2015/09/10

India Trip July'15 - Nubra Valley back to Leh

Pukul 6 kami sudah siap, kemarin supir bilang akan berangkat pukul 7 pagi. Ketiga orang India belum bangun. 

Kami memesan lemon tea, sambil menikmati dinginya hawa pegunungan. Halaman GH banyak di tanam sayuran, buah-buahan dan bunga-bunga. Ada sawi, selada, bunga kol, pohon apel, walnut, aprikot, mawar, daisy, dll. Kami sempat ngobrol dengan pengurus GH yang ternyata orang Nepal. Kami cerita ingin ke Nepal suatu saat, dia minta kami memberitahunya kalau kami ke sana, mungkin saja bertepatan dengan jadwal dia pulang kampung.

Sampai supir membunyikan klakson berkali-kali barulah ketiga orang India siap berangkat, waktu sudah pukul 9.10. 

Dalam perjalanan kembali ke Leh, hanya berhenti sebentar di Khardung La, kali ini tidak terlalu pusing, sudah mulai menyesuaikan diri. 

Pukul 14.00 sampailah di Leh. Kami turun di Venture Ladakh, sekalian mengatur trip ke Pangong Lake esok pagi. Ternyata belum dicarikan peserta lain untuk sharing taxi. 

Untuk penginapan malam ini, kami diantar ke Lungskor GH di jalan kecil samping Venture Ladakh, depan restoran Korea Amigo. Kami mendapat kamar yang besar sekali, dengan banyak jendela spektakuler menghadap ke gunung (INR 700). Pemiliknya ramah dan baik sekali.


Family room with spectacular view
Kami sudah kelaparan dan memutuskan makan di Amigo, restoran Korea di depan GH dan di atas Venture. Bertiga kami makan kimbab tuna (250), vegi bimbimbab (250) & 1 sup namanya lupa (250). Makanannya enak meskipun kurang pedas, mungkin sudah disesuaikan dengan lidah lokal. Pemilik restoran orang Ladakh yang menikah dengan orang Korea, mereka tinggal di Korea dan membuka restoran Indian Curry di Seoul, jadi resto di Leh diserahkan ke keponakannya. Kami sempat ngobrol dengan pemiliknya yang kebetulan sedang liburan di Leh dengan istri dan anak perempuannya.


Taste Korean food at Leh
Kami jalan-jalan sekitar Main Bazar. Teman saya antri di ATM State Bank of India meskipun gerimis, antrian cukup panjang, menurut orang Delhi yang antri di belakang Lanny, tidak dikenakan biaya penarikan sampai 3 kali penarikan setelah itu baru dikenakan INR 20. Kenyataannya setelah kembali ke Jakarta, rekening bebani biaya rp.20.000 per transaksi. 


ATM queing at Main Bazar, Leh
Sambil menunggu, saya melihat-lihat Tibetan refugee market, hanya berupa tenda darurat, mereka menjual kerajinan & suvenir. Di Leh terdapat beberapa pasar seperti ini.

one of Tibetan refugee market @Main Bazar, Leh
Ada juga penjual sayur, buah-buahan, kacang-kacangan di pinggir jalan. Kami membeli anggur hijau, plum dan delima. Di Leh penggunaan plastik dilarang, jadi belanjaan biasanya dibungkus kantong kertas atau tas kain.


Kami sempat mampir lagi di toko Mir. Menemukan toko Tibetan yang menjual produk-produk Tibet seperti teh, minyak-minyak, cream, lotion, shampo, dll. Tokonya kecil tapi ramai pengunjung, harga juga tidak mahal.

Sebelum kembali ke GH, kami mampir ke Venture untuk memastikan taxi sharing ke Pangong Lake besok pagi. Ternyata hanya ada tambahan 2 orang, jadi ber 5, per orang harus membayar INR.1.900. Kami ditawari untuk menginap di tenda di Pangong, semalam sudah termasuk makan malam dan makan pagi untuk bertiga INR.2.000. Katanya itu harga diskon karena pemiliknya teman dia. Jadi kami ambil, paling tidak sekali dicoba. Harga menginap di tenda memang lebih mahal dibanding di GH.

Kami mendengar kabar kalau jalan dari Leh ke Srinagar ditutup karena ada longsor. Awalnya kami berencana menginap semalam lagi di Leh sepulangnya dari Pangong, tapi kami disarankan untuk pergi lebih awal, khawatir ada hambatan di jalan menuju Srinagar, karena kami sudah punya tiket pesawat dari Srinagar ke Delhi. Daripada tertinggal pesawat lebih baik menginap di Srinagar. Itupun kalau jalan sudah dibuka. Jadi berdoa saja semoga sekembalinya kami di Leh, sudah bisa dilewati.
Kami memesan taxi sharing dari Leh ke Srinagar di Ladakh Journey, agen travel di sebelah Venture Ladakh, agen ini lebih berpengalaman mengurus taxi sharing. Bahkan trip ke Pangong diurus oleh Ladakh Journey. Venture Ladakah lebih tepat kalau untuk booking atau sewa kegiatan & perlengkapan outdoor.  

Kami makan malam di Amigo lagi, kali ini ramyun (200) dengan gyeran mari, telur dadar gulung Korea (80). Selesai makan, kembali ke GH, istirahat & packing. Esok pagi akan berangkat ke Pangong.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar