Taman Nasional Meru Betiri berada dalam wilayah kabupaten Jember dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. TN Meru Betiri memiliki obyek wisata alam dan petualangan yang lengkap, jelajah hutan, sungai dan pantai. Juga merupakan habitat tanaman langka bunga Raflesia.
Jelajah TN Meru Betiri kami lakukan pada pertengahan Mei 2008, pada waktu itu TN baru dibuka kembali setelah ditutup selama musim hujan. Kami berenam bukan petualang sejati yang sering keluar masuk hutan, tapi kami ingin mencoba menjelajah Meru Betiri.
|
TN Meru Betiri |
|
Peta TN Meru Betiri |
Dari Jakarta menuju Surabaya dengan pesawat terakhir, kami dijemput dengan mobil menuju Jember, di tengah perjalanan mampir mencicipi rawon nguling di Pasuruan.
Sampai di Jember subuh, setelah istirahat sebentar dan berberes, perjalanan dilanjutkan dengan naik mobil bak terbuka menuju Bande Alit.
|
Loading |
Tiba di Sumber gadung, Bande Alit, istirahat dan sarapan nasi kotak yang sudah disiapkan. Sempat memetik jeruk bali yang ada di sekitar tempat kami makan ;p
|
Sarapan |
|
Memetik Jeruk Bali |
Dipandu dengan 4 orang ranger dan porter, kami mulai memasuki TN Meru Betiri. Kami hanya membawa barang keperluan kami sendiri, sedangkan tenda, bahan makanan, peralatan memasak di bawa oleh pemandu kami. Awal perjalanan masih semangat.
|
Perjalanan dimulai.... |
Tujuan hari pertama menuju teluk Meru, melewati hutan, bukit dan menyusuri pantai sepanjang 3 km. Perjalanan ternyata cukup sulit, karena kami rombongan pertama yang masuk setelah taman nasional dibuka kembali, setelah ditutup sementara. Banyak pohon tumbang, sehingga jalur yang biasa, tidak dapat dilewati sehingga kadang harus memutar, atau meniti di atas pohon yang tumbang. Sesampai di teluk Meru, kelelahan terbayar dengan keindahan dan ketenangannya, hanya rombongan kami yang ada di sana.
|
Menuju Teluk Meru |
|
Telu Meru |
|
Menyusuri Teluk Meru |
Malam pertama berkemah di sekitar Teluk Meru, langsung tidur setelah makan malam yang dimasak oleh pemandu kami. Keesokan harinya setelah makan pagi, bongkar tenda dan berberes, perjalanan dilanjutkan menuju Teluk Permisan dengan masuk ke hutan lagi, melewati banyak sungai. Banyak jalan berlumpur, kadang harus merayap untuk mendaki, melewati tebing sempit untuk dilewati. Beberapa kali harus istirahat, capek tapi masih semangat. Teluk Permisan sama cantiknya dengan Teluk Meru, sempat melihat perahu tradisional lewat. Malam ke dua berkemah di sekitar Teluk Permisan. Mandi di sungai, makan malam, trus tidur kecapekan.
|
Istirahat dulu aaaahhhh.. |
|
Teluk Permisan |
|
Teluk Permisan |
Hari ketiga setelah melakukan ritual pagi, cuci muka, gosok gigi, sarapan, bongkar tenda, berberes, lanjut ke tujuan akhir trekking yaitu desa Sukamade. Perjalanan makin sulit, kecepatan jalan diantara kami berbeda sehingga akhirnya di bagi 2 grup. Di hari ketiga, kami beruntung sempat melihat ular yang kekenyangan berendam disungai, namun tidak beruntung harus jalan memutar, karena di atas pohon ada sarang tawon ;p
Salah seorang teman malah bilang dia melihat harimau, gak tau harimau sungguhan atau jadi-jadian karena sudah makin langka saja.
|
Berkemah di pinggir sungai |
|
Sarang tawon di atas pohon |
|
Ular kekenyangan sedang berendam |
|
Bajing Terbang |
Sulitnya perjalanan dan kecepatan jalan yang menurun membuat target mencapai desa Sukamade yang seharusnya sekitar magrib menjadi tengah malam. Semangat yang drop dan kelelahan membuat beberapa kali sempat ribut karena emosi. Kata-kata favorit sepanjang perjalanan adalah Are we there yet? seperti Donkey di film Shrek.
Karena sampai di Sukamade sudah tengah malam menjelang pagi, kami tidak sempat melihat penyu yang merupakan andalan Sukamade. Malam ini kami tidur di kasur, nikmattt..........
|
Sukamade |
Trip jelajah Meru Betiri berakhir, kami menuju Sanggar dengan kendaraan umum. Dari Sanggar kami diantar menuju Banyuwangi, saya berdua teman akan lanjut ke Bali menyebrang dengan feri, sedang lainnya diantar kembali ke Surabaya untuk terbang ke Jakarta.