Kapal berlabuhdi Gili Laba, kami trekking naik ke bukit. Pemandangan dari atas cantik sekali, laut dan langit biru, sejauh mata memandang semak-semak berwarna coklat keemasan, karena sedang musim kering.
|
Gili Laba
Perjalanan dilanjutkan menuju Pink Beach, dinamakan demikian karena pasirnya yang berwarna pink, penduduk setempat menyebutnya pantai merah. Konon warna pink ini terbentuk dari pecahan karang berwarna merah, ada juga yang mengatakan warna ini dihasilkan karena adanya hewan mikroskopik semacam amuba bernama Foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada karang, tak heran apabila kita mengambil sejumput pasirnya, maka terlihat pasir berwarna merah di antara pasir putih. Kami snorkling di sekitar pantai, terumbu karangnya masih bagus, rupanya salah satu dive spot favorit juga.
|
|
Pink Beach |
|
Pink Beach |
Puas snorkling, lanjut ke pulau Komodo. Loh Liang merupakan pintu masuk utama di Pulau Komodo, yang kabarnya masih terdapat sekitar 1.200 komodo, tapi setelah keling-keliling kami hanya ketemu satu ekor saja, sedang santai di bawah rumah panggung. Pulau komodo gersang dan panas sekali.
Komodo panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter dan berat 70 kg. Musim kawin antara Mei dan Agustus, bertelur bulan September. Sekitar 20 telur disimpan di sarang, dengan masa inkubasi 7-8 bulan, menetas di bulan April. Komodo muda sangat rentan terhadap predator, karenanya tinggal di atas pohon. Perlu 8-9 tahun untuk menjadi dewasa, masa hidupnya dapat mencapai 30 tahun.
Pulau komodo dinobatkan sebagai salah satu new 7 wonder of nature dengan sistem voting, bersama Amazon, Halong Bay-Vietnam, Iguazu falls-Argentina, Jeju Island-Korea Selatan, Puerto Princesa underground river- Philipines, Table mountain - South Africa.
|
Komodo National Park |
|
Pulau Komodo |
|
Loh Liang |
|
Trekking @Komodo Island |
|
View from Komodo Island |
Dari pulau Komodo, kami berlayar menuju Pulau Kalong untuk bersandar dan menginap.
Biasanya menjelang matahari terbenam sekitar pukul 18.00 sore, ribuan kalong akan keluar dari sarangnya dan terbang di atas langit biru. Secara berkelompok kalong itu akan terbang meninggalkan “rumah” mereka hingga baru kembali pada keesokan harinya. Para pengunjung dapat menyaksikan proses itu pada setiap sore hari atau pada pagi hari dari kapal mereka. Sayangnya kami tidak sempat menyaksikannya, karena sampai di situ sudah malam.
|
Sunrise @ Kalong Island
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar