2015/08/20

India Trip July'15 - Srinagar - Leh Road Trip

Kami bangun pukul 4 pagi dan sudah siap sebelum pukul 5, waktu yang ditentukan untuk dijemput. Ternyata mobil datang pukul 6 pagi. Sudah ada 2 orang penumpang lain, sibuk mengikat barang-barang di atas mobil. Ada beberapa kaleng cat. Mungkin mereka mau pulang mudik menjelang lebaran. Kami bertiga duduk di bangku tengah.
Dalam perjalanan kami melewati Dal Lake yang terkenal itu, masih banyak kabut.


Penumpang masih bertambah 2 orang lagi, salah satunya Laura, dari Swiss. Selain kami berempat, semua orang Ladakh. Supir kami bernama Gulzar, bagus caranya mengendarai mobil, tidak membuat kami pusing meskipun jalanan berkelol-kelok naik turun. Tidak ngebut jadi kami bisa mengambil foto-foto keren sepanjang jalan tanpa harus berhenti. Mungkin juga karena mobilnya sudah tua hahaha.....

Perjalanan ini sangat panjang, tapi sayang jika anda tertidur. Pemandangan berubah-ubah, cantik dan spektakuler. Jika ingin leluasa memotret, duduklah di sisi kiri. 

Srinagar - Leh
Kami harus melapor di Police Check Point dan mengisi formulir untuk orang asing. Di Drass sekali lagi kami harus mengisi formulir yang sama. Sepanjang jalan menuju Leh beberapa kali dihentikan untuk pemeriksaan, entah apa yg diperiksa, tapi berkat 2 orang polisi yang semobil kami, beberapa kali hanya lewat saja dengan lambaian tangan mereka ;p


Sonamarg, kota kecil yang cantik
Breakfast with soup, vegetable curry for lunch
Kami makan siang di Drass, the second coldest inhabitated in the world begitu yang tertulis di sebuah papan. Menurut seorang petugas kantor pariwisata yang kami temui waktu kembali ke Srinagar, suhu di Drass paling dingin minus 60 derajat celcius.

DRASS - the second coldest inhabited place in the world

Di beberapa ruas jalan ada yang rusak, sempat kami harus berhenti hampir 30 menit, menunggu iring-iringan mobil militer lewat. Tapi kami menikmatinya karena pemandangan yang super spektakuler, sekalian meluruskan kaki.

enjoying the view while waiting

Melanjutkan perjalanan, kami sampai di Kargil sekitar pukul 14.30. Pak supir mau belanja buat lebaran, jadi kami jalan-jalan sambil menunggu. Kargil sangat panas dan berdebu, tapi tetap cantik. Disini kami melihat banyak anak-anak, pria, wanita di jalan.

Kargil

Terkadang pemandangan hanya gunung pasir dan batu, gersang. Sesekali ada pepohonan atau aliran sungai, rentetan pegunungan es juga terlihat dari jauh. Beberapa papan bertulisan menarik bisa ditemui sepanjang jalan. Ini contohnya.

signboard

Di Khaltsi kami harus membayar "environmental fee" INR.300, simpan tiketnya karena ini bisa untuk mengurangi biaya pembuatan "protected area permit"

Kami memasuki kota Leh sekitar pukul 9 malam. Kami belum booking penginapan tapi punya beberapa referensi guest house di changspa, kota tua Leh. GH yang kami tuju penuh, jadi akhirnya kami setuju diantar ke GH yang disarankan pak supir, City Heart tidak jauh dari main bazar. 

Pemilik GH menawarkan 1 kamar besar untuk kami berempat (dengan Laura) karena tidak ada lagi kamar kosong, INR 1.000. Kamar inipun sepertinya kamar keluarga, sebab berada di dalam rumah pemilik. Besok akan ada kamar kosong, jadi bisa pindah.

Karena sudah malam, kami setuju, yang penting istirahat dahulu. Lagipula kasihan penumpang lainnya sudah ingin sampai ke rumah masing-masing.

Setelah menikmati mandi air panas dan minuman hangat, sempat terjadi insiden teman saya kehilangan handphone, kami akhiri hari ini dengan beristirahat menikmati tempat tidur dan selimut hangat pada jam 2 pagi.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar