2015/09/10

India Trip July'15 - Pangong Lake back to Leh

Kami bagun pukul 5.30 pagi, membersihkan diri, berberes, lalu jalan-jalan sekitar danau sampi menunggu makan pagi siap. Kami bertiga sarapan pukul 6.30, yang lain belum bangun sepertinya. Roti bakar, omelet dan chai, lalu tiba-tiba si pemilik datang menawarkan nasi goreng ala India Selatan, nah ini baru cocok di lidah kami, pedasss.


Breakfast with toast, omelet & Indian fried rice @dining tent
Pemilik Nomadic menyarankan kalau pak supir menjemput 2 orang Jerman di penginapannya, sambil membawa barang kami. Jadi kami masih punya waktu foto-foto dan menikmati keindahan danau di pagi hari yang sedang cerah. Warna danaupun jadi biru, cantik sekali. Sekitar danau beberapa tumbuhan cantik di antara bebatuan.


Pangong lake in the morning

flowers among the rocks

Unique Pangong lake between sand/rocky and snowy mountains
Sepanjang tepi danau, banyak area camping lainnya, beberapa terlihat lebih mewah dibading tenda kami. Bertepatan kami sampai di jalan raya, mobil kami juga sampai dengan 2 penumpang lainnya. Kamipun melanjutkan perjalanan. 

Pak supir berbaik hari berhenti jika ada spot yang cantik atau kalau kami perlu ke toilet. Sepanjang perjalanan ke Nubra maupun Pangong, mudah ditemukan toilet. Beberapa cukup bersih.


a pack of wild dogs
Yaks, Himalayan Marmots & Wild Dogs


Kami sampai di Leh sekitar pukul 14.00. Kami turun di Ladakh Journey, dan mendapat kabar baik kalau jalan Leh - Srinagar sudah dibuka kembali, tapi mobilnya belum dapat. 


Ladakh Journey & Venture Ladakh Travel Agent @ Changspa Road

Sambil menunggu mobil, kami makan siang dahulu di Amigo. Bimbimbab & sup ayam pedas (tapi gak pedas) & mango lasy. 


Our last Korean food in Leh
Akhirnya kami dapat taxi share ke Srinagar per orang INR.2.200,- berangkat lewat jam 5 sore, ternyata kami harus putar-putar Leh dahulu, menjemput penumpang lain. 2 dari kami mendapat duduk di tengah, 1 orang di belakang. Di depan seorang ibu India, 2 orang lagi di belakang, pasangan cowok Rusia & cewek Italia yang baru bertemu di Manali.

Bangku tengah seharusnya untuk 3 orang, tapi ternyata 2 orang lagi masuk, seorang bapak & anak laki-laki yang sedang sakit parah, menggunakan infus & kateter. Wah....kami kaget sekali, bagaimana bisa sesakit itu naik mobil umum berdesakan, bukan dengan ambulance. Kami kuatir terjadi sesuatu pada anak itu. 

Hari gerimis, kami masih di terminal Leh. Supir-supir berdebat, sepertinya mengupayakan anak sakit itu ke mobil yang lebih lega. Akhirnya bapak & anak sakit itu pindah ke mobil lain, mendapat tempat duduk di tengah hanya berdua, bertukar tempat dengan 2 orang pemuda pindah ke mobil kami. Jadilah kami bersempitan berempat hiks....tapi masih mendingan dibanding harus berdesakan dengan anak yang sakit parah. Akhirnya jam 18.45 mobil meninggalkan Leh dalam hujan. 

Ali, sang supir ngebut, sampai sempat berhenti karena penumpang di belakang muntah. 
Keluar dari Leh, melewati highway yang rapi dan mulus, penuh lampu di kiri kanan. 

Lewat tengah malam, mobil sempat distop tidak bergerak selama kira-kira 30 menit, untung masih bisa lanjut. Pukul 4 pagi sampai di Drass, antrian mobil panjang sekali dan tidak diperbolehkan lewat, sampai entah kapan....jalanan di jaga oleh polisi dan tentara.

bersambung ke tulisan berikutnya.....Miserable Trip to Srinagar


3 komentar:

  1. Hai kak Ms Soewito. Agustus nanti saya akan ke Ladakh ber-4 dan masih bingung masalah transportasi di sana. Kalau berkenan saya minta alamat email kaka saya akan bertanya via email agar lebih jelas. Terima kasih.

    Salam,
    Hardi

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan email ke lovina4dolphin@yahoo.com. Maaf telat krn tidak adanya notofikasi komentar ke email. Semoga belum terlambat. Happy travelling!

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus