Pamukkale berarti ‘cotton castle’ dalam bahasa Turki, karena kolam dan teras-teras dari lapisan kalsium karbonat putih dan sumber mata air panas yang mengalir yang dipercaya dapat menyembuhkan. Terletak dalam satu area terdapat Hierapolis yang dalam bahasa Yunani kuno berarti Holy city, saat ini berupa reruntuhan kota kuno, dimana terdapat sisa-sisa peninggalan yunani dan romawi (byzantium) antara lain gymnasium, kuil Apolo, kuil Pluto, basilica, permandian Roma, gerbang kota, juga theater roma masih bagus dan sedang direnovasi.
Denizli adalah kota terdekat ke Pamukkale, bus besar hanya sampai di Denizli kemudian harus ganti minubus (dolmus) ke Pamukkale. Dari Konya menuju Denizli jam 22:00 selama 6 jam, sampai di Denizli jam 4 subuh, hari masih gelap dan dinginnnn banget. Terminal juga sepi, sebagian lampu juga dimatikan.
Dolmus ke Pamukkale baru akan ada jam 7 pagi, jadi kami harus tunggu. Kami cari dulu counter penjual tiket untuk beli tiket ke Selcuk. Tiket ke Selcuk dengan bus Pamukkale TL22, kami ambil jam 10 pagi. Denizli-Selcuk ditempuh dalam 4 jam.
Beres urusan tiket, kami cari tempat yg hangat, cuma ada cafetaria meskipun masih dingin juga dan pesan teh sambil menunggu pagi.
Terminal dolmus di sebelah teminal bus, jadi agak jalan sedikit tapi tidak keluar dari area terminal. Setelah agak terang kami pindah menuju terminal dolmus, ternyata ada ruangan tunggu dolmus yg ada pemanas portabel, kami duduk dekat2 pemanas bersama ibu2 yg juga nunggu.
Angkot dari Denizli ke Pamukkale TL3, perjalanan tidak sampai 1 jam. Kami di turunkan di desa Pamukkale pas di depan penginapan Artemis Yoruk. Karena Artemis termasuk dlm check list kami, maka kami memutuskan masuk. Setelah sepakat dengan harga TL50 1 kamar berdua (pake nawar ;p) & lihat kamarnya, kami memutuskan untuk menginap di situ.
Setelah taruh barang, kami langsung ke luar lagi dan minta peta dan tanya arah ke Hierapolis, ternyata hanya 100 m dr Artemis.
Selagi jalan, kami disapa oleh seorang bapak pemilik restoran, dia bisa bahasa Inggris, tanya kita darimana, mau kemana, trus sekalian nawarin mampir ke restonya. Sekalian saja kami tanya Bank terdekat di situ, kami harus tukar uang lagi, karena sudah hampir kehabisan TL.
Kami diberitahu arah ke PTT, ada di jalan kecil, di perjalanan ke situ kami menemukan pohon Sakura lagi mekar banyak bunganya. Kami dapat kurs 1,75 net setelah dipotong komisi 2%, sedikit di bawah rate waktu di Bandara. Iseng2 kami beli perangko juga buat kenang2an. Beres tukar uang, kami ke Hierapolis yg tidak jauh lokasinya.
Kami sempat masuk ke lokasi kolam permandian air panasnya, harusnya bayar tp karena belum buka jd bs masuk gratis. Ada kolam dengan bebek2, cantik sekali dengan latar putih seperti salju tp sebenarnya batuan kapur. Setelah foto2 sebentar, kami masuk ke area Hierapolisnya. Tiket masuk TL20. Hierapolis termasuk UNESCO world heritage dan kompleksnya cukup besar untuk dijelalahi. Kami naik melalui batuan kapur, harus buka sepatu untuk melewatinya. Jalan cukup nanjak, tapi pemandangan dr atas spektakuler.....
Peta yg kami dapat dr Artemis malah lebih jelas drpd yg resmi wkt beli tiket. Kami jelajahi areanya seperti menjelajah satu kota, ada bekas gymnasium (tinggal tiang2nya), permandian umum, toilet umum, bekas benteng, kompleks pemakaman, gereja, tempat pertemuan dll, jangan sampai melewatkan Colosseum di puncak bukit, kondisinya masih bagus sekali. Area bawahnya sedang di renovasi, tapi masih boleh turun hingga setengahnya. Waktu itu hari Senin jadi museum tutup, sepertinya harus bayar lagi. Ada juga antique thermal pool, bisa berenang/berendam tp hrs bayar lagi.
Denizli adalah kota terdekat ke Pamukkale, bus besar hanya sampai di Denizli kemudian harus ganti minubus (dolmus) ke Pamukkale. Dari Konya menuju Denizli jam 22:00 selama 6 jam, sampai di Denizli jam 4 subuh, hari masih gelap dan dinginnnn banget. Terminal juga sepi, sebagian lampu juga dimatikan.
Dolmus ke Pamukkale baru akan ada jam 7 pagi, jadi kami harus tunggu. Kami cari dulu counter penjual tiket untuk beli tiket ke Selcuk. Tiket ke Selcuk dengan bus Pamukkale TL22, kami ambil jam 10 pagi. Denizli-Selcuk ditempuh dalam 4 jam.
Beres urusan tiket, kami cari tempat yg hangat, cuma ada cafetaria meskipun masih dingin juga dan pesan teh sambil menunggu pagi.
Terminal dolmus di sebelah teminal bus, jadi agak jalan sedikit tapi tidak keluar dari area terminal. Setelah agak terang kami pindah menuju terminal dolmus, ternyata ada ruangan tunggu dolmus yg ada pemanas portabel, kami duduk dekat2 pemanas bersama ibu2 yg juga nunggu.
Angkot dari Denizli ke Pamukkale TL3, perjalanan tidak sampai 1 jam. Kami di turunkan di desa Pamukkale pas di depan penginapan Artemis Yoruk. Karena Artemis termasuk dlm check list kami, maka kami memutuskan masuk. Setelah sepakat dengan harga TL50 1 kamar berdua (pake nawar ;p) & lihat kamarnya, kami memutuskan untuk menginap di situ.
Setelah taruh barang, kami langsung ke luar lagi dan minta peta dan tanya arah ke Hierapolis, ternyata hanya 100 m dr Artemis.
Selagi jalan, kami disapa oleh seorang bapak pemilik restoran, dia bisa bahasa Inggris, tanya kita darimana, mau kemana, trus sekalian nawarin mampir ke restonya. Sekalian saja kami tanya Bank terdekat di situ, kami harus tukar uang lagi, karena sudah hampir kehabisan TL.
Kami diberitahu arah ke PTT, ada di jalan kecil, di perjalanan ke situ kami menemukan pohon Sakura lagi mekar banyak bunganya. Kami dapat kurs 1,75 net setelah dipotong komisi 2%, sedikit di bawah rate waktu di Bandara. Iseng2 kami beli perangko juga buat kenang2an. Beres tukar uang, kami ke Hierapolis yg tidak jauh lokasinya.
Kami sempat masuk ke lokasi kolam permandian air panasnya, harusnya bayar tp karena belum buka jd bs masuk gratis. Ada kolam dengan bebek2, cantik sekali dengan latar putih seperti salju tp sebenarnya batuan kapur. Setelah foto2 sebentar, kami masuk ke area Hierapolisnya. Tiket masuk TL20. Hierapolis termasuk UNESCO world heritage dan kompleksnya cukup besar untuk dijelalahi. Kami naik melalui batuan kapur, harus buka sepatu untuk melewatinya. Jalan cukup nanjak, tapi pemandangan dr atas spektakuler.....
Peta yg kami dapat dr Artemis malah lebih jelas drpd yg resmi wkt beli tiket. Kami jelajahi areanya seperti menjelajah satu kota, ada bekas gymnasium (tinggal tiang2nya), permandian umum, toilet umum, bekas benteng, kompleks pemakaman, gereja, tempat pertemuan dll, jangan sampai melewatkan Colosseum di puncak bukit, kondisinya masih bagus sekali. Area bawahnya sedang di renovasi, tapi masih boleh turun hingga setengahnya. Waktu itu hari Senin jadi museum tutup, sepertinya harus bayar lagi. Ada juga antique thermal pool, bisa berenang/berendam tp hrs bayar lagi.
Sakura @Pamukkale |
Hierapolis ruins |
Selesai jelajah sekitar jam 2 siang, udah kepanasan, capek dan laper. Kami keluar dari pintu keluar/masuk yg lain setelah melewati sederet makam. Ternyata dr situ bisa naik angkot kembali ke desa. Sebenarnya ada sumber air panas lain lagi yg warnanya merah, tapi sepertinya hrs bayar lagi, bisa jalan kaki atau naik angkot. Karena sudah kelaparan, kami memutuskan kembali ke penginapan.
Ongkos angkot TL2 sampai depan penginapan. Kami makan di rumah makan dekat situ, dan ternyata enak sekali. Saya pesan nasi dengan ikan trout TL10. Selesai makan, kami beli air di toko dekat situ lalu balik ke penginapan untuk istirahat.
Roman theater |
Roman Theater |
City Gate |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar