Untuk menuju ke Bach Ma National Park, selain memakai jasa tur, ada juga bus lokal yang berhenti di Desa Cau Hai terdekat dengan 60.000 VND untuk mereka yang bepergian dari Hue atau VND 80.000 dari Da Nang, tapi saya tidak tahu naik dari terminal mana, setahu saya Hue punya beberapa terminal bus. Seharusnya kemarin saya ingin booking trip, tapi gara-gara insiden kemarin jadi batal, selain juga saya melihat ramalan cuaca untuk besok akan hujan sepanjang hari.
Saya mencari info, tujuan lainnya untuk dikunjungi. Hue memiliki beberapa makam kaisar dan kuil, tapi lokasinya terlalu jauh untuk ditempuh dengan jalan kaki, paling tidak harus sewa motor. Kami memutuskan untuk mengunjungi Thien Mu Pagoda dan Anh Dinh Palace, masih bisa ditempuh dengan jalan kaki, dengan menyusuri Perfume River.
Setelah sarapan, kami menuju ke tempat bus yang kemarin untuk menanyakan harga bus ke Da Nang untuk besok pagi. Awalnya saya ingin naik kereta api ke Da Nang tapi dengan pertimbangan praktisnya, akhirnya memilih naik bus, karena dijemput di hotel. Harga yang diberikan di oleh agen itu VND 100.000 sedangkan hotel kami menawarkan VND 80.000, jadi kami memutuskan akan memesan di hotel saya.
Melanjutkan perjalanan menuju Thien Mu Pagoda, kami melewati jembatan lengkung besi Trường Tiền, menyeberangi Perfume River. Jembatan ini ternyata dirancang oleh Gustave Eiffel, selesai tahun 1899. Setelah beberapa kali mengalami kerusakan dan renovasi, pada tahun 2002, ditambahkan sistem pencahayaan modern di jembatan, menambah cantiknya pada malam hari. Sepanjang jembatan disediakan jalur pedestrian di sisi kiri dan kanan jalan, sehingga nyaman untuk pejalan kaki ataupun jika ingin memotret.
Trường Tiền Bridge |
Public Bus |
Perfume River |
Menurut legenda, penduduk setempat melihat seorang wanita tua berbaju merah setiap malam di puncak bukit. Dia menubuatkan bahwa: Suatu hari, Tuhan akan lewat dan membangun sesuatu yang sangat penting. Sejak saat itu, bukit itu dinamai Thien Mu Son (Gunung Nyonya dari Surga). Pada tahun 1601 ketika Lord Nguyen Hoang, yang pada waktu itu adalah gubernur Thuan Hoa (sekarang dikenal sebagai Hue), melewati bukit, dia mendengar legenda tersebut dan memutuskan untuk membangun sebuah pagoda dan menamakannya Thien Mu.
Pagoda tujuh tingkat ini berada atas di bukit Ha Khe, sebelah utara sungai Perfume, bersebrangan dengan dermaga kapal. Pagoda ini termasuk salah satu destinasi boat tour. Sampai saat ini masih ada biksu yang tinggal di sini. Tidak ada tiket masuk ke sini alias gratis.
Begitu naik tangga dari jalan, terlihat pagoda menjulang tinggi. Lalu ada pintu masuk yang masing-masing 'dijaga' patung di kiri kanannya. Lalu terdapat halaman luas sebelum mencapai kuil untuk bersembahyang. Kita harus melepas alas kaki untuk masuk ke kuil, bentuknya seperti rumah kayu biasa.
Di belakang kuil, berderet pohon-pohon bonsai dari beberapa jenis pohon yang berbeda. Sekeliling kuil terasa hening, teduh, damai, sangat cocok untuk meditasi. Hutan kecil dengan pohon-pohon dan sebuah kolam teratai.
Railroad & Dragon Boat |
Thien Mu Pagoda |
Thien Mu Pagoda |
Gate keeper |
Thien Mu Pagoda |
Little forest & Lotus pond |
Setelah selesai berkeliling, gerimis masih turun, saya melihat penjual wedang tahu di seberang jalan. Rasanya sama dengan di Indonesia. Semangkuk hanya VND 5.000.
Ibu-ibu di pinggir jalan dekat dermaga, berebut menawarkan naik boat. Saya tanya berapa ongkosnya dan tujuan akhirnya dimana. Dia menunjuk Bến Thuyền Dã Viên (Ben Vien Boat Station) di peta, letaknya berseberangan dengan Imperial CIty, di percabangan sungai Perfume. Setelah tawar menawar dari VND 300.000 akhirnya sepakat VND 140.000 untuk 1 kapal hanya kami berdua. Awalnya saya kira, kita bisa naik beramai-ramai dan membayar tiket per orang, ternyata harus membayar 1 kapal. Perlu diketahui ada beberapa jenis kapalnya dan tujuan. Saya tidak tahu apakah harga kami kemahalan atau memang segitu. Setidaknya kami merasakan naik boat.
Thien Mu Boat Station |
Add caption |
Turun dari boat, hujan turun lagi. Kami memakai jas hujan yang kami beli di Hoi An. Tujuan berikutnya Anh Dinh Palace 3,3 Km dari dermaga dengan menyusuri percabangan sungai. Dalam perjalanan kami melewati pasar, jalan rusak dan becek karena hujan.
Sudah lewat tengah hari waktu kami sampai ke Anh Dinh Palace, tapi pintu gerbangnya tutup. Istana Anh Dinh merupakan salah satu struktur klasik kota kekaisaran Hue, di bawah perintah Kaisar Dong Khanh (1886-1888) setelah naik takhta. Perpaduan unik antara gaya arsitektur Vietnam dan Prancis. Kemudian, Raja Khai Dinh (1916-1925) mengubahnya menjadi istana dengan kandang yang mencakup sekitar 2,5ha.
Saya hanya memotret dari luar saja dan agak kecewa karena tidak bisa melihat dalamnya setelah lelah berjalan. Hujan makin deras dan sudah lewat jam makan siang....kami lapar. Dari Anh Dinh ke hotel hanya 1,8 Km. Kami memutuskan mencari makan dalam perjalanan arah kembali ke hotel saja.
Anh Dinh Palace |
Spicy squid & bamboo shoots with rice |
Tak jauh dari tempat makan, kami melewati sebuah gereja dengan dekorasi natal. Menara di bagian belakangnya unik bentuknya mirip pagoda, tapi saya tidak sempat memotretnya karena hujan cukup deras.
Selesai makan, mandi, packing lalu tidur......Esok pagi menuju Da Nang, kota terakhir yang kami kunjungi sebelum pulang ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar