Kami bangun subuh, dengan kereta paling pagi pukul 5 kami turun di stasiun Tsukiji shijo. Mengikuti bau ikan, kami menuju Tsukiji market. Kami ingin mencari tempat pelelangangan tuna. Setelah keliling, kami mendapat informasi harus jam 4 pagi, kalau ingin menyaksikan pelelangan, padahal kereta baru ada jam 5 pagi sedangkan hotel kami cukup jauh dari lokasi. Kami melihat antrian panjang, kami kira antrian untuk pelelangan, ternyata orang antri makan sushi wkwkwkwk.....
Kami penasaran dimana lokasi pelelangan, jadi keliling memutari pasar. Di area pasar sendiri banyak penjual ikan berkendaraan roda tiga untuk mengangkut ikan-ikannya. Truk-truk kontener pengangkut hasil ikan yang masih segar namun sudah dikemas. Sampai jam 9 pagi, pengunjung hanya boleh melihat area luar pasar saja agar tidak mengganngu kegiatan pasar ikan yang sibuk.
Akhirnya kami temukan tempat informasi pendaftaran untuk melihat pelelangan tuna, letaknya dekat jembatan Nihonbashi. Jembatan ini bisa diangkat untuk lewat kapal. Kami sarapan di pinggir sungai dekat Nihonbashi ini, sambil melihat orang lewat berolah raga atau sekedar jalan-jalan dengan anjingnya.
Kami memutuskan untuk menuju Tokyo Tower, yang terlihat dari Nihonbashi. Dari stasiun Kaidochi sampai Akabanebashi, 210 yen. Hari masih pagi waktu kami sampai, belum jam 9. Kami sempat memotret tokyo tower, sambil tiduran di jalanan hahaha.....
Ternyata sedang ada pameran Doraemon di Tokyo Tower, namun harus membayar tiket secara terpisah. Tiket Tokyo Tower 820 yen, tingginya 333 meter. http://www.japan-guide.com/e/e3009.html. Dari situ kita bisa melihat Tokyo Sky Tree dan jembatan Odaiba. Tersedia layar simulasi yang menunjukkan jarak lokasi yang kita tunjuk dari Tokyo Tower. Terdapat kotak kaca, dimana kita bisa melihat ke bawah, kaki tower. Tokyo Tower, tahun ini berusia 55 tahun.
Kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Roppongi, ini daerah elit, banyak kedutaan besar berada di daerah ini. Tujuan kami melihat Maman, patung laba-laba di area mal Roponggi. Ternyata Maman ini ada di banyak belahan dunia, http://en.wikipedia.org/wiki/Maman. Kami santai sebentar, makan siang yang kami beli di 7-11, sambil melihat orang lalu lalang. Di Tokyo, orang-orangnya lebih modis dan berwarna, tidak seperti di kota lain yang pakaiannya di dominasi warna putih, hitam, coklat dan warna pastel. Orang Tokyo lebih berani tampil beda. Laki-laki banyak yang menggunakan tas tangan wanita, alis mata banyak yang sudah dicukur. Warna pakaian, tas dan sepatu warna-warni, bahkan orange, ungu. Menarik juga untuk diamati. Kami sempat melewati toko Hardrock dalam perjalanan menuju Roppongi.
Tujuan berikutnya Shibuya, kami naik bus no.01, 200 yen. Di Shibuya, setelah memotret patung Hachiko, kami mengabadikan persimpangan Shibuya yang sibuk, cukup menarik diamati, pergerakan orang-orang yang menyebrang.
Di Shibuya sempat belanja lagi di Uniqlo. Sore kami ke Akihabara. Keluar dari stasiun JR Akihabara, kita bisa menemukan Gundam Cafe dan AKB48 cafe. Kami lihat banyak yang antri. Kami menuju Yodobashi Akiba yang terletak di belakang area Gundam Cafe, gedung 9 lantai ini berisi elektronik, games, figur, anime dan sejenisnya. Saya menemukan handuk microfiber yang sudah lama saya cari, handuk ini sangat berguna untuk traveling karena cepat kering. Senang melihat-lihat barang di Yodobashi, namun berhubung uang tinggal sedikit, maka harus menahan diri belanjanya hahahaha......
Setelah makan malam udon kari di Akihabara, kami kembali ke hotel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar