Target kami hari ini adalah Osaka Museum of History, Osaka Castle dan Tenjin Matsuri. Selesai sarapan, dengan menggunakan Osaka pass, kami naik kereta subway, turun di stasiun Tanimachi. Osaka Museum of History berada dalam 1 gedung dengan studio NHK. Saat itu juga sedang ada pameran tentang Evangelion,bagi pengemar Anime dan Manga tentunya tahu mengenai Evangelion. http://www.japan-guide.com/e/e4014.html.
Tiket museum 600 yen, termasuk dalam Osaka pass kami, jadi tidak perlu bayar lagi. Kami diminta naik ke lantai paling atas untuk memulai penjelajahan kami di museum. Museum ini menceritakan tentang kehidupan kota Osaka dari jaman dulu sampai jaman modern. Dengan visualisasi berupa film dokumenter, patung-patung seukuran asli, lukisan, gambar berbentuk 3 D, mini replika yang sangat mirip dengan aslinya. Dan museum ini sangat menyenangkan untuk dikunjungi, saya berharap museum di Indonesia juga bisa dibuat seperti ini, pasti akan menarik baik anak-anak maupun orang dewasa.
Pada setiap lantai juga disediakan stempel untuk dicap pada kertas brosur yang telah disediakan, sejak saat itu kami selalu hunting stempel kemanapun kami pergi, dan ternyata Jepang memang penggila stempel, dimana-mana ada, di obyek wisata sampai di stasiun kereta.
Ada 1 lantai bernama Naniwa Archaeological Resource Centre, di sini pengunjung bisa menyusun puzzle yang telah disediakan berupa gambar sejarah Osaka dan juga pecahan guci yang bisa disusun. Banyak anak-anak maupun orang dewasa yang tekun menyusun puzzle, sangat menyenangkan. Di salah satu sudut, disediakan papan komentar untuk pengunjung. Ternyata komentar-komentar itu kemudian disusun per bulan, sehingga terlihat berapa banyak pengunjung yang menulis komentar. Sangat keren bukan....
Museum is fun, begitu kami sepakati setelah melihat museum ini. Kami mendapat hadiah notes kecil dari museum, tanda misi kami telah selesai ;D setelah brosur stempel sudah lengkap.
Jepang juga memberdayakan orang tua untuk bekerja di museum. Di salah satu lantai kami melihat seorang kakek menjelaskan kepada seorang anak dan ibunya dengan cara bermain semacam ular tangga. Setelah melempar dadu dan menjalankan pion, si kakek akan menjelaskan tempat atau peristiwa dimana pion itu berada. Menyenangkan bukan....
Untuk melihat pameran Evangelion harus membeli tiket lagi, 800 yen, jadi kami hanya melihat-lihat toko suvenirnya saja dan foto-foto dengan figur yang ada di depan lokasi pameran.
Dari lantai atas museum dapat dilihat Osaka Castle di seberang jalan, yang merupakan tujuan kami selanjutnya. Hari terik sekali, jadi kami membeli green tea ice cream dan makan siang dulu sebelum menuju Osaka Castle (600 yen, sudah termasuk dalam Osaka Pass) http://www.japan-guide.com/e/e4000.html.
Osaka Castle merupakan museum tentang sejarah kastil itu sendiri dan kehidupan Toyotomi Hideyoshi. Kami harus naik lift ke lantai paling atas, lalu turun tangga setelah mengitari setiap lantai. Selain memamerkan dengan barang-barang, lukisan ada juga film 3D mengenai kehidupan Toyotomi Hideyoshi, yang bisa diikuti secara berurutan di layar kecil.
Sebelum sampai ke lantai bawah, ada penyewaan kontum prajurit jaman dulu. Lany menyewa kostum untuk kami bertiga lengkap dengan topi perang dan pedang panjangnya. Heboh foto-foto, penyewaan yang sebelumnya sepi jadi menarik orang untuk ikutan. Bahkan ada salah satu penyewa yang minta foto bersama kami, selain itu kami juga jadi obyek foto pengunjung lain hehehe..... Saya sempat memotret beberapa anak kecil yang menyewa kostum perang dan yukata.
Tidak terasa sudah sore, lewat jam 3, padahal prosesi Tenjin Matsuri dimulai 3.30 dari Tenmangu Shrine. http://www.japan-guide.com/e/e4023.html. Kami tidak tahu dimana letaknya, dan sepertinya prosesi sudah mulai berjalan. Akhirnya Lany berinisiatif untuk bertanya pada pasangan yang kebetulan mau mengikuti festival, kami diajak pergi bersama, untunglah.....
Kami bertemu seorang nenek yang baik hati, dia pemain musik shamisen, alat petik tradional Jepang dengan 3 senar. Nenek ini membantu pasangan penolong kami untuk memperbaiki yukata (kimono musim panas) mereka, ternyata cukup ribet memasang obi atau ikat pinggangnya. Jadi kami menunggu si nenek selesai sambil ketawa-ketawa.
Kami langsung dibawa menuju sungai Okawa, tempat berlangsungnya festival kembang api. banyak orang menuju ke sana, banyak juga yang sudah memilih tempat duduk di sepanjang sungai. Pada festival ini banyak pedagang makan dan minuman sepanjang jalan di pinggir sungai, kami sempat mencoba sate dari tepung yang di atasnya diberi telur ceplok. Selesai makan, kami keliling mencari spot untuk melihat kembang api. Akhirnya kami berdiri di tengah jembatan, sehingga bisa melihat kembang api dan kapal-kapal yang lewat. Makin malam, makin ramai. Selain warga lokal, banyak juga turis yg datang. Ini sebagian foto-fotonya, sebagian jepretan teman saya Sisca.
Jam 9 malam kami putuskan untuk kembali ke hostel setelah sebelumnya makan malam di stasiun Osaka. Beberapa harga makanan sudah didiskon karena sudah mau tutup. Untuk menjaga stamina karena perjalanan panjang, kami tiap hari minum jus jeruk, 148 yen untuk 1 liter. Kami beli roti untuk sarapan besok, karena hostel hanya menyediakan minuman saja. Hari yang cukup melelahkan tapi menyenangkan..... Selesai mandi, main internet dulu sebelum tidur.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar