Sesampai di terminal, kami makan siang sekitar terminal, banyak café, resto saya pilih nasi dengan sate domba TL10 dan minum fresh orange TL3. Kami sempat bertanya ke orang yg melayani kami kebetulan bisa bahasa Inggris, kenapa pohon jeruk yg banyak di pinggir jalan tidak ada yg petik, apa tidak boleh? dia bilang itu bukan jeruk, bentuknya memang sama tapi tidak bisa dimakan karena pahit. Padahal kalau dilihat, sangat menggoda untuk dimakan, warna orange Sunkist.
This is not orange! |
Sirince berarti ‘menyenangkan’ adalah sebuah desa dari 600 penduduk terletak sekitar 6 kilometer timur kota Selçuk. Sebagian besar yang terlihat saat ini dari abad ke-19. Desa yang terletak di puncak gunung. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, kita dapat menikmati kebun anggur dan pohon peach yang mengesankan. Sirince terkenal juga dengan produksi anggurnya.
Orang-orang yang percaya pada prediksi kalender Maya bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012 lalu, datang membanjiri Sirince, mereka percaya bahwa tempat itu memiliki energi positif sesuai dengan hari kiamat, dimana dekat dengan lokasi Bunda Maria naik ke surga.
Sirince - Greek village |
Hangout @ Coffe shop |
Not from China ;p |
Setelah keling2 kami kembali dg dolmus lagi ke terminal. Teman saya perlu tukar uang lagi, jadi kami cari Bank sekitar terminal dan menemukan Ziraat Bankasi yang memberikan rate bagus tanpa dipotong komisi 1$=TL1,7878.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar