Hari terakhir di Loksado, kami melakukan berakit dengan bambu (bamboo rafting) sekitar 2-3 jam menyusuri sungai Amandit. Awalnya rakit bambu digunakan sebagai angkutan hasil kebun masyarakat dayak sekitar sungai. Namun kini, dijadikan wisata menyusuri sungai sambil menikmati keindahan alam pegunungan Meratus.
Rakit bambu terdiri atas 16-20 batang bambu dengan panjang lebih dari 6 meter. Batang-batang bambu disatukan berjajar dan diikat dengan tali. Di tengah rakit tersedia tempat duduk penumpang. Rakit kami dinaiki 4-5 orang termasuk pemandu rakit (joki). Joki berdiri di depan rakit, mengendalikan rakit dengan memegang galah sepanjang 3 meter agar dapat melintasi jeram dan arus sungai dengan selamat. Kadang joki harus melompat ke sungai untuk mengarahkan ujung rakit, agar dapat melewati sela-sela bebatuan.
Terkadang joki harus memperbaiki ikatan bambu dan menjaga agar bambu tidak tercerai-berai.
Uniknya, rakit bambu yang digunakan untuk menyusuri sungai hingga ke hilir, tidak dibawa lagi ke hulu. Bambunya dijual ke warga yang ada di hilir. Kunjungan wisata di kawasan ini ramai pada bulan Agustus hingga akhir tahun.
|
Bamboo rafting |
|
Bamboo rafting |
|
Istirahat sambil berenang dulu |
|
Bamboo rafting |
Selesai rafting, kami melanjutkan perjalanan menuju Banjarmasin sebelum pulang ke Jakarta, dan singgah di Martapura untuk melihat-lihat kerajinan batu-batu alam, permata, hasil kerajinan bambu, kain-kain celup Kalimantan atau disebut juga sasirangan.
|
Lunch |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar