2019/12/19

Trip Korea Oktober 2019 – Seoul Day 3

Agenda pagi ini kami mau melihat istana. Sebelum berangkat saya cek Naver Map, lalu memutuskan untuk jalan kaki saja dari penginapan pagi ini. Kami berangkat jam 8, sarapan belum tersedia, tapi kami sudah ngopi bawaan dari rumah, jadi lumayanlah. Tujuan pertama adalah Gwanghwamun Square, dengan panjang 555 meter dan lebar 34 meter di pusat kota Seoul, dikelilingi gedung-gedung perkantoran yang tinggi dan persis di depan Gwanghwamun Gate, gerbang utama Gyeongbokgung Palace. Sangat kontras bangunan bersejarah diantara gedung pencakar langit. Di tengah alun-alun ini menjulang tinggi berdiri patung Admiral Yi Sun Shin and King Sejong, 2 tokoh penting dalam sejarah Korsel. Di sekelilingnya baru dibangun tenda-tenda stand, sepertinya akan ada acara bazar atau apa. Tenda ini agak mengganggu pengambilan foto, jadi kami tak banyak mengambil foto. Di alun-alun ini juga titik awal jalur Cheonggyecheon stream menuju Dongdaemun. 

Gwanghwamun Gate dari Gwanghwamun Square
Mengelilingi Gyeongbokgung Palace
Pintu gerbang Gwanghwamun, belum dibuka saat kami tiba, jadi kami memutuskan untuk berjalan santai mengelilingi tembok istana. Kami menemukan pintu masuk ke National Folk Museum of Korea. Kompleks museum cukup luas, beberapa bangunan menggambarkan kehidupan masyarakat Korea. Lalu kami masuk ke gedung museum, yang dibagi beberapa ruangan menurut era kehidupan masyarakat korea. Saya agak surprise karena tersedia brosur dalam bahasa Indonesia. Museum ini gratis. Cukup menyenangkan berkeliling di museum ini, hanya saja rencana hari ini cukup padat, maka kami tak lama. 



Di kota Seoul sendiri terdapat beberapa istana, yang letaknya saling berdekatan tapi jika tak punya waktu cukup maka pilih 1 atau 2 saja. Lagi pula saya sudah sering melihatnya di drama Korea, jadi hanya mentargetkan sebisanya saja. Teman sayapun beberapa tahun sebelumnya sudah pernah mengunjungi istana2 ini. 

Keluar dari kompleks museum, kami berjalan ke arah belakang kompleks istana Gyeongbokgung, di mana lokasi Blue House (Cheongwadae) berada. Bangunan kediaman presiden Korea Selatan. Kami melihat beberapa bus parkir di depannya. Ada penjaga (mungkin seperti paspampres) yang berjaga di seberang Cheongwadae. Saya bertanya ke salah satunya, apa boleh kami masuk. Ternyata harus reservasi secara online sebelumnya. Jadilah kami hanya foto2 sebentar dari seberang jalan. Di seberang jalan ini sudah diberi tanda spot foto terbaik. Kami harus antri bergantian dengan pengunjung lainnya. 

Blue House (Cheongwadae)
Melanjutkan perjalanan kami melihat banyak polisi berjaga-jaga. Ternyata sedang ada demo tak jauh dari Cheongwadae. Kalau di Jakarta mungkin ini spot demo seperti di monas, depan istana. Demo berlangsung tertib dan terorganisir, ada yang mengurus makan & minum pendemo, bahkan sepertinya mereka menginap di jalan, selimut & tenda masih terlihat. Kami bisa lewat dengan aman.

Kami menemukan pintu masuk ke istana, dan bertemu orang-orang yang menggunakan hanbok & pakaian tradisional Korea untuk laki-laki. Sampailah kami di National Palace MuseumMuseum berada di ketinggian, sehingga kami bisa melihat halaman istana Gyeongbokgung. Kami heran kenapa pintu belum dibuka dan tidak ada orang berkeliaran, padahal hari sudah lewat dari jam 10. Ya ampun ternyata hari itu hari Selasa, istana tutup. Memang agak aneh karena biasanya waktu tutup museum & bangunan sejenisnya adalah hari senin. Ya sudahlah, kami istirahat dulu sambil makan yang kami bawa, sebelum melanjutkan ke istana lainnya.

Teman saya sudah kecapekan jalan kaki, jadi saya cek Naver Map, bus ke arah Changdeokgung Palace. Ini pertama kalinya kami naik bus di Korea. Untuk naik bus kita harus tap T-money saat naik dan saat turun. Dengan melakukan tap saat turun, maka jika kita berpindah moda transportasi lain, baik bus ataupun subway maka akan diperhitungkan sebagai tiket terusan. Jadi kadang-kadang tidak dikenakan biaya pada transportasi berikutnya. Informasi mengenai Seoul subway bisa dibaca di sini. Dengan menggunakan T-Money kita akan mendapatkan harga lebih murah dibandingkan dengan membeli tiket per trip. Tarif yang dikenakan 1.250 won untuk 10 km pertama dan akan bertambah 100 won per 5 km. Jadi jika kita pergi untuk jarak pendek, maka akan jadi mahal. 

Dengan naik bus, sampailah kami di Changdeokgung Palace. Istana ini lebih kecil dibandingkan Gyeongbokgung, tapi istana ini bersebelahan atau menyambung dengan Changgyeonggung Palace. Tiket Changdeokgung 3.000 won, gratis untuk yang memakai hanbok. Jika ingin masuk ke Secret Garden maka harus membayar tiket masuk lagi. Tiket Changgyeonggung 1.000 won, areanya lebih kecil di banding Changdeokgung. Banyak pengunjung yang berdandan menggunakan hanbok dan yang laki-lakipun tak mau kalah. Memang di sekitar istana pasti dengan mudah kita temukan penyewaan kostum dengan berbagai model dan bahan. Kami jadi asik memperhatikan pakaian mereka. Beberapa kali kami mendengar pengunjung berbahasa Indonesia, rupanya banyak orang Indonesia sedang berlibur ke Korea. 



Puas berkeliling, tujuan selanjutnya kami menuju Bukchon Hanok Village, area pemukiman dengan lebih dari 900 Hanoks (rumah tradisional Korea). Pada jaman Joseon, banyak anggota kerajaan dan bangsawan yang tinggal di area ini. Di sini juga sering dijadikan lokasi shooting film dan drama TV. Karena ini area pemukiman maka pengunjung juga harus menghormati penduduk dan tidak berisik, maka di sana sini ada tanda untuk menjaga ketenangan. Setelah saya cek dari Naver map, kami jalan kaki menuju ke sana. Dalam perjalanan kami memutuskan untuk mampir makan di Subway dahulu. Saya memesan tuna sandwitch 4.900 won. 

Selesai makan, kami lanjut menuju Bukchon Hanok Village. Dalam perjalanan banyak toko-toko menjual souvenir, penyewaan hanbok dan pengunjung yang berpakaian hanbok. Kami berkeliling kompleks dan foto2, hari sudah sore dan agak mendung. 

Bukchon Hanok Village

Bukchon Hanok Village

Tak terasa kami jalan terlalu jauh, sampai tidak tahu arah. Sebenarnya saya ingin lanjut untuk jalan-jalan di Cheonggyecheon stream yang cantik di waktu malam. Tapi teman saya sudah menyerah kelelahan, minta kembali ke penginapan naik taxi. Memang hari ini kami jalan cukup jauh dari pagi sampai sore. 

Berakhirlah jalan-jalan hari ini, besok hari terakhir di Seoul menuju Busan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar