Hari ini kami sewa sepeda Rs.500, minta
tolong penginapan. Oh ya kami menginap di Holiday Home, 560 godage mawatha,
Anuradhapura, telp 0715821000, 0714731031. Makan pagi di rumah makan depan
terminal, ayam goreng dan bihun goreng tapi rasanya beda dengan yg kemarin.
Karena hari ini ultah Susan, maka dia traktir makan paginya.
Tujuan berikutnya menuju kawasan Sacred
City melihat Sri Maha Bodhi,untuk masuk harus bayar tiket Rs.200. Tanpa kunci
sepeda kami parkir, namum tenyata aman.Pohon bodhinya sudah tua dan tidak
terlalu rindang, sudah banyak tiang2 penyangga supaya pohon tidak rubuh. Banyak
sekali orang2 yg datang beribadah. Sempat juga melihat prosesi upacara
mengelilingi kuil sambil membunyukan beberapa alat musik.
Kami sempat melihat2 bangunan stupa yg
besar sekali, sambil mencari pintu masuk kawasan Sacred city yang tiketnya $25.
Tapi setelah keliling2 gak ktemu juga, maka saya usulkan ke Mihintale aja,
lokasinya sekitar 13 km dari Anuradhapura, menurut info yg saya dapat tempatnya
menarik. Cuaca panas sekali, jadi kami nongkrong dulu di warung untuk minum dan
nyamil. Ternyata ada panganan mirip dengan dodol betawi, namanya dodol juga
tapi rasanya lebih enak dodol kita. Ada juga yg mirip dengan kue cubit bentuk
dan warnanya hanya rasanya asin bukan manis.
Sri Maha Bodhi |
Sacred city |
Sacred city |
Kami kayuh sepeda menuju Mihintale, saat
itu sudah jam 1 siang, panas terik. Jalannya naik turun, kami sempat berhenti
untuk makan siang, ketemu dengan mobil penjual roti. Kami beli sandwitch isi
sosis Rs.50. sempat juga berhenti istirahat sebentar, tidak tahan panasnya dan
capek juga. Perjalanan memakan waktu
kira-kira 1,5 jam.
Mihintale merupakan bukit yang harus
ditempuh dengan mendaki ratusan tangga, namun sepadan dengan pemandangan
sesampainya di puncak. Ada patung Budha besar sekali di puncak yang lain. Tiket
untuk ke puncak Rs.500. kami tidak tinggal lama di puncak karena harus balik
naik sepeda lagi sebelum gelap, karena sepeda tidak ada lampu dan jalan yang
kami lewati banyak dilewati bus2 besar arah luar kota. Perjalanan pulang tidak
seberat berangkat. Kami sempat mampir ke warung karena tertarik untuk makan
pepaya. Hebatnya meski warung, punya timbangan digital, buah dijual dengan
harga per kilo seperti di supermarket. Pepayanya manis, kami minta langsung
dikupas untuk makan di tempat.
Sebelum kembali ke hotel, kami mampir
makan malam dulu, kali ini makan salad (sayuran rebus sebenarnya ;p) dengan
tambahan sambel serta paha ayam yg dijual Rs.100 per potong.
Kami bereskan pembayaran hotel dan sewa
sepeda sambil minta tolong untuk pesan tuk2 besok pagi ke terminal Old Town.
Mihintale monkey |
Big Budha @ Mihintale |
D6 – Nuwara Eliya
Pagi2 kami check out untuk ke destinasi
berikutnya. Kami berpisah dengan Susan yang mau belajar surfing ke arah pantai
selatan, saya lupa namanya. Ada beberapa lokasi surfing, snorkling dan diving
yang direkomendasikan antara lain Tricomale, Mirissa, Hikkaduwa, Unawatuna.
Susan naik bus dari terminal New Town,
jadi dia jalan kaki dari hotel sedang kami naik tuk2 yg sudah kami pesan menuju
terminal Old Town (Rs.150).
Untuk ke Nuwara Eliya kami harus naik bus
dulu ke Kandy, kemudian naik KA jadi kami harus sampai di Kandy sebelum jam 11.
Kalau sampai ketinggalan KA, masih bisa naik bus. Naik KA ke NE sangat
direkomendasikan karena pemandangannya.
Kami naik bus AC yang berangkat jam 6.30,
tiket Rs.340 sampai di Kandy jam 10. Kami langsung ke stasiun KA yang berada di
depan terminal bus, jadi hanya perlu jalan sedikit.
Ternyata tiket kelas 1 (ber AC dan tempat
duduk terbatas) sudah habis. Jadi kami beli klas 2, tapi tiket baru dijual 20
menit sebelum keberangkatan. Kelas 2 & 3 dijual melebihi tempat duduk dan
tanpa nomor. KA berangkat dari Colombo jadi kami tidak kebagian tempat duduk.
Sambil menunggu loket buka, kami ke kantin
dan kenalan dengan Max, orang jerman tapi tinggal di India, dia musisi yang
baru konser di Colombo. Dia juga mau ke NE, jadi kami tanya apa sudah dapat
penginapan. Dia bilang akan menginap di Victoria Inn dan katanya penginapan di
NE banyak yang sudah penuh. Jd kami minta no telponnya, dan book. Beruntung
masih ada 1 kamar untuk berdua Rs.2500. Jadilah kami dapat teman perjalanan
yang baru ;p
Menurut orang2 perjalanan ke NE ditempuh
3-4 jam, kenyataannya sampai 5,5 jam ;( mana kami berdiri sepanjang perjalanan.
Pemandangan memang bagus dan menarik, lewat kebun teh, hutan pinus dan udara
dingin sekali.
Untuk ke NE turun di stasiun Nanu Oya dan
harus naik bus kecil menuju NE. Tiket KA klas 2 Rs.160, bus Rs.23. Di NE harus hati2 banyak orang yang tidak
jujur. Teman kami Susan pernah diganggu sampai harus berantem, untung badan dan
nyalinya besar jadi dia selamat.
Dari teminal kami naik tuk2 ke Victoria
Inn bertiga dengan Max teman baru kami. Udara dingin sekali dan angin kencang.
Setelah taruh barang2 di hotel kami pergi
cari makan malam, masuklah kami ke salah satu restoran. Sambil menunggu
makanan, di meja sebelah ada 2 orang cewek dari Perancis menawarkan apa kami
mau sharing sewa mobil ke World’s End besok pagi. Pucuk dicinta ulam tiba, kami
memang mau kesana hanya masih belum tahu naik apa. Penginapan menawarkan harga
yg agak mahal, jadi kami belum mengiyakan. Sewa mobil Rs.3000, jadi kami bagi
ber4. Jadilah kami sepakat besok pagi2 akan dijemput di penginapan jam 5.30.
Max tidak mau ikut, jadi besok kami akan
ganti teman perjalanan yang baru ;D.
NE disebut juga little England, dulunya
merupakan tempat orang2 Inggris menghabiskan summer. Memang di perjalanan
sempat kami lihat bangunan2 victorian.
NE juga tempat perkebunan teh Lipton yang
bisa dikunjungi. Sayangnya kami tidak sempat explore NE karena sampai sudah
malam dan kami hanya tinggal semalam.
Train station |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar