2014/12/09

China Trip Nov'14 - Beijing - Hangzhou - Huangshan : Lost in Transit

Seperti judul di atas "Lost in Transit", ini pengalaman saya tersesat di China karena salah turun bus dan terutama karena saya tidak bisa bahasa China.

Saya bangun pukul 4.30 pagi, lalu siap-siap dan berberes untuk check out dari Sanlitun Hostel, Beijing. Saya harus mencari resepsionis dulu untuk mengembalikan kartu akses kamar dan meminta uang deposit saya 100 yuan. 

Sebenarnya kereta saya pukul 7.25 tapi pengalaman saya, tempat di Beijing itu luas-luas jadi perlu waktu untuk mencari lokasi. Pukul 5 lewat saya keluar dari hostel. Udara cukup dingin dan masih gelap, saya berjalan menuju subway Dongsishitiao. Kereta cepat berangkat dari Beijing South Railway Station, untuk menuju kesana saya perlu transit di stasiun Xuanwumen pindah ke line 4, 3 stasiun saja. 

Dari subway Beijing South Railway menuju stasiun kereta apinya, kita naik eskalator lalu harus melewati security check. Stasiun keretanya besar dan bagus sekali, menurut saya melebihi bandara BCIA. Banyak resto, cafe dan toko-toko di dalamnya. Banyak pula gate menuju jalur kereta. Tersedia juga mesin-mesin tiket, mirip mesin ATM.

Karena masih cukup waktu, saya keliling stasiun dahulu. Kereta saya dengan nomor G57 ada di gate 9. Penumpang baru diperbolehkan masuk ke peron 15 menit sebelum keberangkatan. Melalui eskalator turun ke peron, langsung ke jalur kereta.

Saya baru tahu kalau ternyata kereta saya tujuan akhirnya kota Ningbo bukan Hangzhou. Jadi saya memasang alarm saya pukul 13.00 supaya tidak kelewatan. Kereta apinya mirip dengan shinkansen, kecepatannya sekitar 320 km/jam. Meskipun saya membeli kelas 2, namun kereta sangat nyaman. Waktu tempuh 5,5 jampun tidak terlalu terasa. Untuk kelas 2 tempat duduknya 3 bangku sebelah kanan dan 2 bangku sebelah kiri. Sepanjang perjalanan pramugari bolak balik menawarkan makanan, minuman juga buah-buahan. Kebanyakan penumpang sudah membawa bekal sendiri. Tersedia air panas yang bisa diambil sendiri. Beberapa penumpang saya lihat menyeduh mie instan. Petugas kebersihanpun hampir setiap setengah jam lewat mengambil sampah dari penumpang.

Bullet Train @Beijing South Railway Station
Kereta G57 berhenti di beberapa kota sebelum sampai di Hangzhou tujuan saya. Peminat kereta ini cukup banyak meskipun harga cukup mahal. Di tiap pemberhentian ada yang turun dan ada yang naik. Jika bukan low season, mungkin saya tidak kebagian tiket kereta ini.

Pemandangan di luar cukup menarik, beberapa tempat terlihat pohon-pohon berdaun kuning. Jarak Beijing - Hangzhou 1.279 km. Kereta berhenti di Hangzhou East Railway Station tepat pukul 13.05.

Beijing - Hangzhou
Hangzhou East Railway Station luas sekali, terhubung dengan subway dan bus. Saya harus ke Hangzhou West Bus Station, terminal untuk bus jarak jauh. Menurut informasi saya harus naik bus nomor B4 yang ada di east bus stop area (ada 2 area bus stop disini, east & west). 

Setelah jauh berjalan lalu naik eskalator, saya melihat beberapa bus yang menunggu penumpang. Saya bertanya ke petugas, tapi petugas itu menunjuk ke arah yang berlawanan. Jadi saya menuju ke west bus stop, saya tanya ke bagian informasi ternyata benar harus ke west area. 

Untuk naik bus B4 (ini jenis bus rapid transit yang punya jalur & halter sendiri seperti trans jakarta) membayar di loket sebelum masuk atau menggunakan Hangzhou transportation smart card. Ongkosnya 3 yuan, uang dimasukkan dalam kotak, jika anda membayar lebih tidak dikembalikan. Jadi di Hangzhou, anda harus menyiapkan uang koin. Ongkos bus di HZ antara 1-3 yuan tergantung jenis dan tujuan busnya.

Saya buru-buru lari melihat bus B4 akan berangkat. Busnya berupa bus gandeng. Menurut info yg saya peroleh perjalanan hanya setengah jam saja untuk sampai di HZ west bus station. Namun sudah hampir 1 jam bus belum juga berhenti, saya mulai gelisah, penumpang makin sedikit. Sampai di suatu tempat semua penumpang turun, jadi saya pikir ini tujuan terakhir, sayapun ikut turun.

Bus terakhir tujuan Tangkou (kota di kaki gunung Huangshan) sekitar jam 3 sore. Sekarang sudah hampir jam 3 dan saya tidak tahu berada dimana, hari juga gerimis. Saya mencoba bertanya ke orang dengan menunjukkan kertas catatan saya, ada yang menolak bahkan untuk melihat kertas saya. Ada yang mau membantu tapi juga menjawab dalam bahasa China, jadi saya paham maksudnya. Saya berjalan, lalu melihat tanda kantor polisi, tapi tidak ketemu juga. Saya lalu menyeberang jalan dan bertanya lagi ke orang, dimana HZ west bus station (Qi Che Xi Zhan). Lalu si bapak menuliskan nomor 346 sambil menunjuk ke seberang jalan. Rupanya saya harus naik bus 346 ini di halte seberang jalan.

Bus 346 sampai di halte bersamaan dengan saya, jadi saya langsung naik, tarifnya 1,5 yuan. Saya berasumsi kalau tujuan akhir bus adalah HZ West Bus Station. Ternyata bukan! waduhhh... bagaimana ini.... Saya bilang ke diri sendiri, jangan panik, tenang....Saya sampai memutuskan kalau sampai hari sudah gelap, tidak ketemu juga itu terminal bus, saya akan ke west lake saja bagaimanapun caranya dan mengubah semua itinerary.

Saya coba bertanya ke petugas, mereka tidak paham bahasa Inggris. Saya bertanya ke seorang pelajar, dia juga tidak paham tapi masih berusaha membantu. Lalu saya disuruh naik bus lagi nomor 356, rupanya saya kelewatan.

Setelah naik 356, saya tidak tahu kapan harus turun...pusing deh.... Saya coba bertanya ke penumpang di belakang saya, sepertinya mahasiswi. Syukurlah dia paham bahasa Inggris, lalu bilang kalau saya harus turun 3 halte lagi....saya saaaangat bersyukur.....

Setelah turun di halte ke 3, saya tidak melihat tanda-tanda adanya terminal bus. Weleh...harus kemana nih....Kebetulan saya lihat ada cowok yang lagi bawa koper, lalu saya tanya dimana terminalnya. Dia bilang tuh di seberang....Saya menyeberang lewat jalur bawah tanah. Terminal ada di perempatan dan pintu masuk penumpang dan bus berbeda. Akhirnya sampai juga saya di terminal bus, sudah pukul 16.40. Saya memutuskan untuk ke Tunxi, karena bus ke Tangkou sudah tidak ada lagi. 

Saya ke loket, menunjukkan tujuan saya Tunxi karena takut pengucapannya beda malah jadi salah. Untung petugas langsung paham dan bilang ada jam 16.50. 10 menit lagi berangkat. Tiket 88 yuan. 

Lost in Transit - HZ East Railway to HZ West Bus Station

Sepertinya memang sudah diatur, bahwa saya tertinggal bus ke Tangkou sehingga beralih ke Tunxi. Bus ke Tangkou memakan waktu 4 jam sedangkan ke Tunxi hanya 2,5 jam. Jadi kalau saya jadi ke Tangkou pasti sampai sudah gelap dan terus terang saya tidak tahu harus kemana menginap. Sedangkan di Tunxi saya sudah tahu ada hostel yang dekat dengan terminal bus. 

Pukul 7 malam saya tebangun, melihat keluar pemandangan kota yang cantik penuh lampu dari bagunan kuno. Apa sudah sampai di Tunxi ya? Ternyata benar 15 menit kemudian bus masuk ke terminal. Sewaktu menoleh ke kanan, kok kebetulan sekali saya membaca Green Tree Inn, lho itu kan patokan saya untuk ke hostel, karena letaknya persis di sebelahnya. 

Bus saya satu-satunya yang ada di terminal, penumpang disambut sopir-sopir yang menawarkan taxi. Hari masih gerimis, sepertinya semua orang sudah tahu mau kemana dan naik apa. Saya mengikuti orang keluar dari terminal. Lalu saya berjalan ke arah kiri, perkiraan letak hostel saya. Benar saja, tidak lama kelihatan Green Tree Inn, nah saya hostel saya di sebelahnya, mungil sekali, namanya Huangshan Cozy Youth Hostel. 

Untuk trip ini saya hanyabooking hostel di Beijing saja. Untung masih ada kamar. Saya mendapat kamar dorm 6 bed, 40 yuan per malam. 

Rencana saya esok pagi akan ke gunung Huangshan, tapi pemilik hostel bilang sambil menunjukkan prakiraan cuaca di smartphone-nya, kalau besok cuaca buruk, akan hujan lebih baik lusa saja. Jadi saya putuskan menginap 2 malam. Diminta deposit 100 yuan juga. 

Setelah berberes, lalu mandi (kamar mandi di luar). Saya menyapa teman sekamar, apa dia mau ke mt. Huangshan. Awalnya dia tidak paham, lalu saya bilang apa bisa bahasa Inggris? Rupanya bisa sedikit-sedikit. 

Dia bilang akan ke mt. Huangshan lusa dan besok akan ke Hongcun, salah satu desa kuno warisan budaya. Saya tanya boleh gak saya ikut? Ternyata dia juga traveling sendirian, dan saya boleh memanggilnya Fish (nama Chinanya sudah untuk diucapkan hahaha). 

OK deh, saya dapat teman baru yang bisa bahasa China dan sedikit Inggris. Lumayan setelah stress seharian karena tersesat....Di luar hujan makin deras jadi saya memutuskan tidur saja.

Esok pagi ternyata rencana berubah........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar