2013/06/05

Pergamum - Pergamon - Bergama

Ketiga nama di atas merupakan nama untuk kota yang sama, namun pada era yang berbeda. Pergamum, nama pada era Yunani kuno. Pergamon, nama romawi kuno,
sedangkan Bergama adalah nama saat ini, dimana masih terdapat situs-situs arkeologi pada masa itu.

Dari Selcuk menuju Bergama harus melalui Izmir dahulu, yang ditempuh dalam 1 jam (TL9). Izmir-Bergama 2 jam (TL10), sampai di Bergama sekitar jam 12 siang. Kami turun di Old Otogar, terminalnya kecil di area kota tua yang ternyata merupakan pusat kota Bergama.

Kami menginap di Citi Hostel yg lokasinya di belakang hamam, sekamar berdua TL60, kali ini tidak berhasil nawar hehehe.
Pemiliknya sangat helpful, dan memberitahu kami cara menuju obyek yang mau kami lihat. Semua bisa ditempuh dengan jalan kaki, jangan mau dibohongi sama supir taxi. Sebelum pergi kami dijamu dengan teh Turki, menurut saya teh Indo lebih enak. Kami pun dipinjami peta Bergama.

Mengikuti petunjuk yg diberikan, kami jalan kaki menuju Red Basilica yg ternyata sedang direnovasi (lagi...lagi) dan memutuskan tidak masuk, hanya foto2 di depannya.


Red Basilica @Bergama

Red Basilica dibangun pada awal abad kedua, sebagai sebuah kuil dewa Mesir, Serapis. Namum sekitar abad ke-4 diubah menjadi gereja Bizantium. Hancur oleh serangan Arab sekitar tahun 716-717.

Lanjut ke Akropolis yang lokasinya agak menanjak. Untuk ke Akropolis harus naik cable car terlebih dahulu (TL10 return). Turun dari cable car harus beli tiket masuk Akropolis TL20. Akropolis campuran antara yunani dan romawi, sebagian besar berupa reruntuhan, beberapa tiang masih dalam kondisi bagus, dan lorong di bawah bekas istana, masih dalam kondisi bagus.

Yang spektakuler adalah theater yg dibangun di lereng gunung dengan pemandangan langsung ke kota Bergama, saya membayangkan bagaimana sulitnya pembangunannya, kalau kepleset wah.....bisa babak belur tuh, mana angin kencang sekali.

Akropolis

Theater & city of Bergama

Akropolis


Dahulu di sini terdapat:
  • Temple of Athena
  • Temple of Trajan
  • Theater of Pergamon yang merupakan salah satu teater paling curam di dunia dengan kapasitas 10.000 orang.
  • Library of Pergamon dengan 200.000 naskah, terletak di utara alun-alun. Konon kabarnya buku-buku tersebut merupakan hadiah pernikahan dari Antonius kepada Cleopatra.
  • Zeus Altar yang sekarang berada di Pergamon Museum, Berlin.
  • Temple of Dyonisus, dewa anggur Yunani kuno.
  • Kompleks istana
  • Kompleks permandian romawi
  • Agora (pasar) 
Selesai berkeliling dan foto-foto, kami turun dengan cable car lagi.
 
Kami harus cari tiket untuk ke Canakkale besok, jadi mampir ke terminal. Repotnya tidak ada yg bisa berbahasa Inggris, akhirnya kami dapat info kalau hanya bus Metro yg ke Canakkale jam 11.30. Bergama - Canakkale ditempuh dalam 4 jam dan kami tidak ada rencana meginap di Canakkale, jadi tidak bisa naik Metro. Perlu cari bus yg lebih pagi, hanya bingung bagaimana. Ternyata Bergama punya otogar lain lagi yg ada di pinggir kota, sekitar 7 km dari old otogar. Biasanya ada free shuttle bus ke sana, hanya karena sudah sore bus sudah tidak ada.
 
Kami coba tanya ke anak sekolah, siapa tahu bisa berbahasa Inggris, rupanya tidak bisa juga. Namum mereka mau membantu, sampai komunikasi menggunakan google translate ;p kami di bawa ke pos polisi, ternyata tidak membantu juga. Info yg kami perlu tidak bisa didapat.
 
Akhirnya kami memutuskan untuk cari makan dulu, ketemu resto yg jual nasi. Saya pesan nasi dg sup ayam TL10, enak hanya kuahnya tidak banyak dan agak kental, diberi roti dan salad gratis.
 
Sebenarnya ada 2 obyek lagi (museum & Asklepion) tapi karena tutup jam 16, sudah tidak keburu lagi.
 
Kami kembali ke penginapan, masih belum tahu bagaimana besok ke Canakkale. Teman saya keluar lagi, berusaha cari info dr orang yg lewat, akhirnya ada juga yg menawarkan bantuan. Tidak kira2 bantuinnya, dibawa ke rumah temannya yg punya pension, dicarikan info bus apa yg berangkat pagi dengan telpon ke sana sini akhirnya diantar dengan mobil ke main otogar. Disana dapat tiket bus ke Canakkale dengan Truva tetapi dijual melalui agen bus Anadolu, mungkin ada kerjasama. Hanya saja bus Truva tidak masuk ke terminal, kami harus tunggu di pinggir jalan depan pom bensin. Kami akan diantar ke main otogar dari old otogar, paling lambat 8.30.
 
Kami sungguh beruntung dengan bantuan bapak itu. Kalo tidak dibantu, rencana kami bisa berantakan. Dengan bus metro kami harus menginap di Canakkale, padahal kami sudah book untuk penginapan di Istanbul.
 
Saran saya kalau bisa jangan menginap di Bergama, lebih baik menginap di Izmir yang lebih banyak pilihan transportasinya. Bus Bergama-Izmir ada sampai jam 7 malam.
 
Oh ya, Citi Hotel tidak rekomen untuk tinggal pada musim dingin, karena pemanas yg disediakan hanya pemanas portable kecil, tidak cukup panas meskipun sudah tidur dengan 2 selimut. Pemanasnya ditempatkan di lantai sehingga agak bahaya kalau tidak sengaja bantal atau selimut jatuh, bisa2 kebakaran.

Agar bisa membayangkan, saya carikan peta Bergama dan peta Akropolis dari internet.

Peta Akropolis


Peta Bergama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar