Kami sarapan cakwe dan bakpao, di warung yang cukup penuh dengan pencari sarapan.
Patokan kami mencari penginapan sekitar Sule Pagoda. Kami diberitahu bisa naik bus nomor 51, tapi yang mana? karena nomor bus ditulis dalam huruf Myanmar, lagipula bus penuh, akan mengganggu penumpang lain karena ransel kami. Akhirnya kami naik taxi 3.500K menuju 32nd street.
Kami beruntung menemukan Okinawa 2 Guesthouse. Kamar triple baru akan kosong pukul 12. Harga 33 ribu kyat, kami tawar 30 ribu kyat. Kami harus membayar tambahan $2 atau 2.000K jika ingin mandi setelah waktu checkout besok sore. Cuma disini kami harus membayar, di penginapan sebelumnya tidak perlu membayar, malahan ada yang meminjamkan handuk juga. Kamar bertiga dengan AC, sarapan tapi kamar mandi di luar dipakai bersama. Okinawa cukup nyaman dan bersih, meskipun setidaknya sekali sehari mati listrik ;( dan wifi kadang bermasalah.....
Okinawa 2 Guesthouse |
Kami hanya memotret Sule Pagoda dari luar saja karena cuaca kurang bagus untuk foto. Untuk masuk harus membayar $3. Sule Pagoda merupakan pagoda emas dengan bentuk oktagon yang tidak biasa. Buka dari pukul 4 pagi sampai 10 malam.
Tujuan selanjutnya ke Bogyoke Aung San Market. Buka dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Sepertinya apapun ada disini. Dari mulai pakaian, perhiasan, batu, lukisan dsb. Kita harus tawar menawar. Terdiri dari 2 lantai. Toko-toko di lantai 2 lebih mahal di bandingkan lantai dasar.
Kami membeli bebek panggang utuh untuk makan siang bertiga, 6.000K. Pukul 2 siang kami kembali ke Okinawa. Kamar sudah siap dan ransel kami sudah ada di kamar. Sisa hari kami habiskan di penginapan, di luar masih hujan.
Day 11 - last day in Myanmar
Untuk sarapan pagi disediakan di Okinawa 1, hanya beberapa meter saja dari Okinawa 2. Meja sarapan berada di jalanan depannya. Sarapan berupa 2 potong springroll dan kopi.
Kami menuju ke Maha Bandoola Park, tidak jauh dari Sule Pagoda. Sudah banyak warga yang duduk-duduk atau berolah raga di taman itu. Ditengah taman menjulang Independence monument berbentuk obelisk, mirip dengan yang ada di banyak tempat di dunia, seperti misalnya di Istambul atau Washington DC.
Di sekeliling taman ada beberapa bangunan tua era kolonial, seperti city hall, Immanuel Baptist Church, High Court Building & Clock tower, Strand Hotel.
Menuju stasiun kereta, kami ingin mencoba Yangon Circle Line, jalur kereta mengelilingi kota Yangon, yang saya baca layak untuk dicoba. Setiba di stasiun, ternyata kita harus masuk dahulu ke platform untuk membeli tiketnya. Harga tiket berbeda-beda, misalnya untuk jam 9.45 harganya 200K sedangkan jam 10.10, 300K tidak tahu apa yang berbeda. Karena perjalanan memerlukan waktu 3 jam, jadi kami batal untuk naik, hanya melihat sampai kereta berangkat saja. Kereta tanpa daun pintu dan daun jendela, tanpa AC, hanya dicat warna-warni. Seperti kereta kita jaman dulu.
Sebelum pukul 12, kami kembali ke Okinawa untuk checkout. Lalu kami ke Bogyoke Market lagi untuk menghabiskan sisa uang kami yang tidak banyak, hanya cukup ditukar beberapa $ saja.
Setelah mandi $2 kami, pukul 4 sore kami naik taxi (7.000K) yang sudah kami pesan dari penginapan, ke airport. Perlu waktu 1 jam untuk sampai di airport.
Di airport kami bertemu dengan guide dari Okinawa yang sedang menjemput tamunya. Kemarin dia mengantar tamu ke golden rock, tapi tidak bisa naik karena hujan deras. Wah.....untung sekali kami batalkan rencana ke Golden Rock ya....
Jika masih memiliki sisa Kyat, anda masih bisa menukarnya atau menghabiskannya membeli suvenir di airport bahkan setelah melewati imigrasi.
Meningalkan Yangon dengan Tiger Air, selesailah trip Myanmar kami kali ini.....
Kalau dari downtown ke golden rock bisa naik apa ya?
BalasHapusKalau dari downtown ke golden rock bisa naik apa ya?
BalasHapusHai Rifky,
HapusDari info yang saya baca, untuk ke Golden Rock dari Yangon bisa naik bus ke kota Kinpun sekitar 4 jam. Dari Kinpun naik truk ke Golden Rock sekitar 1 jam.
Semoga membantu. Happy Traveling!