2014/08/08

Myanmar Trip 2014 - Day 4 - Bagan Cycling

Konon Bagan memiliki sekitar 2 ribuan pagoda dan kuil, sebagian masih bagus, lainnya tingal reruntuhan. Untuk menjelajahinya ada beberapa opsi: berjalan kaki, bersepeda, naik motor, naik delman atau naik mobil. Sebagian besar terdapat di area Old Bagan.

Kami memilih untuk naik sepeda, seorang teman saya memakai sepeda listrik. Sewa sepeda sehari 1.500K sedangkan sepeda listrik 6.000K. Jalan kaki sepertinya akan sangat melelahkan mengingat cuaca sangat panas terik. Naik delman terlalu mahal dan tidak terlalu nyaman, karena delman di Bagan agak berbeda cara duduknya. 1 orang duduk menghadap kedepan disamping pak kusir dan 2 orang lagi harus menghadap kebelakang, karena di tengah tidak ada tempat untuk menaruh kaki, seperti delman di Indo. Harga delman sekitar 30.000K.

Target kami hari ini, setidaknya dapat mengunjungi Ananda Temple, Thatbinnyu, Htilominlo Temple, Dhammayangyi dan sunset di Shwe San Daw.

Bagan Temple Map
Kami berangkat pukul 9 setelah sarapan di roof top penginapan. Pemberhentian pertama setelah sekitar 30 menit bersepeda di kuil yang saya tidak tahu namanya ;p kami melihat ada delman parkir di depannya, jadi kami mungkin cukup layak untuk dilihat. 


Kuil terbuat dari bata merah dan cukup bersih terawat. Kami masuk dan disambut oleh seorang pelukis yang menjual lukisannya di dalam kuil. Kami diantar untuk melihat-lihat keatas. Dari atas kami bisa melihat hamparan kuil dan pagoda sejauh mata memandang. Dalam kuil tergambar samar beberapa lukisan Budha.

Teman saja membeli lukisan akrilik yang kualitasnya cukup baik, bahkan lebih baik dibanding lukisan yang dijajakan sepanjang penjelajahan kami di Bagan. Min-Min nama pelukisnya mengatakan bahwa Bagan sangat tergantung pada turis, akan mati tanpa turis. Jadi dia bersyukur karena pembebasan visa untuk orang Indonesia, dengan demikian akan makin banyak yang datang ke Myanmar. Berbeda dengan Yangon dan Mandalay yang akan tetap hidup meskipun tidak ada turis.

Htilominlo Temple cukup ramai dikunjungi. Disini kami diminta untuk menunjukan tiket masuk Bagan Zone. Anda harus membayar kalau belum memilikinya. Candi ini dibangun oleh raja Nantaungmya pada tahun 1218. Terbuat dari bata merah dan semen.
Di lingkungan candi banyak penjual suvenir, kami juga menemukan adanya suku leher panjang Karen.

Htilominlo Temple

Hari sudah siang, perut lapar. Kami mampir di warung yang didirikan sekedarnya di bawah pohon. Kami harus menunggu nasi matang sekitar 15 menit. Cukup layak untuk ditunggu, makanan yang disajikan dibayar per paket per orang 1.500K. Cara penyajiannya seperti warung padang tapi harganya sudah paket. Rasanya sesuai dengan lidah kita, yang penting ada sambelnya hahaha..... 


Ananda temple menarik untuk dilihat dan agak berbeda dengan lainnya. Banyak orang datang untuk beribadah. Terdapat 4 patung Budha besar di 4 arah mata angin, dan cetakan bentuk kaki Budha di batu besar. Kassapa di Selatan, Kakusanda di Utara, Konagamana di Timur dan Gotama di Barat.

Ananda Temple

Buddha Images inside Ananda Temple
Pemberhentian selanjutnya Thatbyinnyu Phaya. Bagunannya cukup besar, namun di dalamnya sangat kotor dan tidak terawat. Kami hanya melihat-lihat sebentar saja.


Tidak jauh dari Thatbyinnyu ada bukit kecil, kita bisa naik untuk mengambil foto selfie dengan latar Thatbyinnyu secara utuh.

Setelah mampir ke beberapa candi/pagoda kecil lainnya, sampailah kami di Shwesandaw Pagoda. Hari masih jam 3 sore dan panas terik. Shwesandaw sebenarnya tidak terlalu menarik. Bagunannya tidak terawat. Untuk naik kita harus naik tangga yang cukup curam. tangga ada di keempat sisinya. Kita harus membuka alas kaki. 

Hanya saja Shwesandaw adalah spot terbaik untuk menikmati sunrise dan sunset di Bagan. Jadi pasti ramai dikunjungi. Semua berebut untuk mengambil spot yang bagus untuk mengabadikan sunrise maupun sunset. Dan memang pemandangan dari atas sangat spektakuler!!

Berikut beberapa jepretan kamera saya......




Sunset hanya berlangsung sekitar 15 menit saja, sekitar pukul 18.30 tapi kami harus menunggu selama 3 jam! Selain karena panas terik, juga kemungkinan tidak cukup waktu untuk kembali saat sunset jika kami eksplor ke pagoda lainnya. Kami tidak sempat mampir di Dhammayangyi Temple, namun wujudnya bisa tertangkap kamera dan terlihat megah dari atas Shwesandaw.

Sunset menghilang, semua bergegas turun untuk pulang. Tidak terlalu banyak penerangan jalan, hari menjelang gelap. Kami melewati Bagan Archaeological Museum yang bentuk bangunannya cukup unik. Namun tentunya sudah tutup. Perjalanan kembali ke penginapan tanpa berhenti, memakan waktu sekitar 1 jam. Kami mampir makan malam dahulu sebelum mengembalikan sepeda kami. 

Sebelum kembali ke kamar, kami mengatur sewa mobil untuk ke mount Popa besok pagi dengan saudara pemilik penginapan. Kami akan berangkat pukul 8 pagi dan kembali sekitar pukul 2 siang, masih cukup waktu sebelum melanjutkan perjalanan ke Mandalay dengan bus malam. Harga sewa untuk bertiga 12.000K/orang, jika berempat 10.000K/orang sedangkan berlima 8.000K/orang.

Next...Mount Popa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar