai makan, saya cek Naver map, jalan menuju ke Namsan Park. Agak repot untuk naik bus atau subway, jadi saya putuskan untuk jalan kaki saja, toh hanya sekitar 17 menit saja menurut peta. Walau saya memegang peta tapi beberapa kali ragu apa benar karena kadang dilewatkan jalan sempit dengan tangga naik...lalu lewat perumahan elit tapi tak ada pilihan selain mengikuti map karena gak ada yang bisa ditanya. Sepertinya kami melewati perumahan dari beberapa kedutaan negara lain, jalannya cukup melelahkan karena menanjak dan sedikit turunannya. Akhirnya ketemu dan sampai juga ke Namsan Park, yang lebih mirip hutan kecil. Beberapa petunjuk arah tersedia. Banyak yang joging atau sekedar jalan-jalan, ada juga area taman untuk anak-anak. Menyenangkan sekali punya hutan di dalam kota.
Kami mengikuti petunjuk menuju Seoul Tower, kadang petunjuk hilang, kami putuskan mengikuti insting saja, kadang kena jalan buntu jadi harus balik lagi. Jalan juga tidak semua mulus, masih alami seperti kita naik gunung atau jalan di hutan begitulah...... untung teman saya masih bersabar mengikuti saya dan gak marah-marah kalau salah jalan atau jalan agak sulit.
Sekitar lebih dari 1 jam akhirnya kami berhasil keluar dari hutan dan menemukan arah jalan ke Seoul Tower yang sekali lagi jalannya menanjak. Kami jalan pelan-pelan saja. Namsan Seoul Tower menjulang tinggi di puncak bukit. Tingginya 236,7 meter, kita bisa menikmati pemandangan kota Seoul, untuk naik ke Tower kita perlu membeli tiket 9.000 won untuk dewasa, buka dari jam 10.00 – 23.00.
N Seoul Tower |
32 cm ice cream |
Sampai penginapan, memasukkan belanjaan ke koper, kami pamit ke pemilik penginapan menuju Gimpo Airport, naik subway line 5. Perjalanan menuju airport sekitar 1 jam.
Penerbangan ke Busan memakan waktu 1 jam, pesawat sempat delay. Kami sampai Busan sekitar hampir jam 9 malam. Di Busan kami menginap di Kimchee Haeundae Guesthouse, yang lokasinya hanya 5 menit jalan kaki dari Haeundae Beach yang terkenal itu.
Keluar dari Gimhae Airport di Busan, kita naik LRT untuk menuju kota yang berada di gedung seberang airport, lalu ganti metro line 2, Haeundae station. Perjalanan cukup jauh juga, belum lagi dalam gerimis kami mencari letak penginapan. Akhirnya ketemu juga si Kimchee ini. Kami mendapat kamar di lantai 7, mengambil kamar untuk berdua. Kamarnya cukup besar, nyaman, hanya saja semuanya harus self service. Ruang publik dan daput di lantai dasar. Tiap hari jika kita ingin tukar handuk baru, harus membawa turun handuk yang sudah dipakai. Jika mau ambil air minum, masak di dapur, minta tissue dll harus turun ke lantai dasar. Demikian kami mengawali Trip di Busan untuk 3 hari ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar